Multikolinieritas Autokorelasi Pengaruh Laba Rugi terhadap Audit Delay

Tabel 5 : Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 45 ,0000000 15,69226914 ,097 ,082 -,097 ,651 ,790 N Mean Std. Deviation Normal Parameters a,b Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. 2-tailed Unstandardized Residual Test distribution is Normal. a. Calculated from data. b. Sumber : Lampiran 4 Berdasarkan pada tabel 5 di atas menunjukkan bahwa nilai Sig 2- tailed lebih besar dari 0,05, dan sesuai dengan dasar pengambilan keputusan, hal ini berarti bahwa data tersebut berdistribusi normal.

4.3.2. Uji Asumsi Klasik

Dalam suatu persamaan regresi harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator, artinya dalam pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak boleh bias Sesuai dengan tujuan. Berdasarkan hasil uji asumsi klasik dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0 For Windows. diperoleh hasil sebagai berikut

1. Multikolinieritas

Alat uji yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas dalam penelitian ini dengan melihat besarnya nilai Variance Inflation Factor VIF. Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai VIF Variance Inflation Factor 10, maka hal ini berarti bahwa dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas Ghozali, 2002 : 57-59 Berdasarkan hasil Uji Multikolinieritas dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0., dapat dilihat pada tabel 6, sebagai berikut : Tabel 6 : Hasil Uji Multkolinieritas Variabel VIF Keterangan Laba Rugi X1 3,226 Bebas Multikolinieritas Ukuran Perusahaan X2 3,226 Bebas Multikolinieritas Sumber : Lampiran 5 Berdasarkan pada tabel 6 di atas menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas X yang digunakan dalam penelitian ini baik X 1 dan X 2, mempunyai nilai VIF Variance Inflation Factor lebih kecil dari 10, dan sesuai dengan dasar pengambilan keputusan, hal ini berarti bahwa dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas.

2. Autokorelasi

Alat uji yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya gejala autokorelasi dalam penelitian ini adalah uji Durbin Watson. Dengan uji ini, memunculkan nilai statistik Durbin Watson. Menurut Santoso 2001: 218 deteksi adanya Autokolerasi adalah : 1. Angka D-W di bawah - 2, hal ini berarti ada Autokolerasi positif. 2. Angka D-W diantara -2 sampai +2, hal ini berarti tidak ada Autokolerasi. Berdasarkan dari hasil “Uji Autokorelasi” dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0. For Windows dapat diketahui bahwa besarnya nilai Durbin Watson atau DW tes yaitu sebesar 1,953 Lampiran. 5, dan sesuai dengan dasar pengambilan keputusan, hal ini berarti bahwa dalam persamaan regresi tersebut tidak ada Autokolerasi.

3. Heteroskedastisitas

Alat uji yang digunakan untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas secara kuantitatif dalam suatu persamaan regresi dapat dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Sig 2-tailed 0,05, maka maka hal ini berarti bahwa dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas Heteroskedastisitas Santoso, 2001: 301 Berdasarkan hasil Uji Heteroskedastisitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0., dapat dilihat pada tabel 7, sebagai berikut: Tabel 7 : Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Probabilitas Sig 2 - tailed Keterangan Laba Rugi X1 0,372 Bebas Heteroskedastisitas Ukuran Perusahaan X2 0,121 Bebas Heteroskedastisitas Sumber : Lampiran 6 Berdasarkan pada tabel 7 di atas menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas X yang digunakan dalam penelitian ini baik X 1 , dan X 2 mempunyai nilai Sig 2-tailed lebih besar dari 0,05, dan sesuai dengan dasar pengambilan keputusan, hal ini berarti dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas Heteroskedastisitas, sehingga data tersebut dapat digunakan dalam penelitian. Setelah dilakukan Uji Asumsi Klasik tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi linier dalam penelitian ini, bebas dari asumsi dasar klasik tersebut, sehingga pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t yang akan dilakukan dalam penelitian ini tidak akan bias atau sesuai dengan tujuan penelitian.

