Renstra Diknas 16
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD
Kinerja pelayanan SKPD adalah perwujudan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan untuk mempertangungjawabkan
keberhasilan kegagalan pelaksanaan misi unit kerja dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah di tetapkan awal Tahun Anggaran.
Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan mengunakan metode capaian pembanding kinerja sasaran, metode pembanding capaian kinerja
Performance Plant yang di inginkan dengan Realisasi Kinerja Performance Result yang dicapai Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh.
Selanjutnya akan di lakukan Analisa terhadap penyebab terjadinya celah kinerja Performance Gap yang terjadi serta tindakan perbaikan yang
diperlukan pada masa yang akan datang metode ini terutama bermanfaat untuk memberikan gambaran kepada pihak – pihak eksternal tentang sejauh
mana pelaksanaan visi dan misi Dinas Pendidikan dalam mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Kinerja pelayanan Dinas
Pendidikan Kota Payakumbuh dilaksanakan dalam bentuk 13 kelompok pelayanan yang tergambar dalam Program Kerja Dinas Pendidikan Kota
Payakumbuh sebagai berikut : 1.
Pelayanan Administrasi Perkantoran Jenis Pelayanan
Jenis pelayan administrasi perkantoran meliputi semua bentuk pelayanan
administrasi pendukung
kegiatan yang meliputi
penatausahaan, pelayanan administrasi keuangan, pemeliharaan dan pengadaan perlengkapanan sarana prasarana kantor dan
kegiatan administrasi umum lainnya. Prosedur Pelayanan
Prosedur pelayanan berdasarkan system dan prosedur yang berlaku dalam
pengelolaan administrasi
Negara atau
administrasi pemerintahan serta prosedur ketatausahaan dan tata kelola
administrasi keuangan yang diatur dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
Persyaratan Pelayanan
Renstra Diknas 17
Persyaratan pelayanan dalam pengelolaan administrasi perkantoran adalah melengkapi semua kelengkapan dan berkas administrasi
yang disyaratkan dalam pelaksanaan administrasi pemerintahan, penatausahaan dan pengelolaan keuangan Negara.
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Jenis Pelayanan Meliputi pengadaan sarana dan prasarana aparatur yang terdiri dari
pengadaan kendaraan
dinas operasional
berikut dengan
pemeliharaannya, pengadaan dan perbaikan perlengkapan kantor, pemeliharaan serta rehabilitasi gedung kantor serta pengadaan
sarana penunjang lainnya. Prosedur Pelayanan
Melakukan inventarisasi kebutuhan sarana prasarana, pengajuan usulan pengadaan dan perbaikan, persetujuan dan ditindak lanjuti
dengan kegiatan pengadaan dan pemeliharaan sarana prasarana aparaturkantor.
Persyaratan Pelayanan Data inventarisasi dan kebutuhan sarana prasarana aparatur
3. Peningkatan Disiplin Aparatur
Jenis Pelayanan Pelayanan disiplin aparatur berupa kegiatan pembinaan disiplin
kerja dan pengadaan pakaian dinas aparatur yang bertujuan peningkatan kualitas kinerja dan disiplin aparatur itu sendiri.
Prosedur Pelayanan Pembinaan berkala, dan penyediaan kebutuhan pakaian dinas
aparatur beserta perlengkapannya. Persyaratan Pelayanan
Laporan kinerja, data pegawai dan informasi kebutuhan peningkatan disiplin pegawai
4. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Jenis pelayan berupa kegiatan peningkatan kapasitas aparatur dalam bentuk bimteks dan sosialisasi peraturan perundang-undangan
Renstra Diknas 18
Urusan Wajib : Pendidikan
Tujuan pendidikan adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk
menentukan tingkat kecerdasan dan keterampilan serta sikap manusia. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dicapai, maka kualitas sumber daya
manusia juga semakin tinggi. Pemerintah dalam setiap rencana
pembangunan selalu menetapkan pendidikan sebagai salah satu urusan yang harus mendapat perhatian penting. Hal ini berkaitan dengan
penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas secara intelegensia maupun skill yang mampu menunjang kebutuhan pada era sekarang ini.
