137
a. Analisis fungsi pekerjaan penulangan dengan wiremesh
Tabel 7.11 Tabel Analisa Fungsi Pekerjaan Wiremesh No Uraian
Kata Kerja
Fungsi Jenis Cost Rp Worth
1 Pelat Lantai
Menahan Beban P 1.396.237.221,00,- 1.335.661.605,00
Total 1.396.237.221,00,- 1.335.661.605,00
Ratio biaya worth = Rp. 1.396.237.221,00 Rp. 1.335.661.605,00 = 1,04
Keterangan : • Untuk kolom cost nilainya didapat dari biaya pekerjaan existing.
• Untuk kolom worth nilainya diambil dari biaya pekerjaan alternatif
wiremesh. • Nilai costworth menunjukan adanya penghematan atau tidak. Untuk
costworth terdapat penghematan karena nilainya lebih dari 1.
b. Metode Zero-one mencari bobot
Tabel 7.12 Tabel Metode zero-one mencari bobot Pekerjaan Pelat Lantai Kriteria
Nomor Kriteria
Nomor criteria Total
Rangking Bobot
1 2 3 4 5 Pembiayaan 1
X 1 1 1 1 4 5
33,33 Waktu
2 0 X 1 1 1 3
4 26,67
Ketersediaan material
3 0 0 X 1 1 2
3 20
138 Kriteria
pengawasan dan control
4 0 0 0 X 1 1
2 13,33
Tenaga kerja 5
0 0 0 0 X 0 1
6,67 15
100
Keterangan : • Perhitungan bobot menggunakan rumus = angka rangking x 100
Jumlah rangking
• Pemberian nilai 1 adalah nomor kriteria pada kolom lebih penting dari nomor kriteria pada baris.
• Pemberian nilai x adalah nomor kriteria pada kolom dan baris yang mempunyai fungsi sama penting.
c. Metode Zero-one mencari indeks
Sebelum menggunakan matrik evaluasi, pekerjaan existing dan pekerjaan alternatif juga harus dianalisa Value Engineering dengan metode zero-one untuk
mendapatkan indeks yang akan digunakan dalam tabel matrik evaluasi. Penjelasan :
Fungsi A = Pekerjaan existing = Pelat lantai dengan tulangan konvensional
Fungsi B = Pekerjaan alternatif = Pelat lantai dengan tulangan wiremesh
Pembiayaan
Fungsi A B Jumlah Indeks A X
0 0 B 1
X 1 1
139
Waktu
Ketersediaan material
Kriteria pengawasan dan kontrol
Tenaga kerja
Tabel 7.13 Tabel Metode zero-one mencari indeks Pekerjaan pelat lantai Fungsi A B Jumlah Indeks
A X 0 0
B 1 X
1 1
Fungsi A B Jumlah Indeks A X
0 0 B 1
X 1 1
Fungsi A B Jumlah Indeks A X
1 1 1
B 0 X
0 0
Fungsi A B Jumlah Indeks A X
1 1 1
B 0 X
0 0
140 Keterangan :
• A pada kolom mempunyai fungsi sama dengan A pada baris maka diberi tanda X.
• Pemberian A pada kolom mempunyai fungsi kurang penting dari B pada baris, maka diberi tanda 0. Mempunyai kebalikan dengan baris kedua, dimana
B pada kolom. • Untuk jumlah merupakan hasil penjumlahan pada baris. Misal, pada baris A
mempunyai jumlah 0, pada baris B mempunyai jumlah 1. • Untuk indeks adalah perbandingan antara jumlah dengan total jumlah. Misal
total jumlah A,B = 0+1=1, sedang untuk indeks A = 0, B = 11. • Indeks ini nantinya digunakan pada tabel matrik evaluasi.
• Untuk metode zero-one kriteria-kriteria yang lain penilaianya menggunakan
cara yang sama.
d. Matrix Evaluasi