Kerangka Pikir .1.Pengaruh Partisipasi Pemakai Terhadap Kinerja Sistem Informasi

2.2.5 Kerangka Pikir 2.2.5.1.Pengaruh Partisipasi Pemakai Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Menurut Nunik 2005 dalam Hariadi 2010 : 44, Partisipasi secara luas pada dasarnya merupakan proses organisasional, dimana para individu dalam pembuatan keputusan yang mempunyai pengaruh terhadap individu tersebut dan salah satu cara untuk memotivasi. Partisipasi dalam pengembangan sistem informasi dari tahap perencanaan, pengembangan, dan implementasi sistem informasi, dalam pengembangan sistem informasi pemakai berpartisipasi secara langsung akan membawa pengaruh yang baik terhadap organisasi, maka partisipasi pemakai dapat digunakan sebagai dasar dalam pengukuran kinerja sistem informasi akuntansi. Jen 2002 dan Nunik 2005 dalam Hariadi 2010 : 45 mengatakan bahwa dengan keterlibatan pemakai yang sering dalam pengembangan sistem informasi, maka kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih tinggi sehingga akan memberikan suatu kepuasan bagi para pemakai. Teori yang mendukung partisipasi pemakai terhadap kinerja sistem informasi akuntansi adalah teori Y dari Mc Gregor Teori ini dipelopori oleh Mc Gregor 1957 ini diantaranya menyatakan bahwa orang-orang akan mengarahkan dan mengendalikan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. diri sendiri untuk mencapai tujuan apabila mereka merasa terikat dengan tujuan itu. Dalam kondisi yang sesuai, mereka agar belajar menerima dan mencari tanggung jawab Davis dan Newstrom, 1994 dalam Hariadi, 2010: 45. Dengan teori diatas maka partisipasi adalah bentuk dari pengarahan dan pengendalian diri sendiri untuk mencapai tujuan. Partisipasi pemakai informasi juga merupakan salah satu bentuk keterlibatan individu dalam kegiatan pengembangan sistem informasi yang berguna untuk mencapai kepuasan pemakai informasi 2.2.5.2.Pengaruh Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan yang memperkenalkan sebuah program pelatihan dan pendidikan pemakai dengan perusahaan yang tidak memperkenalkanya tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhdap kepuasan pemakai, tetapi tidak terbukti menunjukan adanya perbedaan dengan pemakaian sistem. Pemakaian sistem, tidak menunjukan adanya perbedaan yang signifikan diantara perusahaan yang menjalankan program pelatihan dan pendidikan pemakai untuk memberikan penelitian yang memadai terhadap sistem informasi yang digunakan Jen, 2002. Sebuah program pelatihan maupun pendidikan yang diadakan untuk memberikan atau meningkatkan kemampuan dan pemahaman pemakai terhadap sistem informasi akuntansi yang digunakan akan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. membuat pemakai tersebut menjadi puas dan akan menggunakan sistem yang telah dikuasainya dengan baik Jen, 2002. Teori yang melandasi adalah Teori Profesional yang dikemukakan oleh Scott 1966 dikuti dari Liliweri 1997 : 45 mengemukakan bahwa seseorang disebut profesional apabila dia memiliki karakteristik, antara lain setelah mendapat pelatihan dan pendidikan profesional di sekolah, pelatihan dalam lembaga, ataupun pelatihan kursus. Seseorang profesional telah dan selalu menambah wawasan pengetahuan serta ketrampilan yang khusus, atas dasar itu dia dapat melakukan mekanisme kontrol atas pekerjaan. Menurut Jen 2002, program pelatihan dan pendidikan memiliki hubungan yang positif dalam proses pengembangan sistem informasi akuntansi. Sedangkan penelitian yang dilakukan Jen, 2002 tidak menemukan adanya perbedaan yang signifikan antara instansi yang memiliki program pelatihan dan pendidikan dibandingkan dengan yang tidak. Menurut pendapat Choe 1996 yang dikutip oleh Jen 2002 : 140, instansi yang memperkenalkan program pelatihan dan pendidikan karyawan akan memiliki kinerja sistem informasi akuntansi yang lebih tinggi. Dari teori ini dapat disimpulkan bahwa instansi yang memperkenalkan program pelatihan dan pendidikan kepada pemakai akan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. memiliki kinerja yang lebih baik, karena dapat menggunakan sistem informasi akuntansi yang telah dikuasainya dengan baik, sehingga menciptakan kepuasan terhadap pemakai. 2.2.5.3.Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Dukungan manajemen puncak yang memadai dalam proses pengembangan sistem informasi, perencanaan dan pengoprasian sistem informasi dalam suatu perusahaan akan dapat meningkatkan keinginan pemakai untuk menggunakan sistem informasi yang ada Jen, 2002. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Soegiharto 2001 dalam Jen 2002 menemukan hubungan yang positif atas dukungan manajemen puncak dan kinerja sistem informasi akuntansi, tetapi tidak menemukan adanya hubungan yang signifikan. Sedangkan hasil penelitian Choe 1996 dalam Jen 2002 yang menemukan bahwa adanya hubungan yang positif dan signifikan hanya pada hubungan antara kepuasan pemakai dan dukungan manajemen puncak. Teori yang mendukung adalah teori Nilai Guna utility theory menurut Neumann 1999 : 201 adalah bahwa manusia memilih alternatif yang tidak memiliki harapan tertinggi tetapi memiliki kegunaan yang diharapkan tinggi. Menurut Jen 2002 : 139, dukungan manajemen puncak yang memadai dalam proses pengembangan sistem informasi dan pengoprasian Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. sistem informasi dalam instansi akan mengingkatkan keinginan pemakai untuk menggunakan sistem tersebut, karena mendapat dukungan dari manajemen puncak di instansi tempat karyawan bekerja. Dari teori diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang positif anatra dukungan manajemen puncak dalam proses pengembangan dan pengoperasian sistem informasi akuntansi dan kinerja sistem informasi akuntansi, dengan adanya dukungan manajemen puncak yang semakin tinggi dalam proses pengembangan sistem dan operasinya, maka kepuasan pemakai dalam menggunakan sistem yang ada akan semakin tinggi pula. 2.2.5.4.Pengaruh Kemampuan Teknik Personal Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Menurut Robins 1996 : 86 dalam Widodo 2005 : 32, kemampuan merupakan kapasitas seseorang dalam mengerjakan berbagai macam tugas dan pekerjaanya. Dengan kemampuan yang ada, kegiatan karyawan tidak akan menyimpang jauh dari kegiatan badan usaha sehingga memberikan kepuasan. Dalam teori ERG Existance, Related, Growth Alderfer kebutuhan ini terpenuhi oleh keterlibatan yang kuat dalam atau lingkungan kerja, yang didalamnya menggambarkan adanya pemanfaatan secara penuh keahlian dan kemampuan serta pengembangan secara kreatif atas keahlian- Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. keahlian dan kemampuan yang baru. Kebutuhan ini sangat dekat dengan kebutuhan aktualisasi diri, dan sebagian dari kebutuhan harga diri. Jen 2002 : 138 mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat kemampuan teknik personal sistem informasi akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi dikarenakan terdapat hubungan positif antara kemampuan teknik personal sistem informasi terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntasi. Dari teori diatas, dapat ditarik kesimpulan masalah kepuasan yang rendah akan mengakibatkan kemampuan teknik personal pemakai sistem informasi akuntansi juga rendah. Namun kurangnya sumber daya atau rendahnya kemampuan yang dimiliki oleh para karyawan tersebut dalam menyiapkan informasi akuntansi menyebabkan penurunan kepuasan terhadap pemakaian sistem informasi akuntansi. Kemampuan merupakan keahlian yang tidak terpisah dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Untuk memudahkan analisis dan menguji hipotesis dari penjelasan diatas yang terdapat pada kerangka pikir, maka dapat digambarkan dalam bagan dibawah ini : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir Uji Regresi Linier Berganda

2.2.6. Hipotesis

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

1 28 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

2 27 8

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

0 4 69

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN PENDANAAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN PENDANAAN DI YOGYAKARTA.

0 4 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Survey pada PD.BPR BKK PURWODADI).

0 3 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi(Studi Kasus Pada Bank Jateng Di Kabupaten Sragen).

0 2 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi(Studi Kasus Pada Bank Jateng Di Kabupaten Sragen).

1 2 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT BKK DI KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI.

0 1 13

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM UDARA JAWA TIMUR DI SIDOARJO.

0 0 111

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI

0 0 25