Rancangan Pengujian Hipotesis Validitas dan Reliabilitas .1 Uji Validitas

24 Universitas Kristen Maranatha • r = 1, korelasi sempurna

1.13 Rancangan Pengujian Hipotesis

Uji signifikan dilakukan untuk menentukan adanya hubungan yang signifikan antara 2 variabel x dan y dengan melakukan uji melalui two tail test, dimana dengan menggunakan Null Hypothesis atau biasa disebut Ho. Dengan membandingkan t tabel dan t hitung dapat terlihat apakah Null Hypothesis tersebut bisa diterima atau ditolak. Uji signifikan uji T: • Ho : ρ = 0, korelasi tidak berarti tidak terdapat hubungan, artinya kualitas pelayanan tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. • Hi : ρ ≠ 0, korelasi berarti terdapat hubungan searah positif, artinya kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Karena skala pengaruh x dan y adalah ordinal maka digunakan statistik uji T dengan rumus:       − − = 2 1 2 rs n r t Dimana: t = nilai hitung rs = koefisien korelasi N = banyaknya data 25 Universitas Kristen Maranatha Dengan α = 5 dan derajat bebas db Untuk mendapatkan kesimpulan apakah terdapat hubungan antara independent variable dan dependent variable, maka dari hasil t hitung dan t tabel diberi kriteria dan kesimpulan sebagai berikut: • Bila -t½α t hitung t½α maka Ho ditolak dan Hi diterima. • Bila -t½α ≥ t hitung ≥ t½α maka Ho diterima dan Hi ditolak. Gambar 1.2. Kurva Distribusi t -t½α t½α Selanjutnya dari semua data yang telah diolah, lakukan perhitungan uji korelasi Spearman dengan bantuan software SPSS.

1.14 Tahap-Tahap SPSS 1. Pemasukan data SPSS

a. Buka lembar kerja baru. b. Memberi nama variabel yang diperlukan, dalam hal ini ada dua variabel, yaitu: Ho diterima Hi diterima 26 Universitas Kristen Maranatha • Variabel pertama: Bauran Pemasaran o Letakkan pointer tanda + pada sembarang tempat di kolom pertama, lalu dari baris menu dipilih menu data. Kemudian klik sub menu define variable. o Variable name ketik dengan X untuk menamai bauran pemasaran. Pilih type karena perhitungan berupa angka maka diisi tipe numerik. Pilih type numeric, dan untuk widith diisi 8 decimal place, karena penilaian bauran pemasaran tanpa desimal maka diisi 0. o Klik continue untuk kembali ke menu sebelumnya. o Terlihat nama tingkat bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian konsumen pada kolom pertama di SPSS. • Variabel kedua : Keputusan pembelian pada konsumen o Prinsipnya sama dengan pengisian pada variabel pertama. c. Mengisi data. • Untuk mengisi kolom pertama yaitu variabel variabel pemasaran, letakkan pointer pada baris kolom tersebut, lalu ketik menurun ke bawah sesuai dengan data nilai bauran pemasaran. • Demikian juga untuk data pada variabel lainnya. 27 Universitas Kristen Maranatha

2. Pengolahan data SPSS

a. Buka lembar kerja atau file korelasi spearman sesuai kasus diatas atau jika terbuka ikuti langkah berikut. b. Di baris menu pilih menu statistic, kemudian pilih sub menu correlate. c. Dari serangkaian pilih correlate sesuai dengan kasus bivariate. • Variable atau variabel yang dikorelasikan. Karena disini akan diuji korelasi semua variabel maka klik variabel bauran pemasaran kemudian klik ► sehingga variabel bauran pemasaran berpindah ke kolom variables. • Demikian juga untuk variabel yang lain dengan cara yang sama dimasukkan dalam kolom variable. • Untuk correlation coefficients atas hitung koefisien korelasi. Karena data pada kasus kualitatif dan berskala ordinal maka dipilih spearman. • Untuk kolom test of significant correlations, karena akan diuji dua sisi maka dipilih two-tailed. • Untuk kolom flag significant correlations atau berkenaan dengan tanda untuk tingkat signifikan 5 dan 10. Akan ditampilkan pada output atau tidak. Untuk keseragaman pilihan tersebut digunakan hingga nanti pada output ada tanda untuk 5 atau tanda untuk 10. 28 Universitas Kristen Maranatha • Kemudian klik tombol options. Pada pilihan statistic diabaikan saja. Pilihan missing value, tepat pada default yaitu exclude cases pairwise karena tidak ada data yang missing. • Kilik continue jika sudah selesai. • Kemudian klik OK untuk mengakhiri pengisian prosedur analitis. 1.15 Validitas dan Reliabilitas 1.15.1 Uji Validitas Menurut Ghozali 2001:45, uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jadi uji validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak kita ukur. Mengukur validitas dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu: 1. Melakukan korelasi antara skor butir pertanyaan dengan total konstruk atau variabel. 2. Uji validitas dapat juga dilakukan dengan korelasi bivariate antara masing- masing skor indikator dengan total skor kontruk. 3. Uji dengan Confirmatory Facor Analysis CFA 29 Universitas Kristen Maranatha Analisis faktor konfirmasi digunakan untuk menguji apakah suatu konstruk mempunyai unidimensionalitas atau apakah indikator-indikator yang digunakan dapat mengkonfirmasikan sebuah konstruk atau variabel. Pengujian variabel dilakukan melalui Confirmatory Facor Analysis CFA dengan software SPSS 12.0. Berdasarkan hasil perhitungan CFA menunjukkan bahwa convergent validity dapat diterima karena memiliki factor loading lebih dari 0,4 serta pada taraf signifikasi 5.

1.15.2 Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali 2001:41, reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban dari seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan dua cara yaitu: 1. Pengukuran ulang Repeated Measure Disini seseorang akan disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah tetap konsisten pada jawabannya. 2. Pengukuran sekali saja one shot Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan memakai koefisien Cronbach’s Alpha. 30 Universitas Kristen Maranatha Rules of Thumb yang digunakan adalah Cronbach’s Alpha harus lebih besar dari 0,60.

1.16 Lokasi Penelitian