2.8.2 Citra RGB
Citra RGB disebut juga citra truecolor. Citra RGB merupakan citra digital yang mengandung matriks data berukuran M × N × 3 yang merepresentasikan warna merah, hijau,
dan biru untuk setiap pixel. Setiap warna dasar diberi rentang nilai tersendiri. Nilai rentang paling kecil yaitu 0 dan paling besar yaitu 255. Warna dari tiap pixel ditentukan oleh
kombinasi dari intensitas merah, hijau, dan biru.
Jumlah bit dalam citra RGB dimana setiap citra red, green dan blue adalah citra 8 bit. Dalam kondisi setiap warna pixel RGB mempunyai
kedalaman 24 bit. Citra full color sering digunakan untuk menyatakan citra berwarna RGB 24 bit. Total jumlah warna dalam citra 24 bit adalah
= 16,777,216[24]. Seperti yang ditunjukan pada gambar 2.21.
Gambar 2.21. Kubus Berwarna RGB 24bit[24]
2.8.3 Citra Grayscale
Citra berwarna terdiri dari 3 layer matrik yaitu R-layer, G-layer, dan B-layer seperti yang telah dibahas sebelumnya. Sehingga bila citra tersebut akan diproses membutuhkan
proses perhitungan yang panjang karena perhitungan harus diulang sebanyak tiga kali. Supaya citra dapat diproses oleh komputer dengan mudah maka citra digital harus memiliki
format tertentu, oleh sebab itu hal pertama kali yang dilakukan untuk melakukan pengolahan citra yaitu dengan cara mengubah citra berwarna menjadi formatbentuk grayscale atau
warna keabuan. Mengubah citra berwarna menjadi citra grayscale dapat dilakukan dengan
cara mengambil rata-rata dari nilai R, G, dan B 2.3 menggunakan rumus dibawah ini [16];
2.19
Dimana : S : Nilai grayscale
R : Nilai warna Red G : Nilai warna Green
B : Nilai warna Blue Citra grayscale merupakan citra digital yang pada setiap pikselnya hanya memiliki
satu nilai kanal. Format citra ini disebut skala keabuan karena pada umumnya warna hitam digunakan sebagai warna minimal 0 dan warna putih sebagai warna maksimal 255, dimana
warna tengah-tengah antara hitam dan putih adalah abu-abu. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.21.
Gambar 2.22. Citra Skala Keabuan
2.8.4 Citra Biner
Citra biner binary image adalah citra yang hanya mempunyai dua nilai derajat keabuan yaitu hitam dan putih. Meskipun saat ini citra berwarna lebih disukai karena member
kesanyang lebih kaya dari pada citra biner, namun tidak membuat citra biner mati. Pada beberapa aplikasi citra biner masih dibutuhkan, misalnya citra logo instansi yang hanya
terdiri atas warna hitam putih, citra kode batang bar code yang tertera pada label barang, citra hasil pemindaian dokumen teks, dan sebagainya.Citra biner hanya mempunyai dua nilai
derajat keabuan yaitu hitam da nputih. Pixel-pixel objek bernilai 1 dan pixel-pixel lattar belakang bernilai 0. Pada saat menampilkan gambar, 0 adlah putih dan 1 adalah hitam. Jadi
pada citra biner, latar belakang berwarna putih sedangkan objek berwarna hitam [13].
2.9 Pemrosesan Citra
2.9.1 Cropping
Cropping citra merupakan salah satu langkah dalam pengolahan citra yang dilakukan untuk memotong satu bagian dari citra tertentu untuk memperoleh bagian yang diinginkan
untuk diolah. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data yang tepat sehingga memudahkan dalam proses pengolahan data [17].