24
2 Pendapatan berupa barang, yakni segala penghabisan yang diperoleh dalam bentuk barang terhadap jasa yang telah diberikan, akan tetapi bisa juga dalam
bentuk barang yang diterima bukan sebagai balas jasa seperti warisan. 3 Penerimaan uang dan barang lain-lain adalah segala peneriaan yang bersifat
transfer dedistributif dan biasanya membawa prubahan dalam keuangan rumah tangga.
Dilihat dari pemanfaatan tenaga kerja, pendapatan yang berasal dari balas jasa berupa upah atau gaji disebut pendapatan tenaga kerja laboer income,
sedangkan pendapatan dari selain tenaga kerja disebut pendapatan bukan tenaga kerja non laboer income Sunuharyo dalam Antari, 2006. Dalam kenyaatannya
membedakan antara pendapatan tenaga kerja dan pendapatan bukan tenaga kerja tidaklah mudah dilakukan. Ini disebabkan karena nilai output tertentu umumnya
terjadi karena ada kerja sama antar factor produksi lainnya.
2.1.4 Konsep Aset Rumah Tangga
Aset adalah item nilai ekonomi yang diharapkan akan menghasilkan manfaat bagi entitas yang memiliki di masa mendatang. Jika pengeluaran adalah
bukan dikonsumsi dalam periode berjalan, itu diklasifikasikan sebagai beban. Sebuah bisnis dengan sejumlah besar aset dapat dilihat sebagai lebih berharga dari
satu dengan aset lebih sedikit; Namun, aset tersebut diperoleh dengan modal, yang mahal. Akibatnya, jika pengembalian yang dihasilkan oleh aset kurang dari hasil
yang diharapkan oleh investor, aset tersebut benar-benar menghancurkan nilai bagi para investor.
25
Kepemikan aset oleh rumah tangga akan mempengaruhi akses pasar yang dapat dilakukan oleh rumah tangga. Menurut Nanga 2005 kepemilikan aset
mencerminkan kekayaan suatu rumah tangga yang akan mempengaruhi tingkat konsumsi rumah tangga tersebut. Sedangkan menurut Sahdan dalam Nasir,dkk:
2008, kepemilikan aset diartikan sebagai kepemilikan alat-alat produktif oleh suatu rumah tangga yang pada akhirnya dapat mempengaruhi pendapatan yang
akan diterima oleh rumah tangga dari kepemilikan aset tersebut.
Aset jangka pendek diharapkan akan dikonsumsi dalam satu tahun, sementara aset jangka panjang yang harus dikonsumsi dalam lebih dari satu tahun.
Contoh aset jangka pendek adalah kas, surat berharga, piutang dang asset prabayar sedangkan contoh aset jangka panjang adalah tanah, bangunan, peralatan kantor,
prabot atau perlengkapan dan perangkat lunak.
Beberapa aset tidak berwujud tidak tercatat di neraca, kecuali mereka telah dibeli atau diperoleh. Misalnya, izin taksi dapat diakui sebagai aset tidak
berwujud, karena dibeli. Juga, nilai dari sebuah daftar pelanggan yang merupakan bagian dari sebuah bisnis yang diperoleh dapat dicatat sebagai aset. Namun, nilai
dari sebuah daftar pelanggan internal yang dihasilkan tidak dapat dicatat sebagai aset
2.1.5 Konsep Jumlah Anggota Keluarga
Jumlah anggota keluarga sangat menentukan jumlah kebutuhan keluarga.Semakin banyak anggota keluarga berarti semakin banyak pula jumlah
26
kebutuhan keluarga yang harus dipenuhi.Begitu pula sebaliknya, semakin sedikit anggota keluarga berarti semakin sedikit pula kebutuhan yang harus dipenuhi
keluarga. Sehingga dalam keluarga yang jumlah anggotanya banyak, akan diikuti oleh banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi. Semakin besar ukuran
rumahtangga berarti semakin banyak anggota rumahtangga yang pada akhirnya akan semakin berat beban rumahtangga untuk memenuhi kebutuhan sehari-
harinya. Demikian pula jumlah anak yang tertanggung dalam keluarga dan anggota-anggota keluarga yang cacat maupun lanjut usia akan berdampak pada
besar kecilnya pengeluaran suatu keluarga. Mereka tidak bisa menanggung biaya hidupnya sendiri sehingga mereka bergantung pada kepala keluarga dan istrinya.
Anak-anak yang belum dewasa perlu di bantu biaya pendidikan, kesehatan, dan biaya hidup lainnya.
Menurut Mantra 2003 yang termasuk jumlah anggota keluarga adalah seluruh jumlah anggota keluarga rumah tangga yang tinggal dan makan dari satu
dapur dengan kelompok penduduk yang sudah termasuk dalam kelompok tenaga kerja.Kelompok yang dimaksud makan dari satu dapur adalah bila pengurus
kebutuhan sehari-hari dikelola bersamasama menjadi satu. Jadi, yang termasuk dalam jumlah anggota keluarga adalah mereka yang belum bisa memenuhi
kebutuhan sehari-hari karena belum bekerja dalam umur non produktif sehingga membutuhkan bantuan orang lain dalam hal ini orang tua.
2.1.6 Konsep Umur