Program pemerintah dalam jangka pendek adalah dengan meningkatkan tingkat partisipasi sekolah, sehingga diharapkan seluruh
masyarakat dapat mengenyam pendidikan secara formal.Tujuan akhir dari kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia
yang mampu bersaing dalam menghadapi era globalisasi yang semakin berkembang.
5. Pendidikan Anak Usia Dini
Jenis pelayanan meliputi pembangunan sarana dan prasarana PAUD, Pengadaan alat peraga APE PAUD, Pelatihan Kompetensi tenaga
pendidik dan kependidikan PAUD, Pengembangan PAUD dan
Penyelenggaraan PAUD
Tabel 2.7 Jumlah Lembaga, Siswa Dan Tenaga Pendidik PAUD Non Formal
Tahun 2009 - 2012
No Lembaga PAUD Non Formal
2009 2010
2011 2012
1 Taman Penitipan Anak TPA
1.1. Jumlah Lembaga
20 20
25 17
1.2. Jumlah Pendidik Orang
70 75
95 56
1.3. Jumlah Peserta Didik Menurut
Umur Orang 0-2
2-4 4-6
0-2 2-4
4- 6
0-2 2-4
4-6 0-2
2-4 4-6
138 97
39 199
73 7
205 89
16 250
93 18
2 Kelompok Bermain KB
2.1. Jumlah Lembaga
40 52
71 72
2.2. Jumlah Pendidik Orang
190 202
215 161
2.3. Jumlah Peserta Didik Menurut
Umur Orang 0-2
2-4 4-6
0-2 2-4
4- 6
0-2 2-4
4-6 0-2
2-4 4-6
250 159
150 334
622 268
424 635
421 430
325 241
Renstra Diknas 19
3 Satuan PAUD Sejenis SPS
3.1. Jumlah Lembaga
11 11
15 27
3.2. Jumlah Pendidik Orang
40 43
64 69
3.3 Jumlah Peserta Didik Menurut
Umur Orang 0-2
2-4 4-6
0-2 2-4
4-6
th
0-2 2-4
4-6 0-2
2-4 4-6
th
172 182
40 73
149 129
125 285
166 320
244 674
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh
Dari tabel di atas memperlihatkan perkembangan data PAUD Non Formal dari tahun 2009 dan tahun 2012, dimana jumlah TPA pada tahun
2009 adalah 20 lembaga dengan jumlah peserta didik usia 1-2 tahun 199 orang, usia 2 - 4 tahun sebanyak 73 orang dan usia 4-6 tahun sebanyak 7
orang, pada Kelompok Bermain KB tahun 2009 jumlah lembaga 52 dengan peserta didik usia 1-2 tahun 334 orang, usia 2-4 tahun sebanyak 622 orang
dan usia4-6 tahun sebanyak 368 orang berikuynya pada Satuan PAUD Sejenis SPS tahun 2009 terdapat 8 lembaga dengan jumlah peserta didik
usia 1-2 tahun 62 orang, usia 2-4 tahun sebanyak 119 orang dan usia 4-6 tahun sebanyak 82 orang.
Pada tahun 2010 jumlah TPA adalah 20 lembaga dengan jumlah peserta didik usia 1-2 tahun 199 orang dan usia 2-4 tahun sebanyak 73
orang dan usia 4-6 tahun sebanyak 7 orang, kemudian Kelompok Bermain KB tahun 2010 jumlah lembaga 52 dengan jumlah peserta didik usia 1-2
tahun 334 orang dan usia 2-4 tahun sebanyak 622 orang dan usia 4-6 tahun sebanyak 368 orang dan selanjutnya pada Satuan PAUD Sejenis SPS
tahun 2010 terjadi kenaikan jumlah lembaga menjadi 8 dengan jumlah peserta didik usia 1-2 tahun 73 orang, usia 2-4 tahun sebanyak 149 orang dan usia
4-6 tahun sebanyak 129 orang.
