Penyusunan rencana strategi untuk mencapai tujuan Pembelajaran untuk melengkapi diri dengan pengetahuan Pelaksaan strategi dengan bekerja keras dan bekerja cerdas Teknik Analisis

Setelah memahami kondisi keuangan saat ini, kita lebih siap untuk menetukan tujuan keuangan yang spesifik dan realistis dalam kaitan dengan perencanaan keuangan pribadi secara terpadu. Salah satu kunci lain dalam menentukan tujuan keuangan pribadi adalah realistis, agar secara rasional bisa di capai melalui pelaksanaan dan usaha yang berkesinambungan. Untuk itu perlu dipertimbangkan situasi kondisi saat ini. Dalam menentukan tujuan jangan sampai tujuan ini menjadi seperti penguk merindukan bulan. Ciri realistis sangatlah penting karena tujuan keuangan merupakan pilar penting perencanaan keuangan keluarga. Tujuan yang terlalu mulus akan menjadi bomerang karena bebannya akan terasa sangat berat sehingga menjadi enggan untuk melakukan perencanaan dan usaha pencapaiannya. Selain itu, tujuan juga harus diurutkan berdasarkan prioritasnya. Bila ada beberapa tujuan keuangan, perlu dikaji urutan prioritasnya. Keterbatasan dan kendala sumber daya yang kita miliki sering mengharuskan kita untuk memilih tujuan yang paling penting harus dicapai lebih dulu. Setelah tujuan prioritas tercapai, tujuan lain bisa dikejar bila kondisi memungkinkan.

b. Penyusunan rencana strategi untuk mencapai tujuan

Setelah mengetahui tujuan awal dan tujuan keuangan pribadi, langkah selanjutnya adalah penyusunan strategi untuk mencapai tujuan keuangan pribadi, sebagai persiapan penyusunan strategi, perlu dilakukan analisis lebih lanjut terhadap kondisi keuangan. Dari analisis dapat dilihat terpenuhinya ciri SMART dari tujuan keuangan pribadi yang ditentukan. Analisis ini juga membantu mengidentifikasi kesesuaian antara keinginan kita atau nilai-nilai yang kita miliki dan kebiasaan serta penggunaan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. pendapatan bulanan. Bila ditemukan ketidak sesuaian, maka perlu ditentukan sasaran jangka pendek untuk menangani kesenjangan ini. Selanjutnya, strategi yang disusun kembali harus memenuhi ciri realistis dan memiliki batas waktu.

c. Pembelajaran untuk melengkapi diri dengan pengetahuan

Perencanaan keuangan dapat membantu kita meningkatkan diri kita dengan mengarahkan kita untuk mempelajari diri kita dengan mengarahkan kita untuk mempelajari pengetahuan baru, ketrampilan baru, dan membangun sikap baru.

d. Pelaksaan strategi dengan bekerja keras dan bekerja cerdas

Agar tujuan keuangan bisa tercapai, kita perlu mengembangkan kebiasaan untuk bekerja keras dan cerdas Work hard and Smart. Kebiasaan inilah yang dalam jangka panjang akan menentukan masa depan kita.

e. Pemantauan dan pengelolaan sumberdaya yang dimiliki

Langkah berikutnya adalah terus mengelola sumber daya dan memantau pelaksana perencanaan agar sesuai dengan rencana. Bila terjadi penyimpangan terhadap rencana semula, perlu dilakukan tindakan pemulihan. Tindakan ini bisa berupa mengembalikan perjalanan pada jalur semula, atau mengubah rencana karena sudah tidak relevan lagi dengan situasi saat ini. Revisi mungkin terjadi karena keadaan keuangan keluarga selalu berubah.

2.2.1.2. Alasan Diperlukananya Perencanaan Keuangan

Alasan diperlukannya perencanaan keuangan selain menambah kekayaan ialah menjaga agar kehidupan keuangan tidak kacau akibat ada hal-hal yang tidak Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. sesuai keinginan seperti dana tak terduga, kenaikan harga pasar, kebutuhan pribadi naik, dan lain sebagainya. Dalam buku The Truth About Money 1998, yag dikutip oleh Ric Edelman memaparkan 11 alasan mengapa perencanaan keuangan perlu dilakukan oleh individu maupun keluarga. Menurut Edelman, melaksanakan perencanaan keuangan lebih memungkinkan untuk : 1. Melindungi diri sendiri dan keluarga dari berbagai resiko yang berdampak secara finansial seperti kecelakaan, penyakit, kematian, dan tuntutan hukum; 2. Mengurangi hutang hutang pribadi keluarga; 3. Membiayai kehidupan saat tidak lagi berada dalam rentang usia produktif ini berkaitan dengan naiknya tingkat ekspetasi hidup rata-rata manusia di suatu negara; 4. Membayar biaya-biaya yang diperlukan untuk membesarkan anak; 5. Menyediakan biaya pendididkan anak sampai perguruan tinggi; 6. Membayar biaya pernikahan anak; 7. Membeli rumah; 8. Membeli kendaraan; 9. Mampu menentukan masa pensiun dengan gaya hidup yang kita inginkan; 10. Membayar biaya-biaya perawatan yang bersifat jangka panjang; 11. Mewariskan kesejahteraan kepada generasi berikutnya anak, cucu, cicit, canggah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Daftar alasan rasional diatas bisa ditambah dan diperpanjang sesuai dengan tujuan-tujuan kehidupan yang sangat bervariasi dari orang ke orang. Misalnya, berlibur bersama sahabat, keluarga dan kerabat ke mancanegara setahun sekali, membiayai orang tua dan keluarga untuk umroh, naik haji, atau mengunjungi tanah suci, membiayai anak asuh di panti asuhan, dan sebagainya. Pada intinya dapat dikatakan bahwa perencanaan keuangan menjadi penting karena tanpa perencanaan yang baik, maka hidup yang bagi sebagian besar anggota masyarakat sudah sulit akan semakin sulit. Bertambahnya penderitaan itu bisa dihindari dengan melakukan perencanaan keuangan dengan baik dan terarah. Perencanaan memungkinkan untuk menentukan arah dan memberi makna atas keputusan-keputusan finansial yang kita ambil. Perencanaan juga berguna agar lebih memahami dan mengerti dampak atau konsekuensi keputusan finansial terhadap kondisi keuangandan pemenuhan kebutuhan kehidupan. Perencanaan keuangan membuat lebih jelas melihat ketertarikan keputusan finansial dengan aspek finansial lainnya secara keseluruhan, dan lebih jeli mempertimbangkan dampak jangka pendek dan jangka panjang terhadap tujuan hidup kita. Dengan perencanaan keuangan, juga dimungkinkan untuk lebih mudah menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan yang terjadi dalam perjalanan hidup kita dan merasa lebih aman atau nyaman karena segala sesuatu yang beresiko terhadap kondisi finansial telah diantisipasi sebelumnya. Disamping memaparkan 11 alasan rasional yang pada intinya menegaskan arti penting dari proses perencanaan keuangan, Edelman juga menyebutkan 4 masalah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. utama yang membuat orang gagal menciptakan kehidupan yang sejahtera adalah sikap menunda-nunda, kebiasaan menghabiskan, inflasi, dan pajak.

2.2.1.3. Jenis Perencanaan Keuangan

Perencanaan keuangan individu mencakup beberapa perencanaan seperti dibawah ini Malinda, 2007: 1. Perencanaan Investasi Bertujuan melakukan akumulasi kekayaan pribadi Wealth accumulation. Misalnya berupa, pengalokasian dana kedalam instrumen investasi seperti tabungan bank, reksa dana, polis asuransi jiwa, saham, dan properti. 2. Perencanaan Resiko atau Asuransi Bertujuan untuk mendapatkan nilai ekonomi hidup economic live value yang menjadi dasar kebutuhan asuransi jiwa. Nilai hidup sama dengan kapasitas pendapatan seseorang. Jika nilai ekonomi seseorang mencari nafkah berkurang atau hilang, maka keluarganya secara finansial akan mengalami kerugian atau tidak siap. Biasanya resiko penanggulangan berbentuk suatu penggantian pendapatan bagi keluarga karena meninggal dini, cacat, atau menderita penyakit kritis. 3. Perencanaan Pajak Pribadi Personal Tax Planning Bertujuan untuk efisiensi kewajiban membayar pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Efisien pajak bukan usaha untuk menghindar dari pajak. 4. Perencanaan Hari Tua Retirement Planning Bertujuan melakukan analisis kebutuhan dana Capital need analysis berupa dana hari tua. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 5. Perencanaan warisan Estate Planning Apabila seseorang meninggal, maka harta miliknya bukan lagi miliknya. Perencanaan warisan adalah proses mengumpulkan dana serta membagikan kekayaan secara efisien dan efektif setelah orang tersebut meninggal sesuai dengan keinginannya.

2.2.1.4. Siklus Kehidupan Manusia dan Perencanaan Keuangan

Perencanaan keuangan pribadi umumnya melakukan pendekatan individual. Hal ini bisa dilakukan dengan mempertimbangkan siklus kehidupan manusia. Siklus kehidupan manusia ialah perjalanan hidup manusia yang selalu dimulai dari kelahiran dan diakhiri dengan meninggalnya individu tersebut. Perencanaan dengan melihat pendekatan siklus kehidupan manusia dapat digunakan sebagai acuan dalam membuat pertimbangan kebutuhan dimasa yang akan datang. Menurut Malinda, 2007, sebelum membuat suatu perencanaan keuangan, langkah awal yang harus dilakukan ialah kegiatan pengumpulan data. Pengumpulan data mencakup siklus kehidupan manusia, profil resiko, dan kebutuhan dana darurat. Setiap masa dalam siklus kehidupan manusia mempunyai karakteristik yang mirip yang akan dibahas menggunakan siklus kehidupan yang telah disederhanakan. Malinda menjelaskan berbagai perilaku individu dalam setiap masa siklus kehidupan yang disarikan secara lengkap berikut ini: Usia Sekolah Dasar sampai lulus Perguruan Tinggi S1 di usia 20-an masa anak- anak : - Pada usia 0 sampai 18 tahun Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.  umumnya orang masih berada di bangku sekolah pendidikan dasar dan seluruh biaya hidup ditanggung oleh orang tua. “Lived is beatiful, with no responsibilities what so ever…” kira-kira begitulah gambaran hidup seseorang pada masa kanak-kanak dan remajanya. Hanya saja memang tidak seindah kenyataannya jika berkaitan dengan uang.  Saat di Perguruan Tinggi, kebanyakan masih dibiayai orang tua, tetapi pengaruh teman-teman, mengikuti tren, atau mungkin memang terpaksa banyak juga yang harus paruh waktunya mencari penghasilan tambahan untuk tambahan ongkos kuliah. Dengan naiknya ongkos kuliah, transportasi, dan buku-buku memang agak sulit jika harus mengandalkan orang tua. Mempunyai uang sendiri kedengarannya lebih keren dan gaul. Lebih bebas menentukan pilihan dimana dalam membelanjakan uang, juga sesekali mentraktir orang tua dan bisa jadi kebanggaan tersendiri. Asalkan bisa membagi waktu dengan jadwal kuliah yang harus segera diselesaikan, maka bekerja paruh waktu atau berusaha mendapat uang sendiri sambil kuliah tentunya bisa dilakukan. Bekerja sambil kuliah memang memanfaatkan waktu luang dengan positif. Tentunya kita sedikit banyak bisa mempraktikkan apa yang dipelajari selama di sekolah. - Di usia 20-an masa lajang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.  Penghasilan belum terlalu besar saat ini karena itu mulailah membangun kebiasaan berbelanja dengan cara mengeluarkan uang sesuai dengan anggaran yang sudah direncanakan.  Pada masa ini biasanya orang masih malas menabung, tetapi rajin berbelanja. Namun seberapa penghasilan anda, usahakanlah untuk selalu bisa menyisihkan uang secara rutin dari penghasilan tiap bulan. Pastikan bahwa anda mempunyai tabungan di bank dalam kondisi nyaman, fasilitas lengkap, biaya administrasi rendah dengan bunga tabungan yang bersaing. Pisahkan tabungan dengan rekening rekening gaji.  Cobalah untuk bisa membentuk sejumlah dana darurat, yaitu sejumlah dana yang dengan sengaja disisihkan untuk membiayai pengeluaran mendadak yang sifatnya darurat. Pada usia ini kebutuhan dana darurat belum terlalu besar sehingga cukup mencadangkan sebesar 1 kali pengeluaran anda perbulan. Anda bisa menempatkan rekening dana dararut ini di rekening tabungan.  Mulai berpikir mengenai persiapan pensiun, walaupun masih jauh panggang dari api alias masih lama sekali anda pensiun, tidak ada salahnya sudah mulai mempersiapkan sejak sekarang. Tidak pernah ada kata terlalu cepat dan terlalu dini untuk persiapan pensiun. Jika perusahaan tempat anda bekerja mempunyai program dana pensiun sendiri, bergabunglah, atau anda bisa mengikuti program pensiun Jamsostek dari pemeerintah atau belilah program Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dana pensiun yang ditawarkan lembaga keuangan lain seperti bank dan perusahaan asuransi.  Jangan membeli asuransi jiwa jika anda belum mempunyai tanggungan atau terkecuali ada hutang yang harus diselesaikan, namun pertimbangan untuk mengambil asuransi kesehatan jika perusahaan tempat anda bekerja tidak meng-cover biaya ini. - Di usia 30-an masa menikah  Pada saat ini anda mungkin sudah menikah karena itu perlu sekali meng-cover penghasilan anda dengan asuransi jiwa apalagi jika sudah memiliki anak. Jangan sampai keluarga yang anda tinggalkan mengalami derita finansial yang terlalu parah karena anda meninggal terlalu cepat.  Dengan adanya anak, maka sudah saatnya mempersiapkan dana pendidikan anak. Anda bisa mempersiapkan dengan cara menabung ditabungan pendidikan, mengambil asuransi pendidikan, atau kedalam produk investasi lain.  Pertimbangkan jika untuk mengambil asuransi kecelakaan yang lebih lengkap seprti asuransi yang meng-cover risiko kecelakaan, penyakit kritis, cacat tetap akibat kecelakaan, atau risiko-risiko kesehatan lain yang belum dicakup oleh tunjangan kesehatan dari perusahaan anda.  Jangan lupa untuk meng-cover harta benda anda dengan asuransi kerugian seperti asuransi kendaraan atau asuransi kebakaran Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.  Pastikan bahwa anda mengambil cicilan kredit rumah atau KPR yang tidak terlalu memberatkan anda. Luangkan waktu untuk membandingkan penawaran KPR antara bank yang satu dengan yang lain dan jangan malas untuk berburu rumah idaman anda, agar sesuai antara budget dengan keinginan.  Jika anda mempunyai sejumlah harta, buat surat wasiat. Membuat surat wasiat sebanarnya mudah dan tidak mahal, tetapi orang belum terbiasa sebab tidak tahu caranya. Padahal sangat penting dilakukan agar keluarga yang ditinggal tidak berebut harta warisan, juga memudahkan berbagai urusan administrasi bagi pasangan dan anak-anak. Sebaiknya tanyalah kepada teman yang ahli atau seorang notaris yang sudah berpengalaman dalam membuat surat wasiat.  Evaluasi terus program pensiun yang sudah anda ikuti, pastikan telah memberikan pengembalian investasi sejumlah yang diharapkan.  Jika anda masih bergulat dengan tagihan kartu kredit, berusahalah mengendalikan gaya hidup anda dan secara bertahap lunasi tagihan-tagihan hutang tersebut. Paling tidak carilah cara-cara begaimana agar anda bisa membayar cicilan hutang-hutang ini dengan cara yang paling murah.  Tambah pengetahuan dan pengalaman anda dalam berinvestasi, bersikap krestif dan mulailah berinvertasi diluar produk bank. Carilah investasi dengan biaya murah, setoran investasi yang fleksibel, mudah diakses, pajak yang kecil bahkan kalau bisa bebas pajak, dan likuid. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Di usia 40-an masa tua  Berusahalah untuk meningkatkan setoran tabungan dan investasi setiap tahunnya terutama untuk persiapan pensiun. Pastikan setoran tabungan dan investasi selalu naik sesuai dengan kenaikan penghasilan anda. Setiap kali mendapat rejeki lebih baik berupa bonus atau THR, sisihkan terlebih dahulu untuk menambah investasi anda.  Evaluasi lagi jumlah uang pertanggungan asuransi jiwa yang anda ambil, apakah jumlahnya sudah sesuai dengan kebutuhan untuk meng-cover risiko kehilangan pengahasilan. Jika biaya hidup anda telah berubah, naik atau turun, maka sebaiknya jumlah uang pertanggungan asuransi jiwanya juga disesuaikan.  Pastikan cicilan KPR anda tetap berjalan dengan semestinya sesuai jadwal. Simpan segala bukti pembayaran berikut catatan saldo terakhir dari hutang KPR anda. Jika suku bunga naik, dan karena jumlah cicilannya menjadi terlalu berat, bisa anda pertimbangkan untuk memperpanjang waktunya.  Sebaliknya, jika beruntung anda memiliki sejumlah dana yang cukup besar, bisa dipertimbangkan untuk mengadakan pelunasan KPR sebagian atau seluruhnya dari sisa saldo KPR sekarang. Melakukan hal ini bisa membuat anda menghemat bunga KPR dan mempercepat waktu pelunasan. Di usia 50-an masa pensiun Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.  Disaat menjelang pensiun, ada baiknya anda mengetahui saldo pensiun anda yang terakhir, sehingga bisa melakukan evaluasi dan revisi jika dana yang terkumpul masih jauh dari target.  Review semua investasi anda, jika hampir semua investasi anda beresiko tinggi segelah melakukan verifikasi dan alokasi secara proporsional ke investasi yang resikonya lebih rendah.  Catat kapan cicilan KPR yang terakhir dan pastikan bahwa pembayaran cicilan KPR sudah selesai sebelum anda pensiun.  Pertimbangkanlah untuk mengalami asuransi kesehatan hari tua, yang meng- cover biaya-biaya kesehatan dan rawat inap dirumah sakit yang terjadi. Asuransi keseatan hari tua atau long term care insurance ini keuntungannya seharusnya bisa dinikmati pada saat pensiun sampai seumur hidup anda. Di usia pensiun 55 atau 60-an masa pensiun  Inilah saatnya untuk mengajukan klaim dana pensiun dari program pensiun yang anda ikuti selama ini. Dana pensiun yang anda ikuti dari perusahaan tempat anda bekerja, biasanya akan memberikan seluruh total dana pensiun secara sekaligus didepan, sehingga selanjutnya anda tinggal mengambil sesuai dengan kebutuhan tiap bulan, dan menginvestasikan sisanya agar terus berkembang kedalam instrumen investasi yang tidak beresiko, namun bisa pendapatan tetap setara dengan bunga. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.  Jika anda mengikuti program pensiun yang diselenggarakan Jamsostek, segeralah ajukan klaim kepada badan pemeerintah ini. Anda bisa mendapatkan dua pilihan, apakah bisa diambil sekaligus atau mengambilnya secara bulanan seperti layaknya gaji. Jika anda sempat beberapa kali pindah keerja, namun program pensiun Jamsostek pada perusahaan sebelumnya belum sempat anda klaim, namun sudah terlanjur memulai yang baru, jangan segan-segan untuk mengajukan klaim.  Barang kali dulu pernah iseng mengikuti program pensiun yang ditawarkan oleh bank atau perusahaan asuransi. Jangan malu untuk mengajukan klaim hanya karena merasa uangnya tidak seberapa. Sebab sedikit atau banyak pada masa usia ini jumlah berapa pun akan sangat berarti..  Berhati-hatilah pada investasi yang beresiko tinggi, karakternya yang fluktuatif kemungkinan besar kurang cocok dengan usia dan kesehatan anda.  Periksalah kembali surat wasiat anda apakah sudah seperti yang anda inginkan, buatlah perubahan jika perlu. Pastikan bahwa pasangan anda dan anak-anak anda mengetahui wasiat tersebut.  Pertimbangkanlah untuk menyisihkan sejumlah dana tunai untuk mempersiapkan dana kematian bagi anda dan pasangan. Kedengarannya memang sangat tidak menyenangkan juga menakutkan, tetapi tindakan ini akan sangat membantu keluarga yang ditinggal walaupun tidak bisa mengurangi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. kesedihan orang-orang yang dicintai anda telah anda tinggalkan. Malinda, 2007 2.2.1.5. Solusi Mengatasi Masalah Keuangan Untuk mengendalikan sumber daya pribadi dan keluarga dapat menjadi tantangan khusus. Kredit atau berutang adalah solusi yang paling mudah untuk mengatasi masalah keuangan dengan cepat. Padahal berhutang akan menimbulkan masalah keuangan yang lebih besar karena akan ada bunga hutang yang harus dibayar. Bagi beberapa orang lainnya, mereka selalu berupaya mencari pendapatan yang lebih besar untuk mengatasi masalah keuangan. Para pakar keuangan mengatakan bahwa untuk mengatasi problem keuangan berkaitan dengan kesadaran akan dari mana sumber uang dan pengeluarannya serta kesediaan untuk membuat keputusan yang terinformasi. Karena itu, solusi untuk mengatasi masalah keuangan adalah membuat anggaran keuangan.

2.2.2. Anggaran Keuangan

Anggaran keuangan merupakan bagian dari perencanaan keuangan pribadi. Anggaran merupakan perwujudan dari perencanaan keuangan yang dibuat berlandaskan pada tujuan individu baik jangka pendek maupun jangka panjang. Anggaran pendapatan dan belanja merupakan jantung dari sebuah perencanaan yang baik dan efektif. Anggaran yang diperhitungkan secara benar akan memaksimalkan persiapan sasaran maupun tujuan keuangan jangka panjang ditengah keterbatasan pendapatan. Perhatikan tabel berikur tentang proses penyusunan anggaran, penyusunan anggaran dilakukan melalui enam tahap. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 2.1. Proses Penyusunan Anggaran Sumber : Sembel, Ichsan, dan Lubis, 2003. Berikut penjelasan tabel 2.1. proses penyusunan anggaran: 1. Penentuan sasaran dan tujuan keuangan Langkah awal dari sebuah perencanaan anggaran adalah penentuan sasaran serta tujuan keuangan masa depan. Contoh dari sasaran adalah meningkatkan kemampuan atau tingkat menabung keuangan pribadi. Sasaran keuangan lebih menitikberatkan kepada tujuan-tujuan jangka pendek. Sasaran ini bisa dilihat dari hasil analisis catatan keuangan yang telah dibuat pada awal proses perencanaan keuangan pribadi. 2. Pengumpulan data keuangan Penentuan sasaran dan tujuan Mendata informasi keuangan Membuat perencanaan anggaran Analisis Anggaran Tinjauan ulang dan kontrol perencanaan Laksanakan perencanaan anggaran Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Langkah kedua dalam menyusun anggaran keuangan pribadi adalah pengumpulan data keuangan. Anggaran merupakan proyeksi pendapatan dan pengeluaran pribadi untuk masa depan. Informasi dari catatan keuangan, baik catatan kekayaan maupun catatan arus kas, merupakan informasi awal yang berguna untuk menyusun anggaran. Kebutuhan akan pengeluaran masa depan dan alokasi dana untuk tujuan keuangan keluarga juga harus dimasukkan dalam perhitungan. Dan yang penting menyiapkan dana darurat. 3. Penyusunan anggaran Anggaran merupakan hasil pengumpulan dana dan perangkuman semua ekspektasi pemasukan dan pengeluaran setiap bulannya selama satu tahun kedalam bentuk tabel. Ditengah tabel terdapat ekspektasi pengeluaran bulanan yang diperoleh dari catatan arus kas. 4. Analisis anggaran Setelah disusun, anggaran harus dianalisis dengan cermat. Alur kas yang terjadi baik surplus maupun defisit harus dikaji dengan baik. 5. Pelaksanaan anggaran Pelaksanaan anggaran merupakan implementasi anggaran dengan megikuti tahapan-tahapan sebelumnya tersebut. 6. Peninjauan ulang dana pengendalian pelaksaan anggaran Langkah akhir dari proses penyusunan anggaran adalah meninjau ulang dan mengendalikan atau mengawasi pelaksanaan anggaran.Sembel et all, 2003.

2.2.3. Gender

Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Maraknya isu-isu seputar gender yang berkembang dalam organisasi, mengakibatkan istilah gender banyak mendapat perhatian masyarakat, setiap individu dalam proses perkembangan mengelami belajar berperan sesuai dengan jenis kelaminnya sex masing-masing. Sebelum meneliti terlebih dahulu kita perlu membedakan konsep gender dengan kata sex jenis kelamin, pengertian jenis kelamin merupakan pensifatan atau pembagian dua jensi kelamin manusia yang ditentukan secara biologis yang melekat pada jensi kelamin tertentu.. Fakih,2007:7 Berikut pembagian jenis kelamin berdasarkan peran menurut Bem Sex Inventory Nrangwesty,1995. peran jenis kelamin secara umum terbagi menjadi empat kelompok yaitu maskulin, feminin, androgini, dan undifferentiated. a. Peran Maskulin Menunjukkan pada tingkat dimana seseorang memenuhi harapan sosial tentang bagaimana seharusnya berprilaku atau berpenampilan, dari pendapat di atas maka tanpa dikaitkan dengan jenis seks individu dapat dikatakan bahwa peran seks maskulin menunjukkan pada tingkat dimana seseorang memiliki karakteristik yang memenuhi harapan sosial tentang karakteristik pria. Peran seks maskulin diantaranya agresif, independen dan kompetitif, logis, dan rasional, suka berpetualangan atau mencari pengalan baru, mudah mengambil keputusan, percaya diri, asertif, berorientasi pada tujuan dan pengembangan diri, berani mengambil risiko, dominan, berani mengambil sikap, penuh inisiatif, percaya diri sendiri, sportif dan suka menganalisa, cepat mengambil keputusan, berdikari, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. suka melakukan segala sesuatu tanpa bantuan orang lain, bersifat maskulin, suka bersaing untuk mencapai cita-cita tinggi dan suka memimpin. b. Peran Feminin Peran seks feminin menunjukkan pada tingkat dimana seseorang memenuhi harapan sosial tentang bagaimana seharusnya wanita berprilaku tau berpenampilan, berbagai literatur menyebutkan beberapa karakteristik peran seks feminin berikut ini, yaitu: emosional, sensitif, ekspresif, memahami perasaan orang lain, melindungi, kooperatif, hangat, simpatik, lembut, penyayang, suka menolong, menyenangkan orang lain, mudah terpengaruh dan suka manja atau kekanak-kanakan. c. Peran Androgini Terdapat sejumlah pandangan secara teoritis maupun hasil dari berbagai penelitian mengenai peran seks androgen, menurut Block Nrangwesty, 1995 menyatakan bahwa androgini yaitu suatu proses adaptasi dalam menghadapi tuntutan masing-masing dimensi. individu dengan peran seks androgini mampu meleburkan karakteristik feminin dan maskulin, orientasi instrumental dan ekspresif. Individu androgini adalah orang yang memiliki temperamen feminin dan maskulin dalam kadar yang tinggi sehingga bebas dan dleksibel untuk menampilkan aktivitas dan ketrampilan sesuai tuntutan keadaan bagi sejunlah kapabilitas dan sensitivitas yang unik. individu androgen dapat menjadi asertif ketika dibutuhkan dan juga mampu bersikap hangat dan eksprsesif bila situasi menuntut demikian. Peran seks androgini meliputi karakteristik maskulin sekaligus karakteristik feminin, yaitu: mempertahankan keyakinan sendiri, mandiri, tegas, berkepribadian Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. teguh, suka memaksakan kehendak sendiri pada orang lain, memiliki kemampuan untuk memimpin, berani mengambil resiko, dominan, berani mengambil sikap, penuh inisiatif, percaya diri, sportif dan suka bersaing, peka terhadap kebutuhan orang lain, penug pengertian, penyayang, suka menghiburorang lain yang berduka, hangat dalam pergaulan, senang pada anak-anakm lemah lembut, suka mengalah, suka dirayu, setia, berbicara secara lemah lembut, mudah terpengaruh keadaan orang lain, manja atau kekanak-kanakan dan tidak suka berbicara kasar. d. Peran Undifferentiated Peran undifferentiated atau tidak terbedakan menunjukkan pada karakteristik yang tidak termasuk dalam peran seks maskulin, feminin atau androgen dimana individu memiliki skor feminin maupn maskulin di bawah rata-rata. maka dapat disimpulkan bahwa peran seks undifferentiated berkaitan dengan keberadaan karakteristik feminin dan maskulin bersama-sama dalam nilai rendah pada satu individu laki-laki maupun perempuan. Konsep gender menurut fakih 2007:8 yaitu sifat yang melekat pada kaum perempuan maupun laki-laki yang dikonstruksikan secara sosial maupun kultural. Ciri dari sifat itu sendiri dapat dipertukarkan dengan kata lain ada pria yang mempunyai sifat seperti wanita, demikian sebaliknya. Perubahan ciri dari sifat itu dapat terjadi dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat lain, bahkan dari kelas ke kelas, sedangkan jenis kelamin biologis sex akan tetap atau tidak berubah. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa gender adalah ciri-ciri anatomis dan fisiologis yang membedakan antara pria dan wanita, dengan membawa sifat, nilai dan peran yang berbeda pula diantara keduanya sehingga mempengaruhi tiap individu dalam berpenampilan, berpikir, berprilaku maupun bereperasaan. .

2.2.4. Kepribadian

Kepribadian adalah ciri, karakteristik, gaya atau sifat-sifat yang memang khas dikaitkan pada diri sesorang. Dapat dikatakan bahwa kepribadian itu bersumber dari bentukan-bentukan yang kita terima dari lingkungan, misalnya bentukan dari keluarga pada masa kecil dan juga bawaan-bawaan yang dibawa sejak lahir Robbins, 2001. Jadi yang disebut kepribadian itu sebetulnya adalah campuran dari hal-hal yang bersifat psikologis, kejiwaan dan juga yang bersifat fisik. Kepribadian sangat banyak dipengaruhi oleh faktor budaya dan sosial. Bagaimana orang mendifinisikan kepribadian, beberapa prinsip pada umumnya diterima oleh para ahli psikologi. Prinsip-prinsip itu adalah: 1. Kepribadian adalah suatu keseluruhan yang terorganisasi, apabila tidak maka individu itu tidak mempunyai arti. 2. Kepribadian di organisasi dalam pola tertentu, pola ini sedikit banyak yang dapat diamati dan diukur. 3. Walaupun kepribadian mempunyai berbagai segi yang dangkal, seperti sikap untuk menjadi pemimpin tim, dan inti yang lebih dalam, seperti sentimen mengenai wewenang, atau etika kerja. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 4. Kepribadian mencakup ciri-ciri umum dan khas. Setiap orang berbeda satu sama lain dalam beberapa hal. Kepribadian saling berhubungan erat dengan persepsi, sikap, belajar, dan motivasi sehingga perilaku atau setiap upaya untuk memahami perilaku sebenarnya tidak lengkap jika tidak memepertimbangkan kepribadian. Terdapat tiga pendekatan teoritis untuk memahami kepribadian, yaitu: 1. Pendekatan Ciri Thrait Theoris Menurut pandangan allport, seorang ahli teori, ciri-ciri merupakan bagian yang membentuk kepribadian, petunjuk jalan bagi tindakan, sumber keunikan individu. Menurut seorang ahli psikologi, Cottel, ciri-ciri yang membentuk kepribadian diantaranya adalah pendiam, ramah-ramah, praktik imajinatif, santai- tegang, rendah hati, dan tegas. 2. Pendekatan Psikodinamis Pyschodinamic Theories Freud menerangkan perbedaan kepribadian individu dengan mengemukakan bahwa orang menghadapi perangsang secara berbeda-beda. Untuk memperjelas perbedaan ini, freud menggambarkan pertentangan yang terus menerus antara dua bagian dari kepribadian yaitu dengan id dan super ego, yang diperlunak oleh ego. 3. Pendekatan Humanistis Humanistic Theoris Pandangan humanistis tentang pemaham kepribadian dicirikan oleh sikap atas perkembangan dan perwujudan diri individu. teori ini menekankan pentingnya cara orang berpersepsi terhadap dunia kerja dan merupakan semua kekuatan yang mempengaruhinya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.5. Kerangka Pikir

Sesuai dengan landasan teori dan fakta-fakta pendukung yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat disusun sebuah kerangka pikir yang ditunjukkan dengan gambar 1, sebagai berikut : Regresi Linier Berganda Gambar 1 : Kerangka Pikir

2.2.6. Hipotesis

H1 = Diduga ada pengaruh gender terhadap perencanaan keuangan pribadi pada mahasiswa fakultas ekonomi UPN Veteran Jawa Timur. H2 = Diduga ada pengaruh kepribadian terhadap perencanaan keuangan pribadi pada mahasiswa fakultas ekonomi UPN Veteran Jawa Timur. BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Gender X 1 Kepribadian X 2 Perencanaan Keuangan Pribadi Y Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.1.1. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah penentuan konsep, sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalkan konsep, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan dengan cara yang lebih baik. Dalam bagian ini akan dijelaskan definisi operasional yang akan diteliti dari masing-masing variabel yang terdapat dalam model analisis. a. Variabel Bebas Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, baik positif maupun negatif Burhan, 2005: 62. Jadi dengan kata lain variabel terikat ditentukan oleh variabel bebasnya. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu gender dan kepribadian. 1. Gender X 1 Gender adalah perbedaan dan fungsi peran sosial yang dikonstruksikan oleh masyarakat, serta tanggung jawab laki-laki dan perempuan. Sehingga gender belum tentu sama di tempat yang berbeda, dan dapat berubah dari waktu ke waktu. Gender bukanlah kodrat ataupun ketentuan Tuhan. Oleh karena itu gender berkaitan dengan proses keyakinan bagaimana seharusnya laki-laki dan perempuan berperan dan bertindak sesuai dengan tata nilai yang terstruktur, ketentuan sosial dan budaya Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. ditempat mereka berada. Dengan demikian gender dapat dikatakan pembedaan peran, fungsi, tanggung jawab antara perempuan dan laki-laki yang dibentuk atau dikonstruksi oleh sosial budaya dan dapat berubah sesuai perkembangan zaman. 2. Kepribadian X 2 Kepribadian adalah ciri, karakteristik, gaya atau sifat-sifat yang memang khas dikaitkan pada diri seseorang. Setiap individu mempunyai kepribadian yang berbeda yang akan dipertimbangkan mahasiswa dalam merencanakan keuangannya yang sesuai dengan kepribadiannya. Hal ini dikarenakan seseorang akan senang dengan apa yang dilakukannya bila sesuai dengan pribadinya sendiri. b. Variabel Terikat Variabel dependen atau terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen atau bebas Burhan, 2005: 62. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perencanaan keuangan pribadi. 1. Perencanaan Keuangan Pribadi Y Perencanaan keuangan pribadi adalah suatu proses pencapaian tujuan pribadi melalui manajemen keuangan yang berstuktur dan tepat. Memang tidak mungkin untuk merencanakan semua, tetapi dengan perencanaan yang baik, setiap individu mempunyai kesempatan membuat keputusan yang lebih tepat agar hasilnya lebih baik. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.1.2. Teknik Pengukuran Variabel

Dalam penelitian ini, skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur variabel X 1 adalah skala nominal, sedangkan untuk variabel X 2 dan Y digunakan skala interval dengan teknik pengukurannya dengan menggunakan differential scale semmantic yang mempunyai skala point 1 sampai 7 yaitu skala yang akan memberikan petunjuk kepada responden untuk memberikan penilaian terhadap sejumlah pertanyaan terlampir sebagai penelitian yang akan diteliti dan diukur.

3.1.3. Pengukuran Variabel

Adapun pengukuran variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Gender X 1 Variabel ini diukur menggunakan skala nominal yaitu skala yang paling sederhana dimana angka yang diberikan kepada suatu kategori tidak menggambarkan kedudukan kategori tersebut terhadap kategori lainnya, tetapi hanya sekedar kode maupun label Umar, 2007:44. Gender dibagi menjadi dua kelompok yaitu: a. Laki-laki Kode = 1 b. Perempuan Kode = 0 2. Kepribadian X 2 Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang diadopsi dari Griffin, 2004 dengan 12 item pertanyaan. Teknik pengukuran variabel menggunakan differential scale semantic, yang mempunyai skala 7 point. 1 2 3 4 5 6 7 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Sangat tidak setuju Sangat setuju sekali Penilaian diatas berdasarkan asumsi bahwa apabila responden cenderung memilih poitn 1 sangat tidak setuju sekali kepribadian mempengaruhi perencanaan keuangan pribadi sampai dengan pilihan pada point 7 sangat setuju sekali kepribadian mempengaruhi perencanaan keuangan pribadi. 3. Perencanaan Keuangan Pribadi Y Variabel ini diukur dengan 11 item pertanyaan. Teknik pengukuran variabel menggunakan differential scale semantic, yang mempunyai skala 7 point. 1 2 3 4 5 6 7 Tidak pernah Selalu Penilaian diatas berdasarkan asumsi bahwa apabila responden cenderung memilih point 1 tidak pernah berarti tidak merencanakan keuangan pribadi sampai dengan piihan pada point 7 selalu berarti merencanakan keuangan pribadi.

3.2. Teknik Penentuan Sampel

3.2.1. Populasi

Populasi yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu Burhan, 2005: 99. Populasi dalam penelitian ini 355 orang yang merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jawa Timur yang terdiri dari angkatan 2007, yang masih menjadi mahasiswa aktif Biro Admik, 2011.

3.2.2. Sampel

Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Sampel adalah bagian dari populasi, yang mempunyai ciri dan karakteristik yang sama dengan populasi tersebut, karena itu sebuah sampel harus merupakan respresentatif dari sebuah populasi Sumarsono, 2004:44. Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik penelitian sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu metode penetapan sampel dengan cara menentukan target elemen populasi yang diperkirakan paling cocok untuk dikumpulkan datanya. Dasar pertimbangan pemilihan kriteria yang diambil adalah : 1. Para responden terdiri dari mahasiswa Fakultas Ekonomi yaitu Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan, Manajemen, dan Akuntansi. 2. Para responden adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi angkatan tahun 2007. Dengan ukuran sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh rumus : N n  …………………….Umar, 2003 : 146 1 + Ne Dimana : n  jumlah sampel N  jumlah populasi e  persen kelonggaran ketidakadilan karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat diinginkan yaitu 10 Sedangkan sampel minimal yang dianjurkan berdasarkan rumus diatas adalah: 355 n  1 + 355 x 0,1 2 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.  78,02  78 responden Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 78 orang mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jatim. 3.3. Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung tanpa perantara atau dari sumber aslinya Burhan, 2005: 122. Sedangkan sumber data berasal dari jawaban kuesioner yang disebar pada 78 responden.

3.3.2. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu meliputi: 1. Kuesioner Pengumpulan data dengan cara pembagian lembar pertanyaan yang harus diisi oleh responden guna melengkapi data. 2. Observasi Pengumpulan dan pengamatan secara langsung terhadap obyek yang diteliti.

3.4. Uji Kualitas Data

3.4.1. Uji Validitas

Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Uji Validitas Sumarsono, 2004 : 31 dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur itu kuesioner mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Apabila korelasi