8
2.1.3 Sistem Pemungutan Pajak
Menurut Siti Resmi 2009: 11, dalam memungut pajak dikenal beberapa sistem pemungutan pajak, yaitu:
1 Official Assessment System
Sistem pemungutan pajak yang memberi kewenangan aparatur perpajakan untuk menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang
setiap tahunnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
2 Self Assessment System
Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang Wajib Pajak dalam menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang setiap
tahunnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3 With Holding System
Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga yang ditunjuk untuk menentukan besarnya pajak yang
terutang oleh Wajib Pajak sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
2.1.4 Wajib Pajak
9
Sesuai dengan Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 yang sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 16 Tahun
2000 dan Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan KUP pasal 1 ayat 1, yang
dimaksud dengan Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak dan pemungut pajak yang
mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Dengan demikian, wajib
pajak dapat dibedakan menjadi dua yaitu Wajib Pajak Orang Pribadi
dan Wajib Pajak Badan.
Pengertian “Badan” menurut Undang-Undang KUP pasal 1 ayat 3, adalah sekumpulan orang danatau modal yang merupakan
kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer,
perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi,
koperasi dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik atau organisasi lainnya, lembaga dan
bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.
2.1.5 Pajak Pertambahan Nilai