32
2.2.2.1. LAHAN KELAPA SAWIT DI INDONESIA
Perkebunan kelapa sawit di Indonesia dapat dibagi menjadi 3 berdasarkan dari pengusahaanya atau pelaku perkebunan kelapa sawit, yaitu:
1. Perkebunan Besar Negara PBN.
2. Perkebunan Besar Swasta PBS
3. Perkebunan Rakyat PR
50
Perkebunan besar negara adalah bentuk usaha perkebunan yang kepemilikan, pengusahaan, dan pengelolaanya dilakukan secara bersama melalui
Kantor Pemasaran Bersama KPB, kemudian perkebunan besar swasta dilakukan oleh masing-masing perusahaan, sedangkan perkebunan rakyat dilaksanakan oleh
rakyat secara perorangan atau berkelompok. Tingkat produktivitas kelapa sawit juga tergantung dari kepemilikanya, dimana produktivitas perkebunan rakyat
masih rendah jika dubandingkan perkebunan besar negara dan perkebunan besar swasta.
51
Luas areal perkebunan sawit di Indonesia berdasarkan pengusahaanya adalah sebagai berikut:
50
Dina Meria Sinaga dan Mulyo Hendarto. 2012. Analisis Kebijakan Pengelolaan Perkebunan Kelapa Sawit di Provinsi Sumatra Utara. Diponegoro Journal of Economics Volume 1,
Nomor 2, tahun 2012
51
Ibid
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
33
Tabel 2.5:
Luas Areal Perkebunan Sawit Seluruh Indonesia Menurut Pengusahaanya 1980-2009
Tahun Luas Areal Ha
PR PBN
PBS 1980
6 2
200 68,9
84 28,9
1990 292
25 372
33 463
41 2000
1167 28
588 14,1
2403 57,8
2007
2752 40,7
607 9
3409 50,3
2008
2903 41,4
608 8,7
3409 48,8
2009
3204 43,7
617 8,4
3501 47,8
Ptbth 24,2
4,0 13,7
Sumber: Statistik Kelapa Sawit Indonesia Perkembangan pesat perkebunan kelapa sawit dimulai pada akhir tahun
1980an, ketika PBS mulai sektor perkebunan dan pengolahan minyak kelapa sawit dalam jumlah yang besar. Sebelumnya, perkebunan kelapa sawit didominasi
oleh PBN. Lahan kelapa sawit setiap tahunya selalu mengalami perluasan, dan sejauh ini PBS memiliki lahan yang lebih luas dibandingkan dengan PR dan PBN.
Berdasarkan tabel diatas pada tahun 1980 hanya PBN dan PBS saja yang banyak memiliki lahan perkebunan sawit, yaitu 68 200 ribu Ha untuk PBN
28,9 84 ribu Ha untuk PBS sementara untuk PR hanya memiliki sebagian kecil saja yaitu 2 6 ribu Ha.
52
Tetapi pada tahun 2007 luas area lahan sawit yang dimiliki oleh PR meningkat tajam hingga pada akhirnya mengungguli PBN
yaitu meningkat menjadi 40,7 2,7 juta Ha; PBN 9 607 ribu Ha; dan 50 3,4 juta Ha milik PBS.
53
Kemudian pada tahun 2008 terjadi peningkatan kembali oleh PR yaitu sebesar 41,4 2,9 juta Ha; PBN 8,7 608 ribu Ha; dan
PBS 48,8 3,4 juta Ha.
54
Pada tahun 2009 dengan perincian sebagai berikut: 43,71 3,2 juta Ha dimiliki oleh PR; 8,4 617 ribu Ha dimiliki oleh PBN;
52
Ibid
53
Ibid
54
Ibid
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
34
47,8 3,5 juta Ha dimiliki oleh PBS.
55
Jika dilihat perkembangan lahan kelapa sawit yang dimiliki PR, PBN dan PBS dari tahun ke tahun, maka bisa dikatakan
luas lahan perkebunan di Indonesia mengalami peningkatan.
2.2.2.2. LAHAN KELAPA SAWIT DI MALAYSIA