PROVINSI SULAWESI UTARA 2016-2021
BAB IV |ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 36
4.2. ISU STRATEGIS A.
ISU INTERNASIONAL DAN REGIONAL a Gejolak Perekonomian Global
Tren perdagangan global ke depan tidak saja hanya dipengaruhi oleh peranan perdagangan barang, tetapi juga oleh perdagangan jasa yang
diperkirakan akan terus meningkat dan menjadi bagian penting dari mesin pertumbuhan global. Perkembangan jaringan produksi regional dan global
yang mendorong peningkatan intra-industry trade antar negara pemasok, akan menjadi alasan utama terjadinya peningkatan perdagangan jasa antar
negara. Hal ini tentunya karena salah satu peranan jasa adalah sebagai faktor pendukung dan penunjang proses produksi, seperti: jasa logistik dan
distribusi, jasa transportasi, jasa keuangan, dan lain-lain.
Dengan keluarnya Inggris dari Uni Eropa, gejolak ekonmi dunia semakin terkontraksi karena kepercayaan public terhadap komitmen UNI
Eropa menjadi menurun. Kondisi perekonomian global yang diwarnai dengan ekses gejolak krisis global dari krisis utang Yunani yang mengimbas pada Uni
Eropa hingga Amerika dan akhirnya berdampak pada seluruh dunia. Krisis ekonomi global tersebut memunculkan isu strategis Internasional yang antara
lain meliputi:
a. Ketidakpastian mengenai pemulihan global. Perkembangan hingga tahun 2013 menunjukkan pemulihan ekonomi global yang tidak
sesuai harapan, bahkan melambat. Situasi menjadi tidak pasti karena bergesernya lanskap ekonomi global.
b. Terkait ketidakpastian yang meluas seiring ketidaktegasan kebijakan di Amerika Serikat, baik penarikan stimulus kebijakan moneter
maupun penyelesaian batas anggaran dan penghentian belanja pemerintah. Situasi yang berlarut ini memicu penilaian ulang resiko
investor dan menimbulkan reaksi berlebih, akhirnya menimbulkan gejolak di pasar global, termasuk RI.
c. Ketidakpastian perkembangan harga komoditas. Sejalan dengan ekonomi global yang lambat dan pasar keuangan global yang
bergejolak, harga komoditas masih melanjutkan tren penurunannya sehingga mempertegas era siklus panjang harga komoditas.
d. Dalam kondisi perekonomia global yang tidak menentutidak pasti,
pemerintah Indonesia masih akan mengandalkan komsumsi dalam negeri dan investasi untuk mengenjot pertumbuhan ekonomi ini karena kontribusi
ekspor belum bisa diharapkan akibat permintaan global yang sedang menurun.
Berkembangnya ketiga isu global tersebut tidak bisa dihindari dalam kerangka menurunkan kinerja ekonomi nasional Indonesia. Di tengah
kuatnya pertumbuhan
ekonomi domestik,
kuatnya tekanan
global mengakibatkan neraca transksi berjalan juga akan mengalami tekanan.
Terkait pengurangan stimulus fiskal tappering off quantitatitive easing oleh
PROVINSI SULAWESI UTARA 2016-2021
BAB IV |ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 37
The Fed juga berpengaruh ke seluruh dunia. Hal ini akan membuat ekonomi nasional ditandai aliran modal asing yang keluar dan membuat rupiah
tertekan tajam.
b. Lingkungan Hidup