Fungsi Masjid Kajian Teori 1. Konsep Remaja Masjid

Sebenarnya inti dari memakmurkan Masjid adalah menegakkan shalat berjama’ah, yang merupakan salah satu syi’ar Islam terbesar. Sementara yang lain adalah pengembangannya. Shalat berjamaah merupakan indicator utama keberhasilan kita dalam memakmurkan Masjid. Jadi keberhasilan dan kekurang berhasilan kita dalam memakmurkan Masjid dapat diukur dengan seberapa jauh antusias umat dalam menegakkan shalat berjamaah. Meskipun perjalanan sejarahnya, Masjid telah mengalami perkembangan yang pesat, baik dalam bentuk bangunan maupun fungsi dan peranannya. Hampir dapat dikatakan, dimana ada komunitas muslim di situ ada masjid. Disamping menjadi tempat beribadah. Masjid telah menjadi sarana berkumpul, menuntut ilmu , bertukar pengalaman pusat da’wah dan lain sebagainya. Masjid bukan hanya bangunan fisik saja, namun ia seharusnya menjadi sebuah institusi pembangunan masyarakat yang tidak hanya berkutat dalam aspek ibadah ritual saja. Masjid sebaiknya dirancang agar dapat memfasilitasi berbagai kegiatan dan fasilitas seperti sekolah, perpustakaan, warung, toko kelontong agar masyarakat lebih merasa memiliki institusi lembaga dan ikut memakmurkannya. Hal ini dilakukan dengan memisahkan antara ruang sholat perlu dilakukan juga terhadap sumber daya manusia yang mengelola masjid tersebut Aisyah N. Handryant, 2010: 37. Banyak masjid didirikan umat Islam, baik masjid umum, Masjid Sekolah, Masjid Kantor, Masjid Kampus maupun yang lainnya. Masjid didirikan untuk memenuhi hajat umat, khususnya kebutuhan spiritual, guna mendekatkan diri kepada Penciptanya tunduk dan patuh mengabdi kepada Allah SWT. Masjid menjadi tambatan hati, pelabuhan pengembaraan hidup dan energy kehirupan umat.

b. Fungsi Masjid

Fungsi masjid yang paling utama adalah sebagai tempat melaksanakan sholat berjamaah. Kalau kita perhatikan, shalat berjamaah adalah merupakan salah satu ajaran agama Islam yang pokok, sunnah Nabi dalam pengertian muhaditsin, bukan fuqaha, yang bermakna perbuatan yang selalu di kerjakan Beliau. Ajaran Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam tentang shalat berjamaah merupakan perintah yang benar-benar ditekankan kepada kaum muslim. Masjid memiliki berbagai fungsi sebagaimana yang dikemukakan oleh Ahmad Yani 2008: 13, sebagai berikut: 1 Sebagai tempat ibadah Masjid, sebagaimana telah diketahui berasal dari kata “ sajada- yasjidu” yang berarti “merendahkan diri”, menyembah atau sujud. Dengan demikian, menjadi tempat shalat dan dzikir kepada Allah merupakan fungsi utama dari masjid. Oleh karena itu, pemanfaatan masjid untuk menyembah selain Allah SWT, juga merupakan sesuatu yang amat dilarang. Sebagaimana diketahui bahwa makna ibadah di dalam Islam adalah luas menyangkut segala aktivitas kehidupan yang ditujukan untuk memperoleh ridho Allah, maka fungsi Masjid disamping sebagai tempat ibadah shalat juga sebagai tempat beribadah secara luas sesuai dengan ajaran islam. 2 Sebagai tempat menuntut ilmu Rasulullah SAW, juga menjadikan masjid sebagai tempat untuk mengajar ilmu yang telah diperolehnya dari Allah SWT, berupa wahyu. Ini berarti masjid itu berfungsi sebagai Madrasah yang di dalamnya kaum muslimin memperoleh ilmu pengetahuan. Masjid juga bertindak sebagai pusat-pusat pendidikan dan merupakan tempat-tempat untuk kuliah-kuliah tentang Al-Q ur’an dan Hadits, bukan saja pendidikan agama, tetapi juga mata pelajaran bahasa, filsafat dan kesusasteraan diajarkan dalam majlis- majlis ini. 3 Sebagai tempat pertemuan Salah satu tempat yang paling rutin digunakan oleh Rasulullah SAW, dan para sahabatnya untuk saling bertemu adalah masjid, dalam pertemuan di masjid itu, Rasulullah dan para sahabat tidak hanya bertemu secara fisik, tapi juga mempertemukan hati dan pikiran sehingga di masjid itu berhubungan dengan sesama menjadi semakin akrab dan hubungan dengan Allah SWT, semakin dekat. 4 Sebagai kegiatan social Manusia disebut juga sebagai makhluk social, Islam menekankan asas persamaan dalam masyarakat, karenanya hubungan social diantara masyarakat muslim berlangsung secara harmonis sehingga tidak terjadi adanya kesenjangan social, apalagi melalui shalat berjamaah, prinsip kehidupan social itu dibina. 5 Sebagai tempat pembinaan jama’ah Terbinanya iman seorang muslim merupakan modal dasar bagi terbentuknya masyarakat muslim, harus ditindak lanjuti kearah pembinaan suatu masyarakat yang islami. Untuk itu masjid dapat dimanfaatkan sebagai sarana pembinaan bagi masyarakat muslim. Dengan adanya umat Islam disekitarnya, Masjid berperan dalam mengkoordinir mereka guna menyatukan potensi dan kepemimpinan umat. Selanjut nya umat yang terkoordinir secara rapi dalam organisasi Ta’mir Masjid dibina keimanan, ketaqwaan, ukhuah imaniyah dan da’wah islamiyahnya. Sehingga Masjid menjadi basis umat Islam yang kokoh. 6 Sebagai pusat dakwah dan kebudayaan Islam Masjid semakin jelas bagi kita bahwa tidak hanya digunakan untuk sekedar shalat dan ibadah-ibadah yang sejenisnya, tetapi masjid juga difungsikan sebagai lembaga untuk mempererat hubungan dan ikatan jamaah Islam yang baru tumbuh. Nabi SAW, yang diterimanya, memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan para sahabat tentang berbagai masalah, memberi fatwa, mengajarkan Agama Islam, membudayakan musyawarah, menyelesaikan perkara-perkara dan perselisihan-perselisihan, tempat mengatur dan membuat strategi militer dan tempat menerima putusan-putusan dari semenanjung Arabia Yani. 2008. Masjid merupakan jantung kehidupan umat Islam yang selalu berdenyut untuk menyebarluaskan da’wah islamiyah dan budaya islami. Di masjid pula direncanakan, diorganisasi, dikaji, dilaksanakan dan dikemban gkan da’wah dan kebudayaan Islam yang menyahuti kebutuhan masyarakat. Karena itu masjid berperan sebagai sentra aktivitas dakwah dan kebudayaan.

c. Upaya Memakmurkan Masjid