Diabetes Melitus TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Diabetes Melitus

Diabetes melitus adalah suatu sindroma kronik gangguan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak akibat ketidakcukupan sekresi insulin atau retensi insulin pada jaringan yang dituju ISFI, 2008. Hiperglikemia timbul akibat berkurangnya insulin sehingga glukosa darah tidak dapat masuk ke sel-sel otot, jaringan adiposa atau hepar dan metabolismenya juga tergangggu. Dalam keadaan normal, kira-kira 50 glukosa yang dimakan mengalami metabolisme sempurna menjadi CO 2 dan air, 5 diubah menjadi glikogen dan kira-kira 30-40 diubah menjadi lemak. Pada diabetes melitus semua proses terganggu, glukosa tidak dapat masuk ke sel hingga energi terutama diperoleh dari metabolisme protein dan lemak Suherman, 2007. Kerusakan sel-sel beta pankreas dapat disebabkan oleh banyak faktor. Faktor tersebut di antaranya faktor genetik, infeksi oleh kuman, faktor nutrisi, zat diabetogenik, dan radikal bebas stres oksidatif. Senyawa aloksan merupakan salah satu zat diabetogenik yang bersifat toksik, terutama terhadap sel beta pankreas, dan apabila diberikan kepada hewan coba seperti tikus dapat menyebabkan hewan coba tikus menjadi diabetes. Kerusakan sel beta pankreas menyebabkan tubuh tidak bisa menghasilkan insulin sehingga menyebabkan kadar glukosa darah meningkat terjadi keadaan hiperglikemia. Kondisi hiperglikemia dapat menghasilkan pembentukan spesies oksigen reaktif ROS: reactive oxygen species. ROS yang berlebihan dapat menyebabkan stres oksidatif dan dapat memperparah kerusakan sel beta pankreas. Agen diabetogenik senyawa aloksan menyebabkan nekrosis dan degenerasi sel beta pankreas pada tikus. Zat diabetogenik, aloksan dan streptozotocin bersifat toksik terhadap sel beta pankreas dan dapat menyebabkan insulitis pada hewan percobaan. Senyawa aloksan dan Universitas Sumatera Utara senyawa diabetogenik lainnya secara luas telah digunakan untuk membuat model hewan diabetes, karena kemampuan senyawa aloksan secara spesifik membuat kerusakan pada sel beta pankreas yang menyebabkan produksi insulin berkurang sehingga menimbulkan diabetes tipe 1 Suarsana, dkk., 2010. Aloksan adalah suatu substrat yang secara struktural adalah derivat pirimidin sederhana. Aloksan merupakan bahan kimia yang digunakan untuk menginduksi diabetes pada binatang percobaan. Pemberian aloksan adalah cara yang cepat untuk menghasilkan kondisi diabetik eksperimental hiperglikemik pada binatang percobaan. Tikus hiperglikemik dapat dihasilkan dengan menginjeksikan 120-150 mgkgBB. Aloksan dapat diberikan secara intravena, intraperitoneal, atau subkutan pada binatang percobaan Anindhita, 2009. 2.4 Gel Gel merupakan sistem semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan. Gel dapat digunakan untuk obat yang diberikan seacara topikal atau dimasukkan ke dalam lubang tubuh Depkes RI, 1995. Gel segera mencair jika berkontak dengan kulit dan membentuk satu lapisan. Absorpsi pada kulit lebih baik daripada krim. Gel juga baik dipakai pada lesi di kulit yang berambut. Berdasarkan sifat dan komposisinya, sediaan gel memilliki keistimewaan Yanhendri, 2012: a. Mampu berpenetrasi lebih jauh dari krim b. Sangat baik dipakai untuk area berambut c. Disukai secara kosmetika. Universitas Sumatera Utara

2.5 Natrium Alginat