PROVINSI SULAWESI UTARA 2016-2021
BAB IV |ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 49
Diakui juga bahwa meskipun upaya pengawasan dan pengamanan terus ditingkatkan, kegiatan illegal logging, illegal mining, ataupun illegal
fishing intensitasnya masih cukup tinggi. Selain itu human trafikking serta peredaran dan penggunaan narkoba cenderung meningkat. Persoalan
rendahnya pelayanan rehabilitasi korban narkotika dan menekan aktivitas supply dan demand narkotika menjadi tantangan pemerintah dan masyarakat
Sulawesi Utara. Tantangan utama dalam hal in iadalah peningkatan kemampuan mencegah, menangkal, dan menindak kejahatan transnasional
melalui upaya deteksi dini dan interdiksi darat, laut atau udara serta kerja sama internasional; peningkatan upaya pencegahan dan penindakan kegiatan
illegal logging melalui penguatan kapasitas kelembagaan perlindungan hutan, melaksanakan operasi pengamanan hutan secara terus menerus, dan
menyelesaikan kasus hukum kejahatan dengan hukuman yang dapat memberikan efek jera, termasuk penanganan kegiatan illegal mining dan
illegal fishing secara tuntas untuk menjaga sustainabilitas pemanfaatan sumber daya alam.
4.2.8. PENGELOLAAN BENCANA DAN MITIGASI IKLIM
Pengurangan Resiko Bencana telah dimasukkan dalam Kerangka kerja Sendai untuk Pengurangan Risiko Bencana 2015
2030 yang bertujuan untuk 1. mencegah timbulnya dan mengurangi risiko, 2. mencegah
menurunkan keterpaparan dan kerentanan, 3. meningkatkan resiliensi melalui peningkatan kesiapsiagaan, tanggapan dan pemulihan, dimana hal
ini juga dikaitkan dengan implementasi SDG s.
Penanggulangan bencana dalam RPJMN 2015-2019 adalah
untuk mengurangi risiko bencana dan meningkatkan ketangguhan pemerintah,
pemerintah daerah dan masyarakat dalam menghadapi bencana. Beberapa kebijakan yang dilakukan adalah internalisasi
pengurangan risiko
bencana d i l a k u k a n melalui pengarusutamaan
pengurangan risiko
bencana dalam perencanaan
pembangunan nasional dan
daerah, Pengenalan,
pengkajian dan
pemantauan risiko
bencana melalui penyusunan kajian dan peta risiko skala 1:50.000 pada kabupaten dan skala
1:25.000 untuk kota, yang difokuskan pada kabupatenkota risiko tinggi terhadap bencana serta pemanfaatan
kajian dan
peta risiko
bagi penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana RPB KabupatenKota dan
Rencana Aksi Daerah Pengurangan Risiko Bencana RAD PRB, yang menjadi referensi untuk penyusunan RPJMD KabupatenKota.
Dalam kerangka perencanaan Rencana Aksi Nasional - Pengurangan Resiko Bencana terkait dengan beberapa kerangka kerja yang relevan other
relevant action frame baik tingkat internasional maupun regional, di
antaranya adalah aspek 1. tata ruang; 2. lingkungan; 3. perubahan iklim; dan 4. pengurangan kemiskinan. Secara umum pengelolaan bencana dapat
dilakukan secara holistik melalui tiga tahap yaitu 1. Pra Bencana, 2. Penanganan Darurat dan 3. Pasca Bencana. Program dan kegiatan pada
tahap Pra Bencana dapat menunjang program prioritas Adaptasi Perubahan Iklim dan Pembangunan Berkelanjutan, pada tahap Penanganan Darurat akan
PROVINSI SULAWESI UTARA 2016-2021
BAB IV |ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 50
menunjang program prioritas Penanggulangan Kemiskinan, dan pada tahap Pasca Bencana akan menunjang program prioritas Pembangunan dan
Pengembangan Infrastruktur Dasar dan Penanggulangan Kemiskinan serta Pembangunan Berkelanjutan.
Berdasarkan sasaran strategis nasional yang diamanatkan pada RPJMN 2015-2019, fokus penanggulangan bencana yaitu menurunnya indeks risiko
bencana pada pusat-pusat pertumbuhan yang berisiko tinggi. Strategi
penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana di provinsi Sulawesi Utara mengacu pada strategi penanggulangan bencana nasional
yaitu : 1. Internalisasi
pengurangan risiko
bencana dalam
kerangka pembangunan berkelanjutan di pusat dan daerah, melalui :
a. Pengarusutamaan pengurangan risiko bencana dalam perencanaan pembangunan sektoral dan kewilayahan;
b. Pengenalan, pengkajian dan pemantauan risiko bencana melalui
penyusunan kajian dan peta risiko skala 1:50.000 pada kabupaten sasaran dan skala 1:25.000 untuk kota sasaran.
c. Pemanfaatan kajian dan peta risiko bagi penyusunan Rencana
Penanggulangan Bencana RPB KabKota dan
Rencana Aksi Daerah Pengurangan Risiko Bencana RAD PRB, yang menjadi
referensi untuk penyusunan RPJMD KabKota.
d. Integrasi kajian dan peta risiko bencana dalam penyusunan dan