Perencanaan Dan Analisa Perhitungan Struktur Atap Perhitungan Pembebanan Struktur

44 Bata Ringanhebel lebih tahan terhadap api selama kurang lebih 4 jam karena mempunyai kemampuan dalam hal insulasi penahan panas dan suara, sehingga untuk ruangan-ruangan khusus yang mengharuskan tahan api atau kedap panas dan suara, dengan digunakannya hebel akan lebih bermanfaat. Untuk hebel secara harga satuan material terlihat lebih mahal dari batu bata, tetapi penggunaan semen, waktu pelaksanaan, beban yang harus ditanggung struktur, akan lebih efisien apabila menggunakan aerated concrete block salah satu merek hebel. Waktu pelaksanaan mempengaruhi upah tukang yang harus dibayar, dan apabila lebih cepat itu berarti akan lebih hemat dalam pengeluaran biaya.

5.3 ANALISIS STRUKTUR

Berikut ini diuraikan penelusuran perencanaan dan analisa struktur.

5.3.1 Perencanaan Dan Analisa Perhitungan Struktur Atap

Pemodelan perhitungan rangka atap menggunakan metode pendekatan dengan menggunakan program SAP2000 karena program khusus untuk perhitungan rangka atap baja ringan hanya dimiliki oleh perusahaan berlisensi. a Input Data • Pemodelan 2 dimensi kuda-kuda atap baja ringan : Gambar 5.1 Pemodelan 2D Rangka Baja Ringan 45 Panjang bentang rangka atap : 5.4 m Tinggi rangka atap : 2.15 m Sudut rangka atap : 39º Jarak antar kuda-kuda B : 1.20 m Beban penutup atap metalqm : 7 kgm² Beban angin qa : 25 kgm² Beban plafon qp : 20 kgm² Modulus elastisitas : 200.000 mpa Tegangan maksimum : 550 mpa b Perhitungan Beban : Kasus Beban 1 Beban Mati : Terdiri dari beban penutup atap qr dan beban plafond qp Qa = d x B x qa = 0.77m x 1,2 m x 7 kgm² = 6.468 kg dibulatkan menjadi ~ 7 kg Qp = d x B x qp = 0.77m x 1,2 m x 20 kgm² = 18.48kg dibulatkan menjadi ~ 19 kg Kasus Beban 2 Beban Hidup : Beban hidup ditentukan QL = 100kg Kasus Beban 3 Beban Angin : Tekanan Angin Qt = Lg x B x [0,02. λ + 0,4 x qw] = 0.99 x 1,2 x [0,02.39º + 0,4 x 25] = 35.046 kg ~ 36 kg Tekanan Angin Vertikal Vt = Qt .Cos Ө 46 = 36. Cos 39º = 27.97 kg ~ 28 kg Tekanan Angin Horisontal Ht = Qt .Sin Ө = 36. Sin 39º = 22.66 kg ~ 23 kg Hisapan Angin Qi = Lg x B x [0,4 x qw] = 0.99 x 1,2 x [0,4 x 25] = 11.88 kg ~ 12 kg Hisapan Angin Vertikal Vi = Qi .Cos Ө = 12. Cos 39º = 9.33 kg ~ 9.4 kg Hisapan Angin Horisontal Hi = Qi .Sin Ө = 12. Sin 39º = 7.55 kg ~ 8 kg • Pemodelan kasus pembebanan : 52 Dari grafik output SAP2000 diatas dapat diketahui bahwa ratio tegangan adalah dibawah ≤ 1 ,maka ukuran profil yang dipakai sudah aman.

