5
Negara-Negara Tradisional di Indonesia
Sumber: Indonesian Heritage, Bahasa dan
Sastra, hal. 16–17
Gambar 1.2 Prasasti Yupa
Indonesia. Mengapa kita bisa mengenal kerajaan Hindu-Buddha? Salah satu caranya adalah dengan menganalisis peninggalan sejarahnya.
Karena dari situlah kita bisa menemukan beragam informasi yang berkaitan dengan kerajaan yang bersangkutan. Mari kita deskripsikan
bersama.
1. Negara Kerajaan Kutai
Apa yang terlintas di dalam benakmu saat membicarakan Kerajaan Kutai? Amati gambar di samping dengan saksama.
Dari prasasti itulah kita bisa mengungkap kisah sejarah Kerajaan Kutai. Prasasti yang berbentuk yupa atau tiang batu berjumlah tujuh
buah itu ditulis dengan menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Para ahli epigrafi berhasil membaca isi prasasti itu sehingga
kita memperoleh berita tentang Kerajaan Kutai yang berkaitan dengan kehidupan politik, sosial, ekonomi, dan budaya. Kerajaan itu
diperkirakan muncul pada abad V M atau sekitar tahun 400 Masehi. Bagaimana kehidupan kerajaan itu? Mari kita analisis bersama.
a. Kehidupan Politik
Menurut prasasti tersebut, raja Kerajaan Kutai yang terbesar adalah Mulawarman. Ia adalah putra Aswawarman, sedangkan
Aswawarman adalah putra Kundunga. Ditilik dari nama sebutannya, para ahli berpendapat bahwa nama Mulawarman dan
Aswawarman memperoleh pengaruh dari India. Karena, di India juga ditemukan nama-nama serupa. Sebaliknya, para ahli
mengatakan bahwa nama Kundungga yang merupakan kepala suku itu adalah nama asli Indonesia. Selain itu, prasasti Yupa juga
menyebut Aswawarman sebagai Dewa Ansuman atau dewa Matahari dan dianggap sebagai Wangsakerta atau pendiri keluarga
raja.
Raja Mulawarman sendiri telah menganut agama Hindu. Bahkan dalam prasasti itu ditulis bahwa ia telah menyedekahkan
20.000 ekor lembu kepada para brahmana. Ia merupakan pendiri dinasti dalam agama Hindu.
b. Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial dalam Kerajaan Kutai bisa dilihat dari pelaksanaaan upacara penyembelihan kurban. Salah satu yupa
menyebutkan bahwa Raja Mulawarman memberikan sedekah berupa 20.000 ekor lembu kepada kaum brahmana. Sedekah itu
sendiri dilaksanakan di tanah suci yang bernama Waprakeswara, yaitu tempat suci untuk memuja Dewa Syiwa. Dari peristiwa itu,
kita bisa melihat bahwa hubungan yang terjadi antara Raja Mulawarman dengan kaum brahmana terjalin secara erat dan
harmonis.
c. Kehidupan Ekonomi
Ketujuh Yupa yang ditemukan di sekitar Muarakaman tidak menyebutkan secara spesifik kehidupan ekonomi Kerajaan Kutai.
Hanya salah satu Yupa menyebutkan bahwa Raja Mulawarman telah mengadakan upacara korban emas dan tidak menghadiahkan
sebanyak 20.000 ekor sapi untuk golongan brahmana. Tidak ada sumber yang pasti tentang asal usul emas dan sapi yang biasa
Sejak zaman purba, manusia selalu mengadakan upacara
kurban kepada sesuatu yang mereka anggap supranatural.
Mengapa mereka melakukan- nya? Coba diskusikan dengan
teman sebangkumu.
Di unduh dari : Bukupaket.com
6
SEJARAH Kelas XI Program Bahasa
Sumber: Indonesian Heritage, Sejarah Awal,
hal. 52
Gambar 1.3 Prasasti Ciaruteun
digunakan untuk upacara-upacara kerajaan. Tetapi dari situ kita bisa menduga bahwa Kerajaan Kutai telah melakukan aktivitas
perdagangan.
d. Kehidupan Budaya