Tabel 2.15 Perkembangan Data PAUD Formal TK dan RA Jumlah Lembaga,
Murid,Guru Tahun 2007 s.d 2012 Kota Payakumbuh
No PAUD Formal
Tahun 2007
2008 2009
2010 2011
2012
1. Jumlah TKRA Lembaga
42 43
45 44
45 50
2. Jumlah Guru Orang
257 241
266 276
282 313
3. Jumlah Murid Orang
2.477 2.399
2.438 2.726
2.809 2.018
4. Jumlah Rombongan Belajar
125 137
139 154
163 160
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh
Dari tabel di atas terlihat perkembangan PAUD Formal baik dari segi jumlah TKRA, jumlah guru, jumlah murid dan jumlah rombongan belajar seperti
Renstra Diknas 20
jumlah TKRA pada tahun 2007 adalah 42 menjadi 44 lembaga di tahun 2010, tahun 2011 menjadi 45 lembaga, tahun 2012 menjadi 50 lembaga jumlah guru
tahun 2007 sebanyak 257 orang dan tahun 2010 menjadi 276 orang kemudian diperkirakan tahun 2011 menjadi 282 orang,dan tahun 2012 menjadi 313
orang berikutnya jumlah murid tahun 2007 adalah 2.477 orang menjadi 2.726 orang di tahun 2010, tahun 2011 menjadi 2.809 tahun 2012 menjadi 2.018
orang selanjutnya jumlah rombongan belajar tahun 2007 adalah 125 menjadi 154 di tahun 2010 dan diperkirakan tahun 2011 menjadi 163 rombongan
belajar, sedangkan di tahun 2012 menjadi 160 rombongan belajar 6.
Penuntasan wajib belajar Dikdas Jenis pelayanan wajib belajar Dikdas meliputi pengadaan sarana
prasarana, rehab beratsedang, pengadaan buku-buku teks dan peningkatan mutu kapasitas, akses pelayanan dan pemerataan
pendidikan dasar 7.
Pendidikan Menengah Jenis pelayanan pendidikan menengah meliputi pengadaan sarana
prasarana, rehab beratsedang, pengadaan buku-buku teks dan peningkatan mutu kapasitas, akses pelayanan dan pemerataan
pendidikan menengah termasuk peningkatan daya saing lulusan dalam menghadapi dunia kerja bagi lulusan SMK.
8. Pendidikan Non Formal
Jenis layanan pendidikan non formal disamping meningkatan sarana prasarana, kualitas layanan pendidikan non formal juga peningkatan
kualitas hidup masyarakat melalui pelatihan keterampilan hidup dan berusaha.
9. Pendidikan Luar Biasa
Pelayanan pendidikan berupa pemerataan akses pelayanan pendidikan luar biasa diikuti dengan perluasan akses pendidikan inklusi di sekolah
umum disetiap satuan pendidikan 10. Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Terdiri dari Pembinaan KKG dan MGMP, Pendidikan lanjutan bagi pendidik untuk memenuhi standar kualifikasi, Pengembangan mutu dan
kualitas program pendidikan dan pelatihan bagi pendidik dan tenaga
Renstra Diknas 21
kependidikan, Pelaksanaan dan pengelolaan sertifikasi guru, dan Pengembangan system perencanaan dan pengelolaan BOS.
11. Manajemen Pelayanan Pendidikan Meliputi pelayanan evaluasi kinerja bidang pendidikan, pelaksanaan
kerjasama secara kelembagaan di bidang pendidikan, Pembinaa Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah
12. Pengembangan kebijakan dan manajemen olahraga Terdiri dari Pelaksanaan identifikasi bakat dan potensi pelajar dalam
olah raga, Peningkatan mutu organisasi dan tenaga keolahragaan, Pelaksanaan turnamen ISSB Kota Payakumbuh
13. Pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan Jenis pelayanan terdiri dari pengembangan minat dan budaya baca
masyarakat, pembinaan dan pengembangan TBM dan perpustakaan. Prosedur dan persyaratan pelayanan diatur dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, juklak dan juknis yenag telah ditetapkan, regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah daerah dengan
memperhatikan persyaratan administrasi dan data.
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD