Sebenarnya inti dari memakmurkan Masjid adalah menegakkan
shalat berjama’ah, yang merupakan salah satu syi’ar Islam terbesar.
Sementara yang lain adalah pengembangannya. Shalat berjamaah merupakan indicator utama keberhasilan kita dalam memakmurkan Masjid.
Jadi keberhasilan dan kekurang berhasilan kita dalam memakmurkan Masjid dapat diukur dengan seberapa jauh antusias umat dalam menegakkan shalat
berjamaah. Meskipun
perjalanan sejarahnya,
Masjid telah
mengalami perkembangan yang pesat, baik dalam bentuk bangunan maupun fungsi dan
peranannya. Hampir dapat dikatakan, dimana ada komunitas muslim di situ ada masjid. Disamping menjadi tempat beribadah. Masjid telah menjadi
sarana berkumpul, menuntut ilmu
, bertukar pengalaman pusat da’wah dan
lain sebagainya. Masjid bukan hanya bangunan fisik saja, namun ia seharusnya
menjadi sebuah institusi pembangunan masyarakat yang tidak hanya berkutat dalam aspek ibadah ritual saja. Masjid sebaiknya dirancang agar
dapat memfasilitasi berbagai kegiatan dan fasilitas seperti sekolah, perpustakaan, warung, toko kelontong agar masyarakat lebih merasa
memiliki institusi lembaga dan ikut memakmurkannya. Hal ini dilakukan dengan memisahkan antara ruang sholat perlu dilakukan juga terhadap
sumber daya manusia yang mengelola masjid tersebut Aisyah N. Handryant, 2010: 37.
Banyak masjid didirikan umat Islam, baik masjid umum, Masjid Sekolah, Masjid Kantor, Masjid Kampus maupun yang lainnya. Masjid
didirikan untuk memenuhi hajat umat, khususnya kebutuhan spiritual, guna mendekatkan diri kepada Penciptanya tunduk dan patuh mengabdi kepada
Allah SWT. Masjid menjadi tambatan hati, pelabuhan pengembaraan hidup dan energy kehirupan umat.
b. Fungsi Masjid
Fungsi masjid yang paling utama adalah sebagai tempat melaksanakan sholat berjamaah. Kalau kita perhatikan, shalat berjamaah
adalah merupakan salah satu ajaran agama Islam yang pokok, sunnah Nabi dalam pengertian muhaditsin, bukan fuqaha, yang bermakna perbuatan yang
selalu di
kerjakan Beliau. Ajaran Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam
tentang shalat berjamaah merupakan perintah yang benar-benar ditekankan kepada kaum muslim.
Masjid memiliki berbagai fungsi sebagaimana yang dikemukakan oleh Ahmad Yani 2008: 13, sebagai berikut:
1 Sebagai tempat ibadah
Masjid, sebagaimana telah diketahui berasal dari kata “
sajada- yasjidu”
yang berarti “merendahkan diri”, menyembah atau sujud. Dengan
demikian, menjadi tempat shalat dan dzikir kepada Allah merupakan fungsi utama dari masjid. Oleh karena itu, pemanfaatan masjid untuk menyembah
selain Allah SWT, juga merupakan sesuatu yang amat dilarang. Sebagaimana diketahui bahwa makna ibadah di dalam Islam adalah luas
menyangkut segala aktivitas kehidupan yang ditujukan untuk memperoleh ridho Allah, maka fungsi Masjid disamping sebagai tempat ibadah shalat
juga sebagai tempat beribadah secara luas sesuai dengan ajaran islam.
2 Sebagai tempat menuntut ilmu
Rasulullah SAW, juga menjadikan masjid sebagai tempat untuk mengajar ilmu yang telah diperolehnya dari Allah SWT, berupa wahyu. Ini
berarti masjid itu berfungsi sebagai Madrasah yang di dalamnya kaum muslimin memperoleh ilmu pengetahuan. Masjid juga bertindak sebagai
pusat-pusat pendidikan dan merupakan tempat-tempat untuk kuliah-kuliah tentang Al-Q
ur’an dan Hadits, bukan saja pendidikan agama, tetapi juga
mata pelajaran bahasa, filsafat dan kesusasteraan diajarkan dalam majlis- majlis ini.
3 Sebagai tempat pertemuan
Salah satu tempat yang paling rutin digunakan oleh Rasulullah SAW, dan para sahabatnya untuk saling bertemu adalah masjid, dalam
pertemuan di masjid itu, Rasulullah dan para sahabat tidak hanya bertemu secara fisik, tapi juga mempertemukan hati dan pikiran sehingga di masjid
itu berhubungan dengan sesama menjadi semakin akrab dan hubungan dengan Allah SWT, semakin dekat.
4 Sebagai kegiatan social
Manusia disebut juga sebagai makhluk social, Islam menekankan asas persamaan dalam masyarakat, karenanya hubungan social diantara
masyarakat muslim berlangsung secara harmonis sehingga tidak terjadi adanya kesenjangan social, apalagi melalui shalat berjamaah, prinsip
kehidupan social itu dibina.
5
Sebagai tempat pembinaan jama’ah
Terbinanya iman seorang muslim merupakan modal dasar bagi terbentuknya masyarakat muslim, harus ditindak lanjuti kearah pembinaan
suatu masyarakat yang islami. Untuk itu masjid dapat dimanfaatkan sebagai sarana pembinaan bagi masyarakat muslim.
Dengan adanya umat Islam disekitarnya, Masjid berperan dalam mengkoordinir mereka guna menyatukan potensi dan kepemimpinan umat.
Selanjut
nya umat yang terkoordinir secara rapi dalam organisasi Ta’mir Masjid dibina keimanan, ketaqwaan, ukhuah imaniyah dan da’wah
islamiyahnya. Sehingga Masjid menjadi basis umat Islam yang kokoh.
6 Sebagai pusat dakwah dan kebudayaan Islam
Masjid semakin jelas bagi kita bahwa tidak hanya digunakan untuk sekedar shalat dan ibadah-ibadah yang sejenisnya, tetapi masjid juga
difungsikan sebagai lembaga untuk mempererat hubungan dan ikatan jamaah Islam yang baru tumbuh. Nabi SAW, yang diterimanya,
memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan para sahabat tentang berbagai
masalah, memberi
fatwa, mengajarkan
Agama Islam,
membudayakan musyawarah,
menyelesaikan perkara-perkara
dan perselisihan-perselisihan, tempat mengatur dan membuat strategi militer dan
tempat menerima putusan-putusan dari semenanjung Arabia Yani. 2008. Masjid merupakan jantung kehidupan umat Islam yang selalu
berdenyut untuk menyebarluaskan da’wah islamiyah dan budaya islami. Di
masjid pula direncanakan, diorganisasi, dikaji, dilaksanakan dan
dikemban
gkan da’wah dan kebudayaan Islam yang menyahuti kebutuhan
masyarakat. Karena itu masjid berperan sebagai sentra aktivitas dakwah dan kebudayaan.
c. Upaya Memakmurkan Masjid