5.3.2 Perhitungan Pembebanan Struktur

Perhitungan Berat Bangunan Karena basarnya beban gempa sangat dipengaruhi oleh berat dari struktur bangunan, maka perlu dihitung berat dari masing-masing lantai bangunan. Berat dari bangunan dapat berupa beban mati yang terdiri dari berat sendiri material-material konstruksi dan elemen-elemen struktur, serta beban hidup yang diakibatkan oleh hunian atau pengguna bangunan. Karena kemungkinan terjadinya gempa bersamaan dengan beban hidup yang bekerja penuh pada bangunan adalah kecil, maka beban hidup yang bekerja dapat direduksi besarnya. Berdasarkan standar pembebanan yang berlaku di Indonesia, untuk memperhitungkan pengaruh beban gempa pada struktur bangunan gedung, beban hidup yang bekerja dapat dikalikan dengan faktor reduksi sebesar 0.3. Data-data Untuk Perhitungan Jarak portal 0A-0 dan 12-13 pada arah X = 3m, jarak portal 0-12 = 4.5m dan jarak portal A-B kemudian C-D pada arah Y = 5.4m, sedangkan pada portal B-B’-C arah Y = 4.2m. Tinggi tingkat lantai 1-2 = 3.2m, tinggi lantai 2-5 = 2.8m, dan tinggi lantai 5- lantai atap = 3m.Ukuran kolom = 30x50cm dan ukuran balok = 25x45cm. Tebal semua pelat lantai = 12cm. Konfigurasi Struktur Mutu beton f’c = 29.05 Mpa, berat jeis beton = 2.4 tonm 3 , modulus elastisitas : Ec = 210000 kgcm 2 . Mutu tulangan pokok : fy = 400 Mpa dan mutu tulangan geser sengkang : fy = 240 Mpa Bangunan terletak di Kabupaten Semarang wilayah gempa 2, kondisi tanah dibawah bangunan merupakan tanah sedang. 53 Pembebanan Struktur Beban mati terbagi merata pada semua lantai bangunan qD = 100 kgm 2 belum termasuk berat sendiri struktur0. Beban hidup terbagi merata pada lantai 2 sd 5 qL = 250 kgm 2 , dan pada lantai 6 atap qL = 100 kgm 2. Beban dinding diperhitungkan sebesar 250 kgm untuk setiap tinggi 1m. Koefisien reduksi dari beban hidup untuk perhitungan beban gempa = 0.30 Kombinasi pembebanan yang ditinjau di dalam analisis : Kombinasi Pembebanan Tetap : U = 1,2D + 1,6L Kombinasi Pembebanan Sementara : U = 1,2D + 0,5L +1,0IREx + 0,3IREy : U = 1,2D + 0,5L +3,0IREx + 1,0IREy Dimana D : Beban Mati, L : Beban Hidup, Ex : Beban Gempa Arah X, Ey : Beban Gempa Arah Y, I = Faktor Keutamaan Struktur, R = Faktor Reduksi Beban Gempa. Faktor Keutamaan struktur dari bangunan, I = 1,0 SNI Gempa 2002 Faktor Reduksi Gempa untuk Rangka Pemikul Momen Biasa SRPMB ditentukan R = 3,5 SNI Gempa 2002. Diagram Respon Spektrum Gempa Rencana untuk zonawilayah gempa 2: Gambar 5.2 Respon Spektrum Gempa Rencana 54 Respon Spektrum Gempa Rencana untuk kondisi tanah sedang : Periode Getar T detik Koefisien gempa C 0,0 0,15 0,2 0,38 Periode Getar T detik Koefisien gempa C 0,6 0,38 1,0 0,23 2,0 0,115 3,0 0,076 Perhitungan Pembebanan : Berat Lantai 5 • Beban Mati Wm Pelat atap = 60 x 19.2 x 0.12 x 2400 = 331776 kg Balok = 60 x 5 + 19.2 x 14 x 0.3 x 0.33 x 2400 = 135146.88 kg Kolom = 60 x 3 x 0.3 x 0.5 x 2400 = 64800 kg Dinding = 536.4 x 3 x 250 = 402300 kg Plafond = 60 x 19.2 x 50 = 57600 kg + Total = 991622.88 kg Luas dinding = 60 x 19,2 – 5,3 x 4,5 x 5 x 2 = 913,5 m 2 Beban mati qD masing-masing lantai 5 = 991622,88 913,5 = 1085,52 kgm 2 • Beban Hidup WL qh atap = 100 kgm 2 Koefisien Reduksi = 0.3 Wh = 0.3 x 60 x 19.2 x 100 = 34560 kg Berat Total Lantai 5 : W5 = 991622.88 + 34560 55 = 1026182.88 kg Berat Lantai 4 • Beban Mati Wm Pelat Lantai = 60 x 19,2 x 0,12 x 2400 = 33176 kg Balok = 60 x 5 + 19,2 x 14 x 0,3 x 0,33 x2400 = 135146.88 kg Kolom = 60 x 2,8 x 0.3 x 0.5 x 2400 = 60480 kg Dinding = 536.4 x 2,8 x 250 = 375480 kg Plafond = 60 x 19,2 x 50 = 57600 kg Spesi = 60 x 19,2 x 21 = 24192 kg Tegel = 60 x 19,2 x 24 = 27648 kg + Total = 1012322,88 kg Luas dinding = 60 x 19,2 – 5,3 x 4,5 x 5 x 2 = 913,5 m 2 Beban mati qD masing-masing lantai 4,3,2 = 1012322,88 913,5 = 1108,18 kgm 2 • Beban Hidup WL qh lantai = 250 kgm 2 Koefisien Reduksi = 0.3 Wh = 0.3 x 60 x 19.2 x 250 = 86400 kg Berat Total Lantai 4 : W4 = 1012322.88 + 86400 = 1098722.88 kg Berat Total Lantai 2 dan 3 = Berat Total Lantai 4 = 1098722,88 kg Berat Lantai 1 • Beban Mati Wm Pelat Lantai = 60 x 19,2 x 0,12 x 2400 = 33176 kg Balok = 60 x 5 + 19,2 x 14 x 0,3 x 0,33 x2400 = 135146.88kg Kolom = 60 x 3,2 x 0.3 x 0.5 x 2400 = 69120 kg Dinding = 536.4 x 3,2 x 250 = 429120 kg Plafond = 60 x 19,2 x 50 = 57600 kg Spesi = 60 x 19,2 x 21 = 24192 kg 56 Tegel = 60 x 19,2 x 24 = 27648 kg + Total = 1074062,88 kg Luas dinding = 60 x 19,2 – 5,3 x 4,5 x 5 x 2 = 913,5 m 2 Beban mati qD masing-masing lantai 1 = 1074062,88 913,5 = 1175,77 kgm 2 • Beban Hidup WL qh lantai = 250 kgm 2 Koefisien Reduksi = 0.3 Wh = 0.3 x 60 x 19.2 x 250 = 86400 kg Berat Total Lantai 1 : W1 = 1074062.88 + 86400 = 1161002.88 kg Berat Total Bangunan = Wt1 + Wt2 + Wt3 + Wt4 + Wt5 = 1161002.88 + 3 x 1098722.88 + 1026182.88 = 5483354.4 kg

5.3.3 Perhitungan Balok Perhitungan Pembebanan Balok

Dokumen yang terkait

REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG RUSUNAWA AMABARAWA (Value Engineering Construction Of Ambarawa’s RUSUNAWA Building) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG RUSUNAWA AMABARAWA (Value Engineering Construction Of Ambarawa’s RUSUNAWA Building) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 13

REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG RUSUNAWA AMABARAWA (Value Engineering Construction Of Ambarawa’s RUSUNAWA Building) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 7

REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG RUSUNAWA AMABARAWA (Value Engineering Construction Of Ambarawa’s RUSUNAWA Building) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 1 4

REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG RUSUNAWA AMABARAWA (Value Engineering Construction Of Ambarawa’s RUSUNAWA Building) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 16

REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG RUSUNAWA AMABARAWA (Value Engineering Construction Of Ambarawa’s RUSUNAWA Building) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 2

REKAYASA NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG RUSUNAWA AMABARAWA (Value Engineering Construction Of Ambarawa’s RUSUNAWA Building) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

Visibility of institutional repository c

0 4 1

Design and Development of Institutional

0 0 91

Implementation and Development of Instit

0 0 15