Keliling Persegi Panjang Luas persegi panjang Persegi

Bangun datar dapat dikatakan memiliki simetri putar jika ada satu titik pusat dapat diputar kurang dari satu putaran penuh sehingga bangun tersebut dapat menempati bangun semula. Jika persegi panjang ABCD pada gambar 2.2 dirotasikan sebesar 180° dengan pusat rotasi di titik tengah perpotongan kedua diagonal, maka akan diperoleh persegi panjang sebagai berikut Gambar 2. 3 Persegi Panjang ABCD dirotasi ���° Jika persegi panjang ABCD pada gambar 2.2 dirotasikan sebesar 360° dengan pusat rotasi di titik tengah perpotongan kedua diagonal, maka akan diperoleh persegi panjang sebagai berikut Gambar 2. 4 Persegi panjang ABCD dirotasi ���°

2. Keliling Persegi Panjang

Keliling persegi panjang adalah jumlah dari seluruh panjang sisi – sisi pada persegi panjang. Gambar di bawah ini menunjukkan persegi panjang ABCD dengan panjang sisi adalah AB, BC, CD, dan DA. Diberikan persegi panjang ABCD dengan panjang = 6 cm dan lebar = 4 cm. Berikut gambar persegi panjang ABCD: C D B A C D B A Gambar 2. 5 Persegi panjang ABCD Keliling suatu bangun datar adalah jumlah dari seluruh panjang sisi – sisi bangun datar. Maka AB = CD = 6 cm serta BC = AD = 4 cm. Keliling ABCD = AB + BC + CD + DA = 6 + 4 + 4 + 6 cm = 16 cm Selanjutnya, AB disebut panjang p dan BC disebut lebar l. Secara umum dapat disimpulkan bahwa keliling persegi panjang dengan panjang p dan lebar l adalah K = 2 p + l atau K = 2p + 2l

3. Luas persegi panjang

Diberikan persegi panjang ABCD dengan panjang = 6 cm dan lebar = 4 cm. Berikut gambar persegi panjang ABCD Gambar 2. 6 Persegi panjang ABCD Panjang AB = CD = 6 cm dan lebar BC = AD = 4 cm. Maka luas persegi panjang ABCD = 6 x 4 = 24 �� 2 C D B A 6 cm 4 cm C D B A 6 cm 4 cm Jadi, luas persegi panjang dengan panjang p dan lebar l adalah L = p × l

4. Persegi

Menurut Rolland R. Smith and James F. Ulrich, persegi adalah persegi panjang dengan dua sisi bersebelahan yang sama panjang. Contoh : Misal ABCD adalah persegi sebagai berikut Gambar 2. 7 Persegi ABCD Sifat-sifat persegi yaitu a. Persegi ABCD di atas, memiliki empat sudut siku – siku yaitu ∠���, ∠���, ∠���, ∠��� b. Persegi ABCD di atas, memiliki dua diagonal saling berpotongan dan membagi 2 sama panjang adalah diagonal �� ����, dan diagonal �� ���� c. Persegi ABCD di atas, terdapat dua pasang sisi sama panjang yaitu �� ���� dan �� ���� serta �� ���� dan �� ����, d. Persegi ABCD di atas, kedua diagonal berpotongan saling tegak lurus adalah �� ���� ⊥ �� ���� e. Persegi ABCD di atas, kedua diagonal berpotongan dititik tengah kedua diagonal adalah titik E f. Sumbu simetri adalah garis yang membagi suatu bangun menjadi empat bagian yang kongruen. A B C D R S T U E Pada persegi ABCD diatas, terdapat 4 sumbu simetri yaitu sumbu simetri �� ⃖����⃗, sumbu simetri �� ⃖����⃗, sumbu simetri �� ⃖����⃗, sumbu simetri �� ⃖���⃗ g. Memiliki simetri putar tingkat 4. Suatu bangun datar dikatakan memiliki simetri putar jika ada satu titik pusat pada bangun tersebut dapat diputar kurang dari satu putaran penuh sehingga rotasi bangun tersebut dapat menempati bangun semula. Jika persegi ABCD pada gambar 2.7 dirotasikan sebesar 90° dengan pusat rotasi di titik tengah perpotongan kedua diagonal, maka akan diperoleh persegi sebagai berikut: Gambar 2. 8 Persegi ABCD dirotasi ��° Jika persegi ABCD pada gambar 2.7 dirotasikan sebesar180° dengan pusat rotasi dititik tengah perpotongan kedua diagonal , maka akan diperoleh persegi sebagai berikut Gambar 2.9 Persegi ABCD dirotasi ���° Jika persegi ABCD pada gambar 2.7 dirotasikan sebesar 270° dengan pusat rotasi titik tengah perpotongan kedua diagonal, maka akan diperoleh persegi sebagai berikut B C A D B C A D Gambar 2.10 Persegi ABCD dirotasi ���° Jika persegi ABCD pada gambar 2.7 dirotasikan sebesar 360° dengan pusat rotasi di titik tengah perpotongan kedua diagonal, maka akan diperoleh persegi sebagai berikut Gambar 2. 11 Persegi ABCD dirotasi ���°

5. Keliling Persegi

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN BILANGAN PECAHAN DI KELAS IV MI GHIDAUL ATHFAL KOTA SUKABUMI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV M

1 40 213

Pengaruh Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV

1 5 238

PENERAPAN PBL DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN TANGGUNG JAWAB SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

0 16 373

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN BANTUAN MEDIA POWERPOINT DI KELAS VII SMP NEGERI 4 MEDAN PADA MATERI BANGUN DATAR SEGIEMPAT.

0 3 26

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN POKOK BAHASAN SIFAT – SIFAT BANGUN DATAR.

0 2 29

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN RUANG.

0 1 32

Hasil hasil yang dicapai dengan penerapan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) untuk materi bangun datar segiempat terhadap minat dan hasil belajar siswa kelas VII D SMP Negeri 1 Ngaglik

0 0 285

PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK PADA MATERI TRANSFORMASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IXA SMPN 1 TANANTOVEA

0 0 13

PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN DATAR SISWA KELAS V SDN 2 PAYAMAN

0 0 25

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD 3 PIJI DAWE KUDUS

0 1 24