c. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.
d. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi orang lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
4 Kompetensi Profesional, indikator-indikator pengukuran yang termasuk di dalamnya antara lain:
a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
b. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.
c. Mengembangkan materi pelajaran yang diampu secara kreatif. d. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif. e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa profesionalitas guru mesti
bersumber dari kompetensi atau kemampuan personal, sehingga profesi keguruan sekaligus merupakan ekspresi atau aktualisasi dari
minat dan kapasitas pribadinya.
C. Lama Mengajar
Dalam proses belajar, pengalaman belajar merupakan faktor yang penting bagi siswa dan guru, karena belajar merupakan proses ulangan. Bagi
guru pengalaman di dalam mengajar merupakan modal yang sangat penting PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk meningkatkan kualitas proses pembelajarannya. Misalnya apabila seorang guru mengadakan evaluasi dan hasilnya kurang memuaskan, maka
guru tersebut dapat melihat kembali atau mengoreksi dirinya sendiri mengapa tujuan pembelajaran yang diharapkan belum tercapai. Sesuai dengan contoh
tersebut, maka tidak tercapainya tujuan yang diharapkan tersebut kemungkinan disebabkan karena metode mengajar yang digunakan tidak
sesuai dengan materi pelajaran, kemungkinan lainnya guru belum menguasai materi pembelajaran yang akan diajarkan dan belum terampil dalam
menyampaikan bahan pelajaran. Surakhmad, 1982:106 mengatakan bahwa untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan biasanya diperlukan
latihan berkali-kali atau terus-menerus terhadap sesuatu yang telah dipelajarinya, karena hanya dengan melakukan secara teratur, pengetahuan
tersebut dapat disempurnakan. Dengan demikian guru dapat belajar dari pengalamannya sendiri
dalam proses mengajarnya, sehingga semakin lama guru tersebut telah mengajar maka semakin terampil pula dalam menyampaikan bahan pelajaran.
Sehingga dengan pengalaman mengajar yang tinggi dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif yang didukung dengan sikap profesionalitas
guru dalam mengajar. Lama mengajar bisa dihitung dalam jumlah hari, bulan, atau tahun.
Bagi guru lamanya mengajar dapat dihitung sejak mereka mempunyai surat keputusan dari pihak yang terkait yang menyatakan bahwa guru yang
bersangkutan berhak untuk mengajar mata pelajaran sesuai yang tertera dalam surat keputusan tersebut.
D. Kerangka Teoretik
Kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali perasaan diri sendiri, kemampuan memotivasi diri, kemampuan mengolah emosi,
kemampuan mengenali perasaan orang lain dan berhubungan dengan orang lain, serta menggunakan kemampuan itu untuk mencapai tujuan, membangun
hubungan yang produktif dan meraih keberhasilan di tempat kerja. Bagi seorang guru, kecerdasan emosional akan membantu dalam menyikapi
keadaan sekitar. Guru sering berhadapan dengan murid-muridnya dan tentu harus mengetahui perbedaan-perbedaan karakteristik murid-muridnya, guru
juga harus mampu berhubungan baik dengan murid-muridnya. Hubungan yang bersahabat, simpatik dan hangat perlu diciptakan anatara guru dan murid
sehingga proses belajar mengajar menjadi sesuatu yang menyenangkan. Guru juga perlu memotivasi anak untuk belajar supaya bisa menumbuhkan minat
anak untuk belajar dan sekolah juga perlu mengembangkan kondisi fisik yang menyenangkan untuk belajar.
Guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas
dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal, atau dengan kata lain guru profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik serta
memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya Samana, 1994:25-43. Bagi guru pengalaman mengajar merupakan modal yang penting untuk
meningkatkan profesionalitasnya dalam mengajar, pengalaman tersebut didapat dari berapa lamanya guru dalam mengajar. Lama mengajar adalah
lamanya waktu guru dalam mengajar. Lama mengajar diukur dengan ukuran tahun atau bulan. Guru dengan lama mengajar lebih banyak diduga kuat
mempunyai profesionalitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan guru yang lama mengajarnya lebih sedikit. Hal ini disebabkan karena guru yang sudah
lama mengajar pada umumnya mempunyai pengalaman, pengetahuan, dan kemampuan mengajar yang lebih banyak dalam menjalankan profesinya
sebagai pendidik dan pengajar. Berdasarkan uraian tersebut di atas, tampak bahwa semakin baik
kecerdasan emosional guru maka semakin baik profesionalitas guru. Pengaruh kecerdasan emosional terhadap profesionalitas guru tersebut akan berbeda
pada guru dengan lama mengajar yang berbeda. Semakin lama guru mengajar diduga kuat bahwa tingkat hubungan kecerdasan emosional terhadap
profesionalitas guru akan semakin kuat. Hal ini disebabkan karena semakin lama guru mengajar pada umumnya guru memiliki kemampuan lebih dalam
mengenali emosi diri, mengelola emosinya, memotivasi diri sendiri, terampil dalam mengenali emosi orang lain, dan pandai dalam membina hubungan
dengan orang lain.
E. Hipotesis