4.3.3. Teknik Analisis

Berdasarkan hasil dari “olah data” dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, dapat dilihat pada tabel 8, sebagai berikut : Tabel 8 : Hasil Pendugaan Parameter Regresi Linier Berganda Coefficients a 79,394 3,056 -1,47E-010 ,000 2,64E-012 ,000 Constant Laba Rugi X1 Ukuran Perusahaan X2 Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Dependent Variable: Audit Delay Y a. Sumber : Lampiran. 5 Berdasarkan pada tabel 8 di atas dapat diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut : Y = 79,394 – 0,00000000014693 X 1 + 0,00000000000264 X 2 Dari model persamaan regresi linier tersebut di atas, dapat diinterprestasikan, sebagai berikut : Konstanta β Nilai konstanta β sebesar 79,394 menunjukkan bahwa apabila nilai variabel laba rugi dan ukuran perusahaan, konstan maka besarnya nilai variabel audit delay yaitu sebesar 79,394 satuan. Koefisien β 1 Untuk Variabel Laba Rugi Besarnya nilai koefisien regresi β 1 sebesar -0,00000000014693, nilai β 1 yang negatif menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara audit delay dengan laba rugi yang artinya jika nilai laba rugi naik sebesar satu rupiah, maka nilai audit delay akan turun sebesar 0,00000000014693 satuan dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. Koefisien β 2 Untuk Variabel Ukuran Perusahaan Besarnya nilai koefisien regresi β 2 sebesar 0,00000000000264, nilai β 2 yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel audit delay dengan variabel ukuran perusahaan yang artinya jika nilai variabel ukuran perusahaan naik sebesar satu rupiah, maka nilai audit delay akan naik sebesar 0,00000000000264 satuan dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan.

4.3.4. Uji Hipotesis

4.3.4.1. Uji Kesesuaian Model

Uji F ini digunakan untuk mengetahui sesuai tidaknya model regresi yang dihasilkan guna melihat pengaruh laba rugi dan ukuran perusahaan terhadap audit delay pada perusahaan Property dan Real Estate yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia. Dari hasil pengujian dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS.16.0, For Windows mengenai analisis hubungan secara simultan, dapat dilihat pada tabel 9, sebagai berikut Tabel 9 : Hasil Analisis Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat ANOVA b 4365,918 2 2182,959 8,462 ,001 a 10834,882 42 257,973 15200,800 44 Regression Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Predictors: Constant, Ukuran Perusahaan X2, Laba Rugi X1 a. Dependent Variable: Audit Delay Y b. Sumber ; Lampiran. 5 Berdasarkan pada tabel 9 menunjukkan bahwa besarnya nilai F hitung sebesar 8,462 dengan tingkat taraf signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05, sehingga Ho ditolak, hal ini menunjukkan bahwa model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh laba rugi dan ukuran perusahaan terhadap audit delay pada perusahaan Property dan Real Estate yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia, sehingga hipotesis yang diajukan terbukti kebenarannya. Dari hasil pengujian dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS.16.0, For Windows juga diperoleh nilai R square dapat dilihat pada tabel 10, sebagai berikut: Tabel. 10 : Koefisien Determinasi R square R 2 Model Summary b ,536 a ,287 ,253 16,062 1,953 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson Autokorelasi Predictors: Constant, Ukuran Perusahaan X2, Laba Rugi X1 a. Dependent Variable: Audit Delay Y b. Sumber ; Lampiran. 5 Berdasarkan pada tabel 10 menunjukkan besarnya nilai koefisien Determinasi R square sebesar 0,287, hal ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada variabel audit delay sebesar 28,7 mampu dijelaskan oleh variabel laba rugi dan ukuran perusahaan, sedangkan sisanya 71,93 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model.

4.3.4.2. Uji Parsial

Uji t ini digunakan untuk menguji signifikan atau tidaknya pengaruh laba rugi dan ukuran perusahaan terhadap audit delay pada perusahaan Property dan Real Estate yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia. Dari hasil pengujian dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS.16.0, For Windows mengenai analisis hubungan secara parsial dapat dilihat pada tabel 11, sebagai berikut : Tabel 11 : Hasil Analisis Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat Variabel t hit Sig Keterangan Laba Rugi X1 -3,510 0,001 Berpengaruh Ukuran Perusahaan X2 1,721 0,093 Tidak Berpengaruh Sumber ; Lampiran. 5 Berdasarkan dari tabel 11 dapat diinterprestasikan, yaitu sebagai berikut :

1. Pengaruh Laba Rugi terhadap Audit Delay

Berdasarkan tabel 11 menunjukkan besarnya nilai t hitung sebesar -3,510, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05, hal ini berarti bahwa laba rugi berpengaruh signifikan terhadap audit delay, sehingga hipotesis 1 yang menyatakan bahwa laba rugi berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan Property dan Real Estate yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia, terbukti kebenarannya.

2. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Audit Delay

Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Perusahaan Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 71 88

PENGARUH FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL PERUSAHAAN TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA

0 14 23

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Properti dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 11 109

PENGARUH LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE 2008-2012).

0 1 26

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 9 102

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTEK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 86

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, OPINI AUDIT, DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP AUDIT DELAY (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012-2014).

0 5 138

UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KEPEMILIKAN PUBLIK KOMITE AUDIT DAN LABA RUGI TERHADAP AUDIT DELAY

0 0 9

PENGARUH LABA RUGI DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 20

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTEK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 22