32 tampilan produk diketahui sebesar 2.73. Ini berarti bahwa tampilan produk
sayuran organik mempengaruhi responden sebesar 2.73 kali lebih besar pada responden dengan minat beli tinggi dibanding responden dengan
minat beli rendah. Tampilan produk ini berupa kesegaran produk, rasa, dan kemasan.
5.
Variabel harga produk menunjukkan tanda negatif -1.57828, ini berarti bahwa semakin tinggi harga produk maka minat beli terhadap sayuran
organik menjadi rendah. Sementara itu, nilai odds ratio variabel harga produk sebesar 0.21 mengandung arti bahwa harga produk mempengaruhi
responden sebesar 0.21 kali lebih besar pada responden dengan minat beli rendah dibanding dengan responden dengan minat beli tinggi. Dalam hal
ini, responden dengan minat beli rendah akan berpikir ulang untuk membeli sayuran organik akibat harganya yang mahal.
4.2. Perilaku Pembelian Responden terhadap Sayuran Organik Berdasarkan Faktor Demografi.
4.2.1. Perilaku Pembelian Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian
Berdasarkan penelitian terhadap 30 responden yang membeli sayuran organik, didapatkan sebaran reaksi responden berdasarkan frekuensi pembelian,
seperti yang ditampilkan pada Tabel 3.
33
Tabel 3. Perilaku Pembelian Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian Per Bulan No
Kategori Responden Sering 2 kali per
bulan Jarang 2 kali per
bulan Jumlah
Jumlah 1.
Berusia muda, berpendidikan menengah,
berpendapatan menengah
4 13,3
4 13,3
2. Berusia muda, berpendidikan
tinggi, berpendapatan tinggi 2
6,7 2
6,7 3.
Berusia tua,
berpendidikan menengah,
berpendapatan menengah
2 6,7
2 6,7
4. Berusia
tua, berpendidikan
tinggi, berpendapatan tinggi 1
3,3 -
- 5.
Berusia muda, berpendidikan menengah, berpendapatan tinggi
- -
- -
6. Berusia muda, berpendidikan
tinggi, berpendapatan menengah
7 23,3
3 10
7. Berusia
tua, berpendidikan
menengah, berpendapatan tinggi -
- 1
3,3 8.
Berusia tua,
berpendidikan tinggi, berpendapatan menengah
- -
2 6,7
Total 16
53,3 14
46,7
Berdasarkan Tabel 3, dapat diketahui bahwa dari 30 responden yang mempunyai minat beli tinggi, terlihat 53,3 persen sering melakukan pembelian
dan 46,7 persen jarang melakukan pembelian sayuran organik. Mayoritas responden yang sering melakukan pembelian sayuran organik sebanyak 23,3
persen mempunyai kategori berusia muda, berpendidikan tinggi, dan berpendapatan menengah. Frekuensi pembelian responden yang sering melakukan
pembelian rata –rata sebanyak 2 dua sampai 4 empat kali per bulan. Sementara
mayoritas responden yang jarang melakukan pembelian sebanyak 13,3 persen, berkategori berusia muda, berpendidikan menengah, dan berpendapatan
menengah dengan frekuensi pembelian sayuran organik rata-rata 1 satu bulan sekali.
34
4.2.2. Perilaku Pembelian Responden Berdasarkan Perencanaan Pembelian
Sebaran reaksi responden berdasarkan perencanaan pembelian sayuran organik, ditampilkan pada Tabel 4.
Tabel 4. Perilaku Pembelian Responden Berdasarkan Perencanaan Pembelian No
Kategori Responden Pembelian terencana
Pembelian tidak terencana
Jumlah Jumlah
1. Berusia muda, berpendidikan
menengah, berpendapatan
menengah 3
10 4
13,3
2. Berusia muda, berpendidikan
tinggi, berpendapatan tinggi 2
6,7 2
6,7 3.
Berusia tua,
berpendidikan menengah,
berpendapatan menengah
3 10
- -
4. Berusia
tua, berpendidikan
tinggi, berpendapatan tinggi -
- 1
3,3 5.
Berusia muda, berpendidikan menengah, berpendapatan tinggi
1 3,3
- -
6. Berusia muda, berpendidikan
tinggi, berpendapatan menengah 8
26,7 3
10 7.
Berusia tua,
berpendidikan menengah, berpendapatan tinggi
1 3,3
- -
8. Berusia
tua, berpendidikan
tinggi, berpendapatan menengah 2
6,7 -
- Total
20 66,7
10 33,3
Berdasarkan perencanaan pembelian, dapat diketahui bahwa dari 30 responden yang mempunyai minat beli tinggi, terlihat 66,7 persen melakukan
pembelian terencana dan 33,3 persen melakukan pembelian tidak terencana. Mayoritas responden yang melakukan pembelian sayuran organik secara
terencana mempunyai kategori berusia muda, berpendidikan tinggi, dan berpendapatan menengah 26,7. Perilaku pembelian terencana pada responden
berusia muda menunjukkan bahwa responden sangat menyadari sayuran organik
35 sebagai bahan pangan yang menyehatkan sehingga merasa perlu untuk selalu
tersedia di rumah.
4.2.3. Perilaku Pembelian Responden Berdasarkan Ketidaktersediaan Produk