3.8.2 Uji Homogenitas
Pemeriksaan homogenitas dilakukan dengan sejumlah sediaan diletakkan pada sekeping kaca yang transparan, harus menunjukan susunan yang homogen
dan tidak boleh terlihat adanya bintik-bintik partikel Carter, 1975.
3.8.3 Pemeriksaan pH
Pemeriksaan pH dilakukan dengan alat pH meter. Alat dikalibrasi dengan larutan dapar standar pH 4 dan pH 7. Kemudian pH meter dicuci dengan air suling
dan dikeringkan dengan kertas tisu. Pengukuran pH sediaan dengan mencelupkan pH meter ke dalam larutan sediaan. Dicatat nilai pH yang ditunjukkan pada pH
meter Carter, 1975.
3.9 Pengujian Sediaan Gel Terhadap Penyembuhan Luka pada Mencit yang Diinduksi Diabetes
Dalam penelitian ini digunakan 56 ekor mencit. Kemudian semua mencit diinduksi diabetes dengan menggunakan aloksan secara intravena dosis 55
mgkgBB. Setelah 7 hari dipilih mencit yang diabetes ditandai dengan kadar glukosa darah KGD
≥ 200 mgdl. Kemudian dibagi ke dalam 7 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor.
Kelompok 1 : mencit yang akan diberi formula gel tanpa ekstrak etanol daun tekelan F1
Kelompok 2 : mencit yang akan diberi formula gel ekstrak etanol daun tekelan konsentrasi 2,5 F2
Kelompok 3 : mencit yang akan diberi formula gel ekstrak etanol daun tekelan konsentrasi 5 F3
Kelompok 4 : mencit yang akan diberi formula gel ekstrak etanol daun tekelan konsentrasi 10 F4
Kelompok 5 : mencit yang akan diberi formula gel ekstrak etanol daun tekelan konsentrasi 15 F5
Kelompok 6 : mencit yang akan diberi formula gel ekstrak etanol daun tekelan konsentrasi 20 F6
Kelompok 7 : mencit yang akan diberi Bioplacenton
®
Universitas Sumatera Utara
Semua mencit dicukur bagian punggungnya dan dianastesi dengan menggunakan kloroform. Kemudian dibuat luka berbentuk lingkaran diameter ± 1
cm sesuai dengan ukuran tanda yang telah dibuat bentuk lingkaran dengan cara mengangkat kulit hewan uji dengan pinset dan digunting dengan gunting bedah,
dihitung diameter awal. Setelah 24 jam, pada kulit yang telah disayat dioleskan ± 0,5 g gel yang telah disediakan sesuai dengan kelompok masing-masing.
Pengamatan luka dilakukan setiap hari secara visual dengan mengukur diameter luka, menghitung persentase pengurangan diameter luka dan hari kesembuhan.
Luka dianggap sembuh jika diameter luka sama dengan nol. Diameter luka dihitung dengan rumus:
d =
�1+�2+�3+�4 4
Keterangan: d : diameter rata-rata d1: diameter pertama
d2 : diameter kedua d3 : diameter ketiga
d4 : diameter keempat Dilakukan juga perhitungan persentase pengurangan diameter luka dengan
rumus: Persentase pengurangan diameter luka =
�0−�� �0
× 100 Keterangan: d0 : diameter pada hari 0
dx : diameter pada hari pengamatan
3.10 Analisis Statistik