mendeteksi akumulasi faktor risiko yaitu seseorang mengalami dua atau lebih keadaan: hipertensi, dislipidemia dan hiperglikemia.
Penelitian Lemieux, et al. 2000, menggunakan lingkar pinggang dan kadar trigliserida untuk mendeteksi sindroma metabolik dan menemukan lingkar
pinggang ≥90 cm dikombinasikan dengan kadar trigliserida plasma puasa 150 mgdL dapat mendeteksi penderita sindroma metabolik sebanyak 80 dari 185
pria subjek penelitian. International Diabetes Federation IDF 2006, menetapkan kriteria lingkar pinggang pada pria dan wanita yang dinyatakan
mengalami obesitas sentral dapat dilihat pada Tabel VII.
Tabel VII. Nilai Lingkar Pinggang berdasarkan Etnis IDF, 2006 CountryEthnic group
Waist circumference South Asians:
Based on a Chinese, Malay and Asian-Indian
population Male
≥ 90 cm
Female ≥
80 cm
2. Rasio Lingkar Pinggang-Panggul
Rasio lingkar pinggang-panggul RLPP adalah salah satu indeks antropometri yang menunjukkan status kegemukan, terutama obesitas sentral
WHO, 2008. Menurut World Health Organization 2008, akan terjadi peningkatan komplikasi sindroma metabolik bila rasio lingkar pinggang-panggul
pria ≥0,90 dan pada wanita ≥0,85. Pada pengukuran rasio lingkar pinggang- panggul digunakan formula dari rasio lingkar pinggang dan panggul yaitu lingkar
pinggang cm dibagi dengan lingkar panggul cm sehingga skala pengukurannya adalah rasio. Pengukuran lingkar pinggang dilakukan pada titik tengah antara
tulang rusuk terbawah dan tepi atas tulang panggul, sedangkan pengukuran
lingkar panggul dilakukan pada lingkar terlebar dari panggul, dimana lingkar panggul adalah diameter terbesar dari tubuh dibawah pinggang Jenkis, 2011.
Gambar 3. Rasio Lingkar Pinggang-Panggul Rodrigues, Baldo, and Mill, 2011
Peningkatan rasio lingkar pinggang-panggul dapat mencerminkan kelebihan lemak abdominal relatif meningkatnya lingkar pinggang dan
sedikitnya otot gluteal menurunnya lingkar panggul. Variasi dari lingkar pinggang mencerminkan variasi dalam lemak viseral dan subkutan, sedangkan
variasi lingkar panggul berkaitan dengan variasi struktur tulang lebar pelvis, otot gluteal dan lemak gluteal subkutan Seidell, Perusse, Depres, dan Bouchard,
2011. Penelitian Lear, et al. 2007 menunjukkan bahwa populasi Asia
memiliki jaringan adiposa viseral yang lebih banyak dibandingkan dengan populasi Eropa, sehingga batas nilai lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-
panggul perlu disesuaikan untuk tiap populasi. Penelitian Ho, et al., 2001, menyatakan bahwa IMT dan lingkar pinggang merupakan prediktor penyakit
kardiovaskuler yang efektif untuk pria, sedangkan lingkar pinggang dan RLPP efektif untuk wanita. Pada penelitian Odenigbo, Odennigbo, Oguejiofor, and
Adogu, 2011, menyatakan bahwa rasio lingkar pinggang-panggul lebih kuat dalam memprediksi obesitas pada wanita dibandingkan pada pria.
Penelitian Gupta, et al. 2007, menunjukkan bahwa pada responden dengan kategori rasio lingkar pinggang-panggul ≥1,00 memiliki presentase
prevalensi sindroma metabolik paling tinggi yaitu sebesar 73. Hasil penelitian tersebut menyatakan terdapat korelasi positif bermakna antara rasio lingkar
pinggang-panggul dan sindroma metabolik r=0,900; p=0,004.
G. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung