LCD Liquid Crystal Display

Gambar 2.19. Rangkaian Umum Regulator 78xx [21] Pada gambar 2.19 memiliki nilai komponen c1 dan c2 difungsikan sebagai filter capasitor yang bertujuan untuk menghilangkan tegangan ripple agar tegangan keluaran menjadi lebih stabil. Untuk mendapatkan nilai capasitor yang sesuai, dapat mengacu pada persamaan 2.10 dan 2.11 [21]. √ 2.10 2.11 Komponen eksternal yang digunakan yaitu transistor 2N3055 karena kemampuan arus maksimal adalah 15 A [22]. Untuk gambar rangkaian lengkap dengan ic regulator dapat ditunjukan gambar 2.20. Gambar 2.20. Rangkaian Catu Daya dengan Penguat [22] Dari gambar 2.25, maka diperleh persamaan-persamaan sebagai berikut[22] : V B = V reg + V D 2.12 Tegangan keluaran rangkaian menjadi[22], Vo = Vreg – V BE 2.13 Jika VD VBE, maka Vo = Vreg 2.14 Tegangan diantara kolektor dan emittor transistor 2N3055 adalah[22], V CE = V IN – V R1 2.15 Disipasi daya transistor NPN 2N3055 adalah[22], PD = V CE x IC 2.16 Untuk nilai penguatan arus diperoleh dengan persamaan dibawah ini[21] : Ic = β I B 2.17 Ie = β+1 I B 2.18

2.8 Pengolahan Citra

2.8.1 Citra Digital

Sebuah citra dapat didefinisikan sebagai fungsi dua dimensi fx,y, dimana x dan y adalah koordinat spasial dan amplitude dari f pada sembarang pasangan koordinat x,y disebut intensity intensitas atau gray level keabuan dari citra tersebut. Ketika x, y dan nilai intensitas dari f adalah semua terbatas, discrete quantities, citra tersebut dapat juga disebut digital image citra digital [23]. Citra digital terdiri dari sejumlah elemen tertentu, setiap elemen mempunyai lokasi dan nilai tertentu. Elemen –elemen ini disebut picture element, image element, pels dan pixels. Sumber noise pada citra digital bisa terjadi sejak pengambilan atau transmisi citra. Kinerja dari sensor citra dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kondisi lingkungan selama 6 pengambilan citra dengan kamera webcam, level pencahayaan dan suhu sensor adalah faktor utama yang mempengaruhi tingkat noise pada citra yang dihasilkan [23].

2.8.2 Citra RGB

Citra RGB disebut juga citra truecolor. Citra RGB merupakan citra digital yang mengandung matriks data berukuran M × N × 3 yang merepresentasikan warna merah, hijau, dan biru untuk setiap pixel. Setiap warna dasar diberi rentang nilai tersendiri. Nilai rentang paling kecil yaitu 0 dan paling besar yaitu 255. Warna dari tiap pixel ditentukan oleh kombinasi dari intensitas merah, hijau, dan biru. Jumlah bit dalam citra RGB dimana setiap citra red, green dan blue adalah citra 8 bit. Dalam kondisi setiap warna pixel RGB mempunyai kedalaman 24 bit. Citra full color sering digunakan untuk menyatakan citra berwarna RGB 24 bit. Total jumlah warna dalam citra 24 bit adalah = 16,777,216[24]. Seperti yang ditunjukan pada gambar 2.21. Gambar 2.21. Kubus Berwarna RGB 24bit[24]

2.8.3 Citra Grayscale

Citra berwarna terdiri dari 3 layer matrik yaitu R-layer, G-layer, dan B-layer seperti yang telah dibahas sebelumnya. Sehingga bila citra tersebut akan diproses membutuhkan proses perhitungan yang panjang karena perhitungan harus diulang sebanyak tiga kali. Supaya citra dapat diproses oleh komputer dengan mudah maka citra digital harus memiliki format tertentu, oleh sebab itu hal pertama kali yang dilakukan untuk melakukan pengolahan citra yaitu dengan cara mengubah citra berwarna menjadi formatbentuk grayscale atau warna keabuan. Mengubah citra berwarna menjadi citra grayscale dapat dilakukan dengan cara mengambil rata-rata dari nilai R, G, dan B 2.3 menggunakan rumus dibawah ini [16]; 2.19