MALAYSIA DUKUNGAN PEMERINTAH MASING-MASING NEGARA 1. INDONESIA

42

2.2.4.2. MALAYSIA

Pemerintah Malaysia sangat mendukung pengembangan industri minyak kelapa sawit dengan diberlakukanya landasan hukum yang kuat dan di implementasikan dalam bentuk kebijakan yang efektif. Dukungan pemerintah Malaysia dalam sektor minyak sawit diwujudkan dalam pengembangan industri berbasis CPO yaitu The Third National Agricultural Policy NAP3 2005-2010 dan The Second Industrial Master Plan IMP2 1996-2005. 72 Dalam hal peningkatan produksi tentunya banyak faktor yang harus dipenuhi oleh produsen kelapa sawit, seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa lahan yang luas, iklim yang sesuai, pemenuhan tenaga kerja merupakan faktor operasional yang penting dan juga dukungan dari pemerintah juga sangat penting karena pemerintah yang akan mengawasi serta meregulasi segala proses yang ada guna kelancaran produksi. Kedua negara sangat fokus dalam hal peningkatan produksi kelapa sawit yang membuat keduanya saling ketergantungan dalam pemenuhan barang dan jasa. Indonesia membutuhkan investasi dan pembelian minyak kelapa sawit dari malaysia, sedangkan malaysia sendiri juga sangat membutuhkan investasi di Indonesia dan tentunya pemenuhan tenaga kerja dari Indonesia. Pada akhirnya Interdependensi antar kedua negara sangat terlihat pada fokus peningkatan produksi komoditi kelapa sawit kedua negara, dimana peningkatan produksi ini dapat membangun ekonomi kedua negara ditunjang dengan permintaan pasar yang sangat potensial yang membuat Indonesia dan Malaysia ingin terus meningkatkan tren positif ini. 72 Industri Hilir Sawit: Indonesia Harus Siapkan Hard dan Soft Infrastruktur.[ online] dalam http:elaeisindonesia.comindustri-hilir-sawit-indonesia-harus-siapkan-hard-dan-soft-infrastruktur . Diakses pada 10 April 2014. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 43

2.3. KERJASAMA INDONESIA DAN MALAYSIA DALAM KOMODITI KELAPA SAWIT

Perdana Menteri Malaysia, Abdullah Ahmad Badawi pada Februari 2007 menegaskan bahwa Indonesia dan Malaysia perlu melakukan kerjasama dalam komoditi kelapa sawit untuk menjaga harga komoditas tersebut tetap kompetitif di pasar global. Kerjasama tersebut memiliki nilai strategis bagi Indonesia dan Malaysia karena keduanya merupakan pemasok 80 persen kebutuhan sawit dunia. 73 Intinya adalah penekanan pengembangan sektor strategis kelapa sawit dan produk olahannya, dimana beberapa hal seperti kondisi sumber daya alam, baik itu berupa iklim dan luas lahan yang tersedia serta sumber daya manusia tenaga kerja, memiliki keterkaitan dengan peningkatan produktifitas kelapa sawit dan nilai ekonomisnya. Hal tersebut menggambarkan bahwa sebenarnya prospek komoditi minyak kelapa sawit kedua negara cukup menjanjikan, baik secara nasional maupun internasional. 74 Untuk menjaga hubungan kerjasama tersebut, maka diperlukan keseimbangan hubungan ekonomi antara keduanya melalui pertemuan-pertemuan oleh pemerintah masing-masing negara agar bisa saling menguntungkan masing- masing negara. Kerjasama-kerjasama ini nantinya diharapkan dapat memperkuat, mempromosikan dan mengembangkan kerjasama perdagangan antar kedua negara. 75 Salah satu potensi Indonesia sebagai negara agraris adalah banyaknya masyarakat yang bekerja pada sektor pertanian. Sektor pertanian yang menjadi 73 Diena Lestari. 2010. Produsen CPO RI-Malaysia Bergandeng Tangan. [online] dalam http:www.bumn.go.id . Diakses pada 12 April 2014. 74 Ibid 75 Ibid Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.