GERAKAN PARA PEMERHATI LINGKUNGAN

58 ingin menekan industri kelapa sawit kedua negara. 106 Pertemuan kedua negara tersebut berlangsung di Kuching Malaysia pada tahun 2010. IMPOG beranggotakan enam asosiasi, diantaranya adalah Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Gapki, Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia Apkasindo, Malaysian Palm Oil Association MPOA, Asosiasi Pemilik Perkebunan Minyak Sawit Serawak SOPPOA, Federal Land Development Authority FELDA, dan Asosiasi Investor Perkebunan Malaysia di Indonesia APMI. 107 IMPOG dipimpin oleh APMI yang sekaligus akan menjadi sekretariat dan kemudian akan berganti masa jabatan setiap dua tahun sekali. Dengan adanya kerjasama dan disepakatinya MoU antara Indonesia dan malaysia sebagai negara penghasil minyak sawit menunjukkan adanya aliansi dari produsen sawit untuk merespon dan menghadapi tekanan dari kelompok LSMNGO lingkungan anti sawit.

3.2. GERAKAN PARA PEMERHATI LINGKUNGAN

Dengan pertumbuhan dan perkembangan produksi kelapa sawit dunia, terutama di Indonesia dan Malaysia, maka kedua negara melakukan upaya ekspansi. Hal inilah yang kemudian mengundang perhatian sejumlah LSM besar, termasuk Greenpeace, WWF, Friends of the Earth 108 karena industri kelapa sawit 106 Media Indonesia. 2010. Indonesia Malaysia Jalin Kerjasama Kampanye Putih Kelapa Sawit. [online] dalam http:www.bumn.go.idptpn8publikasiberitaindonesia-malaysia-jalin-kerjasama- kampanye-putih-kelapa-sawit . Diakses pada 10 April 2014 107 Riau Bisnis. 2010. RI-Malaysia Tekad Memerangi Isu Negatif Sawit. [online] dalam http:riaubisnis.com . Diakses pada 14 April 2014. 108 World Growth. 2011. Manfaat Minyak Sawit Bagi Perekonomian Indonesia. [online] dalam http:worldgrowth.orgsitewp- Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 59 dianggap sebagai kontributor utama kerusakan hutandeforestasi, rusaknya keanekaragaman hayati dan habitat satwa langka, meningkatnya CO2 akibat dari pembukaan lahan dengan cara membakar, dan lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan lahan gambut yang tidak terkendali. 109 Isu ini merupakan persaingan non harga berupa isu lingkungan dan isu keanekaragaman hayati. Para NGO pecinta lingkungan beranggapan bahwa jika suatu negara memiliki produk pertanian yang kompetitif tetapi tidak memperhatikan keanekaragaman hayati dan merusak lingkungan dalam proses mengolah hasil produksi pertanian, maka dapat dicekal penjualannya di pasar internasional. 110 Bagi Indonesia dan Malaysia, aktivitas dari para LSM atau NGO internasional tersebut menghambat pertumbuhan produksi minyak kelapa sawit karena para pemerhati lingkungan melakukan aksi dan kampanye untuk menjaga kelestarian hutan, terutama hutan hujan tropis dari penebangan secara besar- besaran. Para pemangku kepentingan industri kelapa sawit nasional juga harus mampu mendorong pertumbuhan produktivitas ekonomi non budidaya di pedesaan, tetapi tetap terkait dengan industri kelapa sawit. Hal ini penting untuk memperbaiki pengelolaan sumber daya alam dengan melaksanakan panduan ISPO. 111 Selain itu juga perlu dibangun kapasitas keahlian manajerial teknis dan jasa di semua level dan memperhatikan kepentingan para petani plasma kelapa contentuploads201206WG_Indonesia_Palm_Oil_Benefits_Bahasa_Report-2_11.pdf .Diakses pada 14 April 2014 109 Media Indonesia. 2010. Indonesia Malaysia Jalin Kerjasama Kampanye Putih Kelapa Sawit. [online] dalam http:www.bumn.go.idptpn8publikasiberitaindonesia-malaysia-jalin-kerjasama- kampanye-putih-kelapa-sawit. Diakses pada 10 April 2014 110 Ibid 111 Kemendag RI. 2011. Kampanye negatif sawit Indonesia. [online] dalam http:djpen.kemendag.go.idapp_frontendadmindocspublication2481336970842.pdf pada 30 Juni 2014. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 60 sawit. Cara budidaya kelapa sawit ramah lingkungan yang dilakukan oleh para petani seyogyanya ditingkatkan, apalagi perkebunan kelapa sawit Indonesia tidak hanya didominasi satu golongan saja yakni pihak swasta saja, karena para petani sawit mandiri pun mempunyai porsi besar dalam pengembangan industri sawit nasional. 112

3.3. KERJASAMA INDONESIA-MALAYSIA DALAM MENGHADAPI KAMPANYE NEGATIF