Penelitian Terdahulu KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Salah satu bagian terpenting untuk dikerjakan oleh seseorang peneliti adalah penelusuran pustaka. Dalam penelitian, kegiatan penelusuran pustaka bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai penelitian-penelitian yang telah dikerjakan oleh peneliti terdahulu, sehingga akan dapat ditemukan mengenai posisi penelitian yang akan dilakukan, selain itu bertujuan menghindari adanya duplikasi yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, perlu memunculkan beberapa penelitian terdahulu diantaranya: Pertama, p enelitian yang dilakukan Mochamad Jama’ Arif. 2010. Judul ” Pemberdayaan Masjid Sebagai Sarana Pendidikan Islam Bagi Siswa Madrasah Aliyah Negeri 3 malang. Skripsi Jurusan Tarbiyah, Prodi PAI, UIN Malik Ibrahim Malang ” . Hasil penelitiannya menujukkan bahwa melalui pemahaman ini, muncul sebuah keyakinan bahwa masjid menjadi pusat dan sumber peradaban Islam, Melalui masjid pula kaderisasi generasi muda dapat dilakukan melalui proses pendidikan Islam yang bersifat kontinu untuk mencapai kemajuan. Selain itu melalui pemberdayaan fungsi masjid sarana agar hatinya terpaut dengan masjid, hal ini dikarenakan kalau generasi muda islam siapa lagi yang perhatian terhadap masjid, tujuan lainnya agar para siswa mempunyai keterampilan lebih di bidang praktek keagamaan. Kedua, penelitian yang dilakukan Muhammad Saerozi. 2008, Judul ”Optimalisasi Peran masjid dalam Pendidikan Islam Berbasis Masyarakat Studi Kasus di Masjid Baitul Muttaqien Kelurahan Kembangarum Semarang Barat”. Hasil penelitian menunjukkan 1 pencerdasan di bidang pendidikan. Pencerdasan tersebut dilakukan dengan melalui pengkajian-pengkajian tentang materi-materi keislaman yaitu: baca tulis Al- Qur’an, dan tafsir Al - Qur’an, kajian -kajian, majlis dzikir serta melalui pengalaman- pengalaman ibadah berupa shalat jama’ah, zakat, infaq dan shodaqoh, 2 pencerdasan di bidang kepedulian sosial. Pencerdasan ini didasari dengan adanya prinsip ”dari oleh dan untuk masyarakat” , serta memiliki prinsip ta’awun tolong menolong, tawazu n gotong royong, tawasuth tidak memihak, tasyawur musyawarah dan adl adil. Persamaan dua penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah sama-sama meneltiti tentang masjid sebagai tempat beribadah, sebagai tempat berdakwah, dan sebagai tempat kaderisasi generasi muda yaitu remaja masjid. Perbedaannya dua penelitian terdahulu dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah peneliti yang pertama yaitu kaderisasi generasi muda dapat dilakukan mmelalui proses pendidikan Islam yang bersifat kontinu untuk mencapai kemajuan, sedangkan penelitian yang kedua adalah pencerdasan mengenai materi dan pencerdasan dibidang kepedulian sosial. Sedangkan yang peneliti lakukan adalah lebih kepada pengembangan keagamaan remaja melalui berbagai aktivitas remaja masjid.

B. Kajian Teori 1. Konsep Remaja Masjid