2.5. Variabel Penelitian
Variabel teoritis Variabel operasional
Gejala – gejala groupthink dalam komunikasi kelompok
Penilaian yang berlebihan dari anggota kelompok terhadap kelompok.
Ketertutupan pikiran anggota kelompok.
Tekanan untuk mencapai keseragaman antar anggota kelompok.
Pencarian kesepakatan kelompok yang terlalu dini
2.6. Defenisi Operasional
Defenisi operasional merupakan unsur penelitian yang menginformasikan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, defenisi variabel
operasional adalah semacam petunjuk pelaksana bagaimana cara mengukur variabel.
Dalam penelitian ini, variabel – variabel dapat didefenisikan adalah gejala – gejala groupthink dalam komunikasi kelompok sebagai berikut:
1. Penilaian berlebihan terhadap kelompok: yaitu keyakinan suatu kelompok yang keliru, kelompok tersebut merasa lebih dari dirinya yang
sebenarnya padahal kelompok memiliki banyak kekurangan, kelompok mempunyai keyakinan bahwa mereka cukup istimewa atau hebat untuk
mengatasi rintangan dan masalah yang lahir dari kelompok itu sendiri. Dan kelompok ini percaya bahwa mereka tidak akan terkalahkan dari
kelompok lain. 2. Ketertutupanpikiran:yaitu anggotakelompok tidak mengindahkan
pengaruh atau masukan dari luar terhadap kelompok, maksudnya adalah suatu kelompok memiliki persepsi stereotip buruk terhadap kelompok
Universitas Sumatera Utara
lawannya atau musuhnya,pemikiran kelompok menekankan bahwa kelompok lawan terlalu lemah atau terlalu bodoh untuk membalas taktik
mereka yang ofensif dan lebih baik dari kelompok lain. 3. Tekanan untuk mencapai keseragaman,ini terjadi ketika para anggota
kelompok berusaha untuk menjaga hubungan baik antar anggota, ini terjadi karena adanya kecenderungan para anggota kelompok untuk
meminimalkan keraguan mereka atas masukan argumen dari anggota kelompok dan menghiraukan pemikiran-pemikiran pribadi setiap anggota
yang dapat menentang pemikiran kelompok yang sudah tercapai dan akhirnya semua anggota kelompok memilih diam.
4. Pencarian kesepakatan yang terlalu dini yang disebabkan oleh tingginya tekanan konformitas dan adanya minguard keeping yaitu mencegah
informasi dari luar agar jangan sampai mempengaruhi kesepakatan kelompok, Dissent containment: mengabaikan mereka-mereka yang
memiliki ide-ide yang bertentangan dengan kesepakatan.
Penelitian – penelitian terdahulu
1. BernadethNarulita Atmodjo - Grupthink Dalam Komunikasi Kelompok KDS
Surya Community Surabaya 2010. KDS surya community, Surabaya adalah salah satu kelompok dukungan
sebaya bagi mereka yang terinfeksi HIV AIDS. Dimana dalam kelompok tersebut, terdapat beragam kegiatan salah satunya adalah diskusi kelompok. Dalam diskusi
tersebut, didapati bahwa komunikasi kelompok mengarah pada munculnya groupthink pemikiran kelompok yang merupakan sisi negatif dari komunikasi
kelompok. Peneliti menggunakan metode studi kasus, dengan melakukan observasi
partisipasi dan wawancara mendalam dengan narasumber yang berkaitan langsung sebagai anggota kelompok KDS surya community, untuk melihat keadaan
kelompok dan komunikasi di dalamnya sehingga dapat dilihat gejala – gejala yang muncul dalam komunikasi kelompok KDS tersebut mengarah pada terbentuknya
groupthink.
Universitas Sumatera Utara
Ternyata memang ditemukan ada 7 gejala grupthink yang terjadi pada komunikasi kelompok, antara lain illusion of invulnerability persepsi dengan
keadaaan yang tidak terkalahkan, Collective Rationalization rasionalitas kolektif, Out Group Stereotypes Pemikiran kelompok terhadap pihak lain, Self
Cencorship Pembatasan Diri, Illusion of Unaminity Ilusi tentang kebulatan suara, Direct Pressure on Dissenters tekanan pada yang tidak setuju, dan Self
Appointed Mindguards penyaring informasi; yang disebabkan oleh lima penyebab dari munculnya groupthink, antara lain Cohesiveness Kedekatan
Keeratan, Isolation Pemisahan diri, Leadership Kepemimpinan, Decisional Stress Keputusan Mendadak, dan Kebutuhan yang menyimpang, dalam
komunikasi kelompok KDS surya community, maka dapat dikatakan bahwa terdapat groupthink dalam komunikasi kelompok KDS surya community
Surabaya.
2. RaisaFitri - Komunikasi Kelompok Kecil Geng Bushido Population Dengan
Pembentukan Konsep Diri Anggotanya 2010. Skripsi ini mengambil judul “komunikasi kelompok kecil geng bushido
population dengan pembentukan konsep diri anggotanya”, masalah yang diangkat dalam penelitian ini bagaimana komunikasi kelompok yang dilakukan
oleh anggota geng bushido population dimana mereka terikat oleh aturan dan sanksi yang menimbulkan rasa saling memiliki dan menghormati terhadap
pembentukan konsep diri anggotanya. Di tengah – tengah persepsi masyarakat yang negatif terhadap keberadaan geng, mereka harus membuktikan bahwa
anggapan tersebut tidak selalu benar adanya, Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus yaitu
memusatkan diri secara intensif terhadap suatu objek tertentu dengan mempelajari sebagai suatu kasus. Penelitian ini menggunakan metode analisa
kualitatif yang merupakan pengukuran dengan menggunakan data – data nominal yang menyangkut klasifikasi atau kategorisasi sejumlah variabel ke dalam
beberapa sub kelas nominal. Melalui pendekatan kualitatif, data yang diperoleh dari lapangan diambil kesimpulan yang bersifat khusu kepada yang bersifat
Universitas Sumatera Utara
umum. Objek penelitian adalah geng bushido population, sebuah geng otomotif yang ada di kota Medan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi kelompok kecil yang terjalin di geng bushido population tidak memberikan dampak negatif terhadap
konsep diri anggotanya. Meskipun dilatarbelakangi hal – hal yang berbeda saat ingin bergabung, namun dengan adanya aturan dan sanksi yang disepakati dan
dipatuhi bersama, menjadikan geng ini sebuah wadah positif bagi anggotanya dalam hal otomotif, pertemanan, mengekspresikan diri, sosialisasi diri, bahkan
persaudaraan. Pandangan negatif dari masyarakat terhadap keikutsertaan mereka di Bushido malah memberikan semangat bagi para anggota untuk membuktikan
bahwa mereka tidak melakukan hal – hal negatif tersebut. Konsep diri mereka semakin matang dan baik.
3. Ratna Indri Apsari - Pengaruh Kelompok Kerja Terhadap Pengambilan
Keputusan Etis Mahasiswa Akuntansi 2011. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah dilakukan
oleh O ‟Leary dan Pangemanan 2007 dan telah dimodifikasi oleh peneliti.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh individu dan kelompok kerja dalam pengambilan keputusan etis pada mahasiswa akuntansi.
Penelitian ini menggunakan teknik random sampling dalam pengumpulan data. Data dikumpulkan melalui penelitian eksperimen terhadap 170 mahasiswa
akuntansi tingkat akhir di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Data dianalisis menggunakan ANOVA Analysis of Variance dengan softyware SPSS
17.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan diterima. Hipotesis penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara individu
dan kelompok dalam hal pengambilan keputusan etis. Hasil pengamatan terhadap analisis tanggapan individu dan kelompok
menunjukkan pola yang sama. Individu cenderung memilih tindakan yang ekstrim dalam menghadapi masalah - masalah etika, sedangkan kelompok cenderung
memilih jawaban netral. Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa individu lebih cenderung memilih jawaban etis dan kelompok lebih ke arah jawaban netral.
Dapat disimpulkan bahwa kelompok mencapai keputusan konsensus, dalam
Universitas Sumatera Utara
konteks etika, yang mungkin terdapat tekanan di dalamnya. Implikasi dari penemuan ini adalah sehubungan dengan penekanan program akuntansi untuk
lebih memperhatikan masalah kelompok kerja. Hal itu dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa akuntansi untuk bekerja dalam tim.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di sekretariat club motor Brotherhood Medan, yang beralamat di Jalan Karya No.204 Medan.
3.2. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Nawawi 2003 metode deskriptif yaitu metode – metode
penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah – masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian dilakukan, kemudian menggambarkan
fakta –fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan
interprestasi yang rasional dan akurat.
Dengan demikian penelitian ini akan menggambarkan fakta – fakta tentang gejala – gejala grupthink pada suatu kelompok dan menjelaskan apakah
gejala – gejala tersebut terdapat didalam club motor Brotherhood Independent Medan, dengan mencoba menganalisis kebenarannya berdasarkan data yang
diperoleh.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia,
benda-benda, hewan, tumbuhan, gejala-gejala, nilai test atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu
penelitian Nawawi, 2003. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota club motor brotherhood independent Medan yang berjumlah 60 orang.
Sampel
Universitas Sumatera Utara