Pengertian Akuntansi Secara Umum Faktor-faktor Yang Berpengaruh Pada Kinerja SIA

2.2 Landasan Teori

Dalam landasan teori akan disajikan beberapa teori yang relevan dengan permasalahan yang dibahas teori-teori tersebut disajikan dalam sub-sub bab meliputi partispasi pemakai, pelatihan dan pendidikan pengguna, dukungan manajemen puncak dan teknik personal.

2.2.1 Pengertian Akuntansi Secara Umum

Dapat dikatakan bahwa akuntansi merupakan penyedia informasi , sehingga menurut Mursyidi 2010:17, Akuntansi adalah proses pengidentifikasian data keuangan, memproses pengolahan dan penganalisaan data yang relevan untuk diubah menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pembuatan keputusan. Oleh karena itu akuntansi memegang peranan penting dimana menurut Fess 2005:10, akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi disebut dengan bahasa perusahaan, karena melalui bidang akuntansilah perusahaan dapat dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan orang-orang akan yang akan mengambil keputusan berdasarkan laporan keuangan tersebut. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2.2.2 Sistem Informasi 2.2.2.1.Definisi Sistem Informasi Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada para pemakai A. Hall, 2001:7 . Menurut Wilkinson 1993:7, sistem informasi adalah suatu kerangka kerja dengan mana sumberdaya maunusia, komputer dikoordinasikan untuk mengubah masukan data menjadi keluaran informasi, guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan. 2.2.2.3 Sistem Informasi Akuntansi 2.2.2.3.1.Definisi Sistem Informasi Akuntansi Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diketahui suatu perusahaan sangat memerlukan sistem sistem informasi akuntansi yang efisien dan efektif dalam menyajikan informasi. Banyak ahli akuntansi yang mencoba mendefinisikan sistem informasi akuntansi, beberapa diantaranya adalah : Menurut Widjajanto 2001 : 4 Sistem Informasi akuntansi adalah susunan bebagai formulir catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapanya serta alat komunikasi, tenaga pelaksananya, dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didesain untuk Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. mentransformasikan data keuangan menjadi informasi akuntansi yang dibutuhkan manajemen. Menur ut Bodnar dan Hopwood 2006 : 6 Sistem Informasi “berbasis komputer” merupakan suatu rangkaian perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data menjadi informasi yang berguna. Dari uraian defnisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah kesatuan struktur-struktur dalam entitas, seperti perusahaan bisnis yang mengerjakan sumber-sumber daya fisik dan komponen-komponen lain untuk mentransformasikan data ekonomi menjadi informasi akuntansi dengan tujuan untuk memuaskan kebutuhan para pemakai informasi. 2.2.3.2.Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi Menurut A. Hall 2001: 13 elemen-elemen penting dalam sistem informasi akuntansi adalah : 1. Pemakai akhir End User, dibagi kedalam dua kelompok umum yaitu eksternal dan internal. Pemakai eksternal meliputi para kreditur, para pemegang saham, para investor potensial, agen-agen pembuat peraturan, otoritas pajak, para pemasok, dan pelanggan. Sedangkan para pemakai internal adalah pihak manajemen di setiap tingkat organisasi, juga personel operasi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2. Sumber Data, adalah transaksi keuangan yang memasuki sistem informasi dari sumber internal dan eksternal. 3. Pengumpulan Data, merupakan tahap operasioanal pertama dalam sistem informasi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa data- data peristiwa yang memasuki sistem itu sah valid, lengkap dan bebas dari kesalahan material. 4. Pemrosesan Data, Sekali dikumpulkan, data biasanya perlu diproses untuk menghasilkan informasi. Tugas dalam tahap pemrosesan data bervariasi dari yang sederhana sampai kompleks. 5. Manajemen Database, Database organisasi merupakan tempat penyimpanan fisik data keuangan dan non-keuangan. Manajemen database memiliki tiga tugas mendasar yaitu penyimpanan, perbaikan dan penghapusan. 6. Penghasil Informasi, merupakan proses mengumpulkan, mengatur, memformat dan menyajikan informasi untuk para pemakai. Informasi tersebut dapat berupa dokumen operasional seperti pesanan penjualan, suatu laporan yang terstruktur , atau pesan dilayar komputer. 7. Umpan Balik, adalah suatu bentuk output yang dikirimkan kembali ke sistem sebagai suatu sumber data. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2.2.3.3.Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Dalam memenuhi kebutuhan informasi baik untuk kebutuhan pihak eksternal maupun pihak internal, sistem informasi akuntansi harus didesain sedemikian rupa sehingga memenuhi fungsinya. Demikian pula suatu sistem informasi akuntansi dalam memenuhi fungsinya harus mempunyai tujuan-tujuan yang dapat memberikan pedoman manajemen dalam melakukan tugasnya sehingga dapat menghasilkan informasi-informasi yang berguna, terutama dalam menunjang perencanaan dan pengendalian. Menurut A. Hall 2001 : 18, tujuan sistem informasi akuntansi yang spesifik dapat berbeda dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Namun demikian, terdapat tiga tujuan utama yang umum bagi semua sistem, yaitu : 1. Untuk mendukung fungsi kepengurusan stewardship manajemen. 2. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen. 3. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan sehari-hari. 2.2.3.4.Para Pemakai Sistem Informasi Akuntansi Menurut Simamora 2002 : 8-14 Sistem akuntansi melayani kebutuhan informasi dari beragam pemakai informasi. Para pemakai laporan keuangan dapat dibagi dalam dua golongan yaitu pemakai internal, dan pemakai eksternal. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. a. Pemakai Internal 1. Manajer dan staf internal. Manajer-manajer perusahaan memakai informasi akuntansi untuk menetapkan sasaran organisasinya, mengevaluasi kemajuan terhadap sasaran tersebut dan mengambil tindakan atau langkah korektif manakala dibutuhkan. Pemakai internal dapat meminta jenis informasi apapun yang mereka butuhkan, yang mampu disediakan oleh sistem akuntansi, untuk membuat keputusan-keputusan atas aktivitas atau operasional internal perusahaan. 2. Pemilik perusahaan atau dewan direksi, membutuhkan informasi untuk mengevaluasi kinerja manajer dan menentukan imbalan bagi manajer manakala kinerja mereka mengesankan. b. Pemakai Eksternal 1. Pemegang Saham, pemegang saham memerlukan laporan eksternal bertujuan untuk menjawab pertanyaan pemegang saham intu sendiri, seperti : berapa laba usaha tahun berjalan dan tahun lalu?, apakah aktiva memadai untuk mencapai rencana bisnis ?, apakah biaya pemasaran sesuai dengan tingkat dan jenis penjualan?, apakah tagihan pelanggan dibayar secara tepat waktu ?, dan apakah tagihan pelanggan dibayar secara tepat waktu?, dan apakah pinjaman perusahaan terlalu besar atau wajar ? Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2. Investor, investor memasok dana yang dibutuhkan untuk memulai kegiatan usaha. Untuk memutuskan permodalan suatu perusahaan, pemodal potensial biasanya mengkalkulasi besarnya pendapatan yang diperkirakan dapat diraup dari investasi mereka. 3. Kreditor, kreditor adalah pihak yang menyediakan barang atau jasa, dan sumber daya keuangan bagi perusahaan, baik berupa kucuran kredit usaha maupun memberikan pinjaman. Kreditor berminat untuk mengetahui kesanggupan sebuah perusahaan melunasi kewajiban-kewajibannya secara tepat waktu dan terjadwal. 4. Auditor eksternal, untuk memeriksa dan memberikan opini tentang apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Laporan eksternal dari perusahaan-perusahaan yang bersaing digunakan oleh auditor untuk membantu menilai kewajaran laporan keuangan klien. 5. Karyawan, para karyawan menaruh perhatian pada penilaian posisi finansial perusahaan, guna menunujukan suatu indikasi keselamatan pekerjaan mereka. Serikat pekerja dan kelompok karyawan memakai informasi akuntansi untuk mengevaluasi kesanggupan perusahaan dalam mengkompensasi tenaga kerjanya. Karyawan juga mengevaluasi risiko dan imbalan dalam hubungan kepegawaian. 6. Badan pemerintahan, pemerintahan membutuhkan informasi dalam upayanya mengatur kegiatan-kegiatan perusahaan dan sebagai dasar Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. untuk membuat statistik pendapatan nasional dan statistik lainya. Pemerintah pusat maupun daerah menarik pajak dari perusahaan. Besarnya pajak terutang yang harus dibayar tentunya ditetapkan berdasarka angka-angka yang tertera dalam laporan keuangan. 7. Pemasok, pemasok kerap kali memakai informasi akuntansi tentang pelanggan mereka untuk menilai resiko ketidaksanggupan pembeli membayar barang dan jasa yang dibelinya. 8. Organisasi Nirlaba, organisasi nirlaba nonprofit organizations seperti yayasan pendidikan, rumah sakit, panti asuhan, memakai informasi akuntansi untuk merencanakan dan mengelola bermacam- macam aktivitasnya. Mereka perlu menyusun anggaran, menggaji pegawai, membeli peralatan, yang semuanya itu membutuhkan informasi akuntansi. 9. Masyarakat, masyarakat umum sering bergantung pada informasi keuangan yang dirangkum dalam laporan-laporan keuangan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan besar yang ada di Indonesia. Masyarakat memakai banyak informasi finansial untuk mengevaluasi keberadaan ekonomi perusahaan di tengah masyarakat. 2.2.3.5.Kualitas Sistem Informasi Akuntansi Karakteristik kualitas informasi menurut Jogiyanto 2000 : 30 meliputi: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak atau menyesatkan. b. Tepat pada waktunya, berarti informasi diterima oleh pemakai informasi tidak boleh terlambat. c. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Bahwa kualitas suatu informasi ditentukan oleh keakuratan, tepat waktu dan relevan. Keakuratan suatu informasi berhubungan dengan pengukuran terhadap ketepatan kebenaran informasi tersebut yang mencerminkan realitasnya. Informasi yang tepat waktu, apabila inforamsi tersebut aktual dan mutakhir. Informasi yang relevan, apabila informasi tersebut tersedia sesuai dengan kebutuhan dalam pengambilan keputusan. 2.2.3.6.Pengembangan Sistem Informasi Siklus pengembangan sistem menurut Wilkinson 1993 : 14 terdiri atas beberapa tahap : a. Perencanaan sistem, meletakan dasar bagi sistem informasi baru atau sistem informasi hasil revisi. b. Analisis Sistem, tahap ini akan menentukan informasi yang diperlukan para pengguna dari sistem yang baru disamping juga persyaratan teknis dari sistem itu sendiri. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. c. Desain Sistem, tahap ini diakhiri dengan hasil spesifikasi desain yang lengkap dan paling sesuai dengan situasi serta keadaan perusahaan sekarang dan yang akan datang. d. Justifikasi dan seleksi sistem, tahap ini juga mencakup evaluasi usulan-usulan dari produsen peralatan pemrosesan, agar peralatan yang paling sesuailah yang dipilih untuk mengimplementasikan desain. e. Implementasi Sistem, terdiri dari langkah-langkah penyelesaian rician desain baru, perekrutan dan pelatihan karyawan-karyawan baru, memasang dan menguji-coba peralatan baru, mengkonversi arsip-arsip ke media yang baru, dan “menghidupkan mesin” sistem baru.

2.2.4. Faktor-faktor Yang Berpengaruh Pada Kinerja SIA

Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut : partisipasi pemakai, pelatihan dan pendidikan pengguna, dukungan manajemen puncak dan kemampuan teknik personal. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2.2.4.1.Partisipasi Pemakai Tjhai Fung Jen 2002 berpendapat bahwa variabel keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi akuntansi dari koefisien korelasi menunjukan hubungan yang positif terhadap kinerja sistem informasi akuntasi. 2.2.4.2.Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai Tjhai Fung Jen 2002 berpendapat bahwa antara instansi yang memperkenalkan sebuah program pelatihan dan pendidikan pemakai dan instansi yang tidak memperkenalkannya terdapat perbedaan yang signifikan dengan kepuasan pemakai, tetapi tidak terbukti menunjukan adanya perbedaan dengan pemakaian sistem. 2.2.4.3.Dukungan Manajemen Puncak Tjhai Fung Jen 2002 berpendapat bahwa variabel dukungan manajemen puncak meiliki hubungan yang positif dengan kinerja sistem informasi akuntansi. 2.2.4.4.Kemampuan Teknik Personal Tjhai Fung Jen 2002 berpendapat bahwa variabel kemampuan teknik personal sistem informasi, dari koefisien korelasinya menunjukan hubungan yang positif terhadap variabel kepuasan pemakai. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2.2.5 Kerangka Pikir 2.2.5.1.Pengaruh Partisipasi Pemakai Terhadap Kinerja Sistem Informasi

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

1 28 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

2 27 8

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

0 4 69

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN PENDANAAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN PENDANAAN DI YOGYAKARTA.

0 4 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Survey pada PD.BPR BKK PURWODADI).

0 3 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi(Studi Kasus Pada Bank Jateng Di Kabupaten Sragen).

0 2 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi(Studi Kasus Pada Bank Jateng Di Kabupaten Sragen).

1 2 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT BKK DI KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI.

0 1 13

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM UDARA JAWA TIMUR DI SIDOARJO.

0 0 111

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI

0 0 25