14
SEJARAH Kelas XI Program Bahasa
a. Kehidupan Politik
Ada beberapa usaha yang dilakukan oleh Kertarajasa Jayawardhana untuk mewujudkan pemerintahan Majapahit yang
kuat. Selain membangun Majapahit sebagai pusat pemerintahan dan mengawini keempat putri Kertanegara, ia juga membagi
kekuasaan kepada orang-orang yang berjasa kepadanya. Misalnya Ranggalawe menjadi Adipati Tuban, Sora menjadi penguasa Daha,
atau Nambi menjadi patih hamangkubumi di istana. Meskipun begitu, di dalam negeri juga terjadi pemberontakan, baik pada masa
Kertarajasa, Jayanegara, maupun Tribuana Tunggadewi. Salah satu pemberontakan terbesar adalah Pemberontakan Kuti yang terjadi
tahun 1319. Pemberontakan ini akhirnya bisa dipadamkan oleh Gajah Mada dengan pasukan Bhayangkari. Keberhasilan Gajah
Mada inilah yang membuka jalan baginya untuk menjadi tokoh penting di Kerajaan Majapahit.
Puncak kegemilangan Kerajaan Majapahit terjadi saat Hayam Wuruk menjadi raja dengan gelar Rajasanegara dan Hayam Wuruk
menjadi mahapatih. Ekspansi politik dilakukan Gajah Mada dengan dasar sumpah Amukti Palapa. Seluruh Nusantara berada
dalam kekuasaan Majapahit, bahkan hingga ke Semenanjung Malaka. Kerajaan Majapahit pun menjelma menjadi negara
kerajaan maritim sekaligus negara kerajaan agraris. Kedaulatan negara dijaga dengan armada laut yang kuat di bawah pimpinan
Mpu Nala. Sementara itu, untuk menjalin hubungan dengan negara-negara tetangga, dilakukan diplomasi mitrekasatata yaitu
sahabat sehaluan yang bisa hidup berdampingan secara damai.
b. Kehidupan Sosial Budaya
Meskipun Majapahit adalah kerajaan Hindu terbesar yang ada di Jawa, tetapi di dalamnya juga hidup agama Buddha dan Islam.
Menurut Ma Huan, kehidupan masyarakat berjalan rukun dan damai. Kerukunan itu tersirat di dalam kitab Sutasoma karya
Mpu Tantular, ”Bhinneka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma mangrua”. Untuk menjamin kehidupan keagamaan, dibentuklah
dewan Dharmadhyaksa Kasaiwan agama Syiwa Buddha, Dharmadhyaksa Kasogatan agama Buddha. Dampak pengaturan
kehidupan keagamaan tersebut adalah munculnya toleransi antarpemeluk agama.
Sebagai kerajaan yang besar, Majapahit mampu membangun beragam bidang kehidupan. Sisa-sisanya bisa kita temukan
sekarang. Misalnya tempat pemandian atau petirtaan, gapura seperti candi bentar dan bajang ratu, candi Penataran seni bangunan,
patung perwujudan Raden Wijaya sebagai Syiwa dan Wisnu, patung Tribhuwana seni patung, kitab Arjunawiwaha, kitab
Kutaramanawa, kitab Ranggalawe, kitab Sorondaka seni sastra.
c. Kehidupan Ekonomi
Negara Kerajaan Majapahit bercorak agraris, karena aktivitas sebagian besar penduduknya bertumpu pada sektor pertanian.
Komoditas utama yang dihasilkan antara lain beras dan rempah- rempah. Selain pertanian, kehidupan perekonomian Kerajaan
Majapahit juga di menjalankan aktivitas perdagangan. Pelabuhan yang digunakan antara lain Tuban, Gresik, dan Surabaya dengan
komoditas garam, lada, intan, cengkih, pala, kayu cendana, dan gading. Hanya saja, pedagang Majapahit bertindak sebagai
pedagang perantara.
Sumber: www.eastjava.com
Gambar 1.11 Patung Raden Wijaya
Sumber: www.eastjava.com
Gambar 1.12 Candi Jawi adalah sisa
kejayaan Kerajaan Majapahit.
Di unduh dari : Bukupaket.com
15
Negara-Negara Tradisional di Indonesia
Sumber: www.acehutara.go.id
Gambar 1.13 Nisan Malik as-Saleh
Kamu telah mampu mengidentifikasi dan mendeskripsikan negara-negara kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha di Indonesia.
Kamu bisa mencari negara kerajaan lain yang mungkin ada di sekitar tempat tinggalmu. Lalu, apa yang bisa dipetik dari pembelajaran di
depan?
B. Sistem Negara Kerajaan Islam
Sudah sejak lama para pedagang kita menjalin interaksi dengan para pedagang dari kawasan Timur Tengah. Dampaknya adalah di sepanjang
tepi pantai Nusantara muncul dan berkembang pusat-pusat perdagangan. Dalam perkembangannya, pusat-pusat perdagangan itu
berubah menjadi pusat pemerintahan.
1. Negara Kerajaan Samudera Pasai
Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa Islam masuk pertama kali di Nusantara melalui Samudera Pasai. Ada beberapa alasan yang
bisa mendukungnya. Ujung utara Pulau Sumatra merupakan tempat persinggahan kapal-kapal yang hendak ke pelabuhan Malaka. Apalagi
saat itu Selat Malaka merupakan pintu gerbang utama pelayaran dan perdagangan dunia. Dari aktivitas perdagangan dan pelayaran itulah
muncul permukiman-permukiman muslim di sepanjang pantai timur Laut Sumatra. Ada beberapa sejarawan yang berpendapat bahwa dari
sinilah munculnya Kerajaan Perlak dan Samudera Pasai. Perlak belum sempat berkembang sebagai pusat kekuatan politik Islam, Marah Silu
berhasil mendirikan Kerajaan Samudera Pasai. Kerajaan Perlak pun tenggelam dalam kebesaran Kerajaan Pasai. Pelan-pelan kerajaan ini
menjadi pusat perdagangan yang menghubungkan dunia Barat dan Timur.
a. Kehidupan Politik
Menurut Marco Polo Venetia, raja pertama kerajaan ini adalah Marah Silu yang bergelar Sultan Malik as-Saleh 1285–1297. Raja
berikutnya berturut-turut adalah Sultan Muhammad yang bergelar Sultan Malik at-Tahir I 1297–1326, Sultan Ahmad yang bergelar
Sultan Malik at-Tahir II 1326–1348. Tidak banyak catatan mengenai kerajaan ini kecuali yang berasal dari Ibnu Batutah yang
pernah datang berkunjung tahun 1345. Ia memberitakan bahwa Samudera Pasai telah menjalin komunikasi dan hubungan
diplomasi dengan Kerajaan Delhi. Rajanya sangat dihormati rakyat dan menjadi pemimpin agama dengan dibantu seorang patih yang
bergelar Amir.
b. Kehidupan Sosial Budaya
Sebagai sebuah kerajaan Islam, Samudera Pasai menempatkan ajaran agama Islam sebagai nilai kehidupan sehari-hari. Sultan
merupakan figur sentral bagi rakyat, bahkan secara berkala ia berkeliling ke berbagai wilayah kekuasaannya selepas salat Jumat.
Sultan sering turun langsung untuk menemui rakyat dan mendengarkan pendapatnya. Selain itu, sultan senantiasa
didampingi oleh para ulama dan pemikir Islam yang membimbing kehidupan sultan dan rakyatnya.
Di unduh dari : Bukupaket.com