51
Kehidupan Bangsa Indonesia pada Masa Kolonial
Karena, penguasa atau rakyat yang menolaknya akan dibunuh dan kepala-kepala mereka digantung di pucuk-pucuk pepohonan di
kiri kanan ruas jalan. Daendels memang dikenal kejam dan menakutkan.
b. Kehidupan Politik
Prinsip liberalisme dan antifeodal yang menjiwai Daendels memengaruhi pula pola kebijakannya di tanah jajahan. Ia sangat
membatasi kekuasaan para raja terutama dalam mengangkat penguasa daerah. Daendels melarang adanya jual beli jabatan.
Beberapa kerajaan yang menentangnya, ia likuidasi atau hapuskan seperti yang terjadi di Kesultanan Banten. Para bupati dan
penguasa lokal ia jadikan pegawai pemerintah Belanda. Pada bulan Januari 1811, Daendels berhasil memaksakan perjanjian baru
terhadap Yogyakarta dan Surakarta. Isinya antara lain penghentian pembayaran uang sewa Belanda kepada kedua sultansunan untuk
wilayah-wilayah pantai utara.
Pada tahun 1811, Daendels digantikan oleh Jan Willem Janssens. Tiga bulan setelah Hindia Belanda dipegang oleh
Janssens, puluhan kapal Inggris berlabuh di Batavia. Perang secara terbuka antara Belanda dengan Inggris meletus pada tanggal
26 Agustus 1811. Inggris berhasil merebut Batavia dan Belanda mundur ke Semarang. Akhirnya, pada tanggal 18 September 1811
Belanda menyerah Inggris di Salatiga. Dokumen penyerahan itu dikenal dengan Perjanjian Tuntang. Bisakah kamu menyebutkan
apa saja isi perjanjian tersebut? Salah satu isi pentingnya adalah Pulau Jawa, Madura, dan semua kekuasaan Belanda di luar Jawa
menjadi milik Inggris. Maka, mulai saat itu Hindia Belanda jatuh ke tangan Inggris.
Jalan raya pos Anyer–Panarukan merupakan proyek ambisius Daendels. Dalam waktu kurang dari satu tahun, ia mampu menyelesaikan proyek jalan
sepanjang 1.000 km itu. Ribuan orang menjadi korban karena Daendels menerapkan kembali verplichte diensten atau kerja wajib ala VOC. Mengapa
Daendels harus mengadopsi strategi VOC dalam menjalankan programnya? Coba diskusikan dengan temanmu lalu bandingkan dengan beragam model
gotong royong yang ada di Indonesia.
3. Penjajahan Inggris
Berbicara mengenai penjajahan Inggris di Indonesia, kita tidak bisa melepaskan ingatan pada sosok Thomas Stamford Raffles. Dia
adalah letnan gubernur jenderal Jawa yang mendasarkan kekuasaan- nya pada kebebasan dan persamaan manusia. Perhatiannya ditujukan
pada kesejahteraan penduduk asli sebagai tanggung jawab pemerintah. Oleh karena itu, banyak kebijakannya yang cenderung tidak
mengekspolitasi penduduk seperti para penguasa Belanda.
Sumber: www.home.planet.nl
Gambar 3.9 Thomas Stamford Raffles
Hingga saat ini masih banyak berdiri kerajaan-kerajaan di
Indonesia. Misalnya yang ada di Yogyakarta, Surakarta,
Cirebon, Maluku, dan lain-lain. Sebagai calon sejarawan,
bagaimana pendapatmu se- telah melihat fenomena itu?
Di unduh dari : Bukupaket.com
52
SEJARAH Kelas XI Program Bahasa
a. Kehidupan Ekonomi