7
Negara-Negara Tradisional di Indonesia
Sumber: www.orientalarchitecture.com
Gambar 1.4 Dewa Indra di atas
Gajah Airawata.
kekuasaannya, Tarumanegara hanya memiliki dua belas orang raja. Kedua belas raja itu adalah: Jayasingawarman 358–382,
Dharmayawarman 382–395, Purnawarman 395–434, Wisnuwarman 434–455, Indrawarman 455–515, Candra-
warman 515–535, Suryawarman 535-561, Kertawarman 561– 628, Sudhawarman 628–639, Hariwangsawarman 639–640,
Nagajayawarman 640–666, dan Linggawarman 666–669.
Prasasti Bukit Koleangkak
shriman data kertajnyo narapatir-asmo yah pura tarumayam nama shri purnnavarmma pracurarupucara fedyavikyatammo tasyedam- pada-
vimbadavyam arnagarotsadane nityadksham bhaktanam yangdripanam - bhavati sukhahakaram shalyabhutam ripunam.
Terjemahan menurut Prof. Vogel:
Yang termasyur serta setia kepada tugasnya yaitu raja yang tiada taranya bernama Sri Purnawarman yang memerintah Taruma serta baju perisainya
tidak dapat ditembus oleh panah musuh-musuhnya; kepunyaannyalah kedua jejak telapak kaki ini, yang selalu berhasil menghancurkan benteng musuh,
selalu menghadiahkan jamuan kehormatan kepada mereka yang setia kepadanya, tetapi merupakan duri bagi musuh-musuhnya.
Sumber: www. id.wikipedia.org
b. Kehidupan Sosial
Sebagai kerajaan Hindu yang beraliran Wisnu, Tarumanegara juga menjalankan upacara sedekah dengan menyembelih 1.000 ekor
sapi yang diserahkan kepada kaum brahmana. Upacara tersebut dilaksanakan pada tahun 417 M setelah penggalian Sungai Gomati
dan Candrabhaga selesai dilaksanakan. Saluran air tersebut memiliki panjang 6.112 tombak atau sekitar 11 km. Menurut
prasasti Tugu, saluran tersebut dibuat untuk menghadapi bencana banjir dan melindungi petani. Proyek ini dikerjakan secara gotong
royong dan melibatkan seluruh rakyat dalam waktu 21 hari.
c. Kehidupan Ekonomi
Kehidupan ekonomi Kerajaan Tarumanegara didasarkan pada bidang pertanian. Menurut catatan Fa Hien pada abad V M, aspek
kehidupan itu meliputi pertanian, peternakan, perburuan binatang, dan perdagangan. Komoditas yang diperdagangkan antara
lain berupa cula badak, perak, dan kulit penyu. Dari prasasti Tugu, kita bisa mengetahui bahwa Raja Purnawarman sangat
memerhatikan bidang pertanian.
d. Kehidupan Budaya
Masuknya pengaruh agama dan kebudayaan Hindu, memengaruhi kehidupan budaya Kerajaan Tarumanegara. Pengaruh itu berupa
sistem dewa dewi, bahasa dan sastra, mitologi, dan upacara. Mitologi Hindu yang banyak ditemukan dalam prasasti-prasasti
Tarumanegara adalah Airawata. Misalnya yang terdapat pada prasasti Telapak Gajah. Gajah tunggangan Batara Indra itu
dijadikan nama gajah perang milik Purnawarman. Bahkan, bendera Kerajaan Tarumanegara berlukiskan rangkaian bunga teratai di atas
kepala gajah.
Di unduh dari : Bukupaket.com
8
SEJARAH Kelas XI Program Bahasa
Sumber: Moh.Yamin, Lukisan Sejarah, hal.17
Gambar 1.5 Prasasti Canggal
Selain dari sejumlah prasasti di atas, berita mengenai keberadaan Kerajaan Tarumanegara juga bisa ditemukan di luar
negeri. Pada tahun 414 M, Fa Hien membuat buku yang berjudul Fa-Kao-Chi. Isinya antara lain menceritakan bahwa di Ye-po-ti
hanya sedikit orang-orang yang beragama Buddha. Menurut berita dari Dinasti Sui, pada tahun 528 dan 535 telah datang utusan
dari To-lo-mo yang terletak di selatan. Sedangkan berita dari Dinasti Tang, mengisahkan datangnya utusan dari To-lo-mo pada
tahun 666 dan 669. Secara fonetis, To-lo-mo adalah sebutan untuk Tarumanegara.
3. Negara Kerajaan Mataram Kuno