78
SEJARAH Kelas XI Program Bahasa
Kesadaran itu mulai bangkit setelah periode politik etis diterapkan di Indonesia. Periode ini ditandai oleh munculnya priayi baru yang
menempatkan pendidikan sebagai kunci perubahan masyarakat. Oleh karena itu, tidak aneh apabila banyak organisasi pergerakan yang
menempatkan pendidikan sebagai tujuan gerakan. Berikut adalah gerakan yang muncul setelah kesadaran nasional mulai muncul di
Indonesia. a. Budi Utomo
Tokoh utama dari organisasi ini adalah Dr. Wahidin Sudirohusodo dan beberapa pelajar School tot Opleiding
van Indische Artsen STOVIA Jakarta di bawah pimpinan Sutomo. Tujuan pendiriannya adalah untuk
de harmonische ontwikkeling van land en volk van Java en Madura atau kemajuan yang harmonis untuk nusa
dan bangsa Jawa dan Madura. Terlihat bahwa ”bangsa” yang dimaksud masih dalam lingkup Jawa dan Madura
belum meliputi seluruh Indonesia. Ini memang bisa dimengerti karena setiap bentuk gerakan selalu
tergantung dari cakrawala berpikir dari para tokoh penggeraknya. Oleh karena itu, ada yang mengatakan
bahwa Budi Utomo adalah renaisans atau kebangkitan kembali kebudayaan Jawa.
Ada beberapa reaksi yang muncul setelah organisasi ini berdiri, antara lain sebagai berikut.
1 Golongan priayi aristokrat Jawa merasa khawatir akan terganggu eksistensinya karena daya dobrak para priayi ter-
pelajar melebihi etnis Jawa. 2 Pemerintah kolonial Belanda mulai merasa terganggu karena
para pemimpin pergerakan itu tidak bisa lagi dibohongi atau diadu domba seperti waktu perlawanan bersenjata dahulu.
3 Para pelajar dan mahasiswa dari berbagai daerah dan perguruan mulai mengikuti jejak dengan membentuk
organisasi pergerakan. Meskipun mendapat beragam reaksi, Budi Utomo mampu
berkembang ke berbagai daerah dan membuka cabang di kota-kota besar di Jawa seperti Yogyakarta, Surabaya, dan Bandung. Bahkan
anggotanya bisa mencapai 10.000 orang dari berbagai daerah. Dalam perkembangannya, organisasi ini tidak bisa menghadapi
kuatnya dominasi priayi tua yang cenderung takut dengan perubahan. Dalam kongres pertama tanggal 3–5 Oktober 1908 di
Yogyakarta, kelompok muda yang revolusioner tersingkir dan Budi Utomo hanya terfokus pada budaya Jawa saja. Kelompok muda
akhirnya membentuk organisasi baru seperti Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Minahasa, sementara Budi Utomo menjadi badan
berkekuatan hukum setelah mendapat pengakuan dari pemerintah kolonial karena dianggap tidak berbahaya.
b. Sarekat Islam
Organisasi ini mulanya merupakan perkumpulan para pedagang muslim yang dirintis oleh H. Samanhudi dan
R.M. Tirtoadisuryo tahun 1909. Tujuannya untuk melindungi hak- hak para pedagang muslim dari monopoli pedagang-pedagang
besar Cina. Pada tahun 1911, Haji Samanhudi mendirikan Sarekat
Sumber: www.kitlv.nl
Gambar 5.4 Sekolah dokter Jawa.
Meskipun hidup di zaman kolonial, para pelajar dan
mahasiswa tetap berjuang meraih kemerdekaan bangsa.
Kini, setelah merdeka, apa yang mesti kita lakukan?
Di unduh dari : Bukupaket.com
79
Kelahiran dan Perkembangan Nasionalisme Indonesia
Dagang Islam untuk menghimpun pedagang muslim agar mampu bersaing dengan pedagang dari Arab, India, dan Cina. Tujuan
gerakannya adalah meningkatkan perekonomian anggotanya. Organisasi ini kemudian berkembang ke arah politik setelah
dipegang oleh Haji Oemar Said Tjokroaminoto dan berganti nama menjadi Sarekat Islam. Penindasan-penindasan yang dilakukan
oleh pemerintah kolonial tidak luput dari perjuangan organisasi ini, apalagi jumlah anggotanya sangat besar. Tujuan gerakan ini
antara lain memajukan rakyat dengan cara persaudaraan dan tolong-menolong sesama muslim. Pemerintah akhirnya memberi-
kan kekuatan hukum tahun 1916, sehingga SI bisa mengirimkan anggotanya ke Volksraad.
Sarekat Islam berubah lebih radikal setelah disusupi paham sosialis yang dibawa oleh Sneevliet pendiri Indische Sosialistische
Demokratische Vereeniging atau ISDV. Selain menyebarkan paham sosialis juga terang-terangan menentang kebijakan Tjokroaminoto.
Akhirnya, organisasi ini pecah menjadi dua, yaitu SI Putih di bawah pimpinan H.O.S. Tjokroaminoto Islam dan SI Merah di
bawah Semaun Sosialis Komunis.
c. Indische Partij
Inilah organisasi kaum Indo pertama yang me- nanamkan kesadaran kebangsaan Indonesia. Organisasi
yang dirintis oleh Douwes Dekker, bertujuan meng- hapuskan kolonialisme dan eksploitasi Belanda atas
rakyat Hindia Belanda. Pada tahun 1912, ia mengajak Suwardi Suryaningrat dan Cipto Mangunkusumo untuk
mengembangkan organisasi. Sebagai organisasi yang berhaluan nasionalis, anggotanya berlatar belakang
lintas etnis dan budaya. Oleh karena itu, semboyan organisasi ini adalah Hindia untuk bangsa Hindia.
Indische Partij adalah partai politik pertama yang terang-terangan menuntut kemerdekaan Indonesia.
Pada saat Belanda memperingati 100 tahun kemerdekaannya dari Prancis, Suwardi Suryaningrat menulis
artikel yang berjudul Als Ik een Nederlander was atau Seandainya Saya Seorang Belanda. Tulisan ini berisi kritikan terhadap
pemerintah Belanda atas rencana pengumpulan dana bagi peringatan tersebut. Akhirnya, pada tahun 1913 Indische Partij
dinyatakan sebagai organisasi terlarang dan para tokohnya menyebar ke berbagai organisasi.
d. Muhammadiyah