Gambar 2. Planetary mixer QRFM, 2012.
2. Sigma blade mixer
Mesin ini terdiri dari dua counter-rotating dengan rotor tangensial dalam wadah berbentuk khusus bentuk W, melengkung di bagian bawah untuk
membentuk dua setengah-silinder yang membujur. Tutup dipertahankan di antara pisau dan dinding untuk menghasilkan campuran homogen sempurna.
Mixer ini baik digunakan untuk membuat pasta yang kaku maupun salep.
Gambar 3. Sigma blade mixer JEC, 1983.
C. Jerawat
Jerawat acne merupakan penyakit peradangan dari kelenjar-kelenjar pilosebasea. Bentuk paling umum dari jerawat adalah acne vulgaris. Kelenjar
sebasea yang terletak di bagian wajah, dada, dan punggung akan menanggapi
rangsangan androgen. Jerawat disebabkan karena adanya hiperkeratinisasi folikuler sehingga terjadi penumpukan keratin pada folikel yang dapat
menyumbat folikel tersebut. Selain itu, terjadi sekresi sebum yang berlebih akibat adanya stimulasi hormon androgen terhadap kelenjar sebasea sehingga sebum
terperangkap di dalam folikel. Terperangkapnya sebum di dalam folikel ini menghasilkan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan flora alami kulit
sehingga mampu bertumbuh dengan baik dan mengakibatkan terjadinya inflamasi pada folikel Dipiro, et al., 2005.
Bakteri yang bertanggungjawab terhadap terjadinya jerawat adalah Staphylococcus epidermidis
dan Propionibacterium acnes. Keduanya merupakan bakteri flora normal pada kulit. Staphylococcus epidermidis merupakan bakteri
patogen Gram Positif yang berbentuk bulat dengan ukuran berkisar 0,5-1,5 µm Madigan, 2009.
D. Minyak Cengkeh
Minyak cengkeh merupakan minyak esensial yang diperoleh dengan cara penyulingan tanaman cengkeh Syzigium aromaticum L Merr atau Eugenia
caryophyllata Thunb . Minyak cengkeh berwarna kuning hingga coklat tua dan
memiliki bau khas minyak cengkeh. Tanaman cengkeh memiliki kandungan minyak atsiri dengan jumlah yang cukup banyak. Kandungan eugenol pada
kuncup bunga cengkeh sebesar 82-88, gagang cengkeh 85-90, sedangkan pada bagian daun 72-90 Lis-Balchin, 2006. Minyak cengkeh yang dihasilkan
dari bagian tanaman cengkeh yang berbeda memiliki kandungan kimia dengan konsentrasi yang bervariasi.
Minyak cengkeh dapat larut dalam 2 bagian volume etanol 70, dapat larut dalam etanol 90 dan eter. Minyak cengkeh mengandung tidak kurang dari
85 vv substansi fenolik. Minyak cengkeh memiliki bobot jenis 20
o
C20
o
C sebesar 1,025-1,049 dan indeks bias
n
D
20
sebesar 1,528-1,535 BSN, 2006. Minyak daun cengkeh memiliki bobot jenis 25
o
C25
o
C sebesar 1,036-1,044 Guenther, 1990. Berdasarkan International Standard ISO 3141:1997 E dan
Foos Chemical Codex, indeks bias minyak daun cengkeh pada 25
o
C adalah 1,526- 1,533 Armando, 2009.
Minyak cengkeh bersifat sebagai antiseptik dan bakterisidal Guenther, 1990. Minyak cengkeh memiliki aktivitas sebagai antibakteri pada beberapa
mikroba patogen, seperti: S. aureus, S. epidermidis, B. subtilis, B. cereus, Bacillus sp., Listeria monocytogenes, Kleibsiella sp., dan Micrococcus aerogenosa
Gupta, C., Garg, A.P., Uniyal, R.C., Kumari, A., 2008.
E. Eksipien Emulgel