Tabel IX. Profil Karakteristik Responden Pria dan Wanita
Karakteristik Pria n=36
p Wanita n=54
p
Usia tahun 60,19±9,08
0,547 5844-77
0,007 Lingkar pinggang cm
92,4884.93-105 0,043
91,8072-121 0,045
RLPP 0,930,81-1,21
0,000 0,89±0,06
0,200 Kadar Trigliserida mgdL
130,5082-284 0,000
12784-330 0,000
Keterangan : mean ± SD
median minimum-maksimum P 0,05 menunjukkan bahwa data terdistribusi tidak normal
1. Usia
Pada penelitian ini responden yang terlibat adalah penyandang diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung dengan rentang usia 41-78 tahun
pada pria dan 44-77 tahun pada wanita. Rerata usia pria adalah 60 tahun sedangkan pada wanita adalah 59 tahun. Pada penelitian ini uji normalitas usia
pada pria menggunakan uji Shapiro-Wilk, karena jumlah sampel yang digunakan sebanyak 36 sampel. Data usia pria dapat dilihat pada Tabel IX yang menyatakan
data terdistribusi normal dengan nilai p0,05 p=0,547. Uji Kolmogorov-Smirnov dengan taraf kepercayaan 95 digunakan untuk menguji normalitas usia pada
wanita karena sampel yang digunakan sebanyak 54 sampel, dapat dilihat pada Tabel IX data usia wanita terdistribusi tidak normal dengan nilai p0,05
p=0,007.
2. Lingkar Pinggang
Pengukuran lingkar pinggang dilakukan pada titik tengah antara tulang rusuk terbawah dan tepi atas tulang panggul menggunakan pita pengukur
meteran yang dilingkarkan tidak terlalu kencang hingga menekan kulit responden dan pengukuran dilakukan paralel dengan lantai WHO, 2008. Pada
penelitian yang dilakukan Klein 2007, menyatakan bahwa metode antropometri berupa pengukuran lingkar pinggang dapat menghasilkan data mengenai distribusi
lemak yang dapat menjadi faktor risiko adanya obesitas dan penyakit kardiovaskuler.
Lingkar pinggang merupakan ukuran antropometri yang digunakan sebagai prediksi terjadinya dislipidemia Sam, et al., 2009. Menurut penelitian
Yaturu 2011, menyatakan bahwa pengukuran lingkar pinggang dapat digunakan untuk memperkirakan terjadinya obesitas sentral pada pasien diabetes melitus tipe
2. Obesitas sentral pada diabetes melitus tipe 2 merupakan faktor risiko dislipidemia yang dapat meningkatkan komplikasi makrovaskuler. Obesitas
sentral kegemukan pada perut yang diukur dengan lingkar pinggang sangat terkait dengan peningkatan kadar trigliserida yang merupakan risiko besar
berkembangnya komplikasi metabolik Alberti, et al., 2005. Pada penelitian ini data lingkar pinggang pria menunjukkan rerata
sebesar 93,7 cm dan nilai SD±5,7 yang mengindikasikan bahwa rerata lingkar pinggang pada pria penyandang diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten
Temanggung diluar kriteria normal, karena nilai normal lingkar pinggang untuk pria adalah 90 cm menurut IDF 2006. Melalui uji normalitas Shapiro-Wilk
diperoleh nilai p=0,043 yang menunjukkan bahwa data lingkar pinggang pada pria terdistribusi tidak normal.
Data lingkar pinggang pada wanita diuji normalitasnya dengan uji Kolmogorov-Smirnov
dengan taraf kepercayaan 95. Hasil data lingkar pinggang pada wanita menunjukkan rerata sebesar 93,5 cm dengan nilai SD±1,1, yang
mengindikasikan bahwa rerata lingkar pinggang pada wanita penyandang diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung diluar kriteria normal, karena
nilai normal lingkar pinggang untuk wanita adalah 80 cm menurut IDF 2006. Nilai signifikasi p=0,045 menunjukkan bahwa data lingkar pinggang pada
wanita terdistribusi tidak normal. Pada penelitian Odenigbo, et al. 2011, menyatakan bahwa pengukuran lingkar pinggang lebih kuat dalam memprediksi
obesitas pada wanita dibandingkan pada pria.
3. Rasio Lingkar Pinggang-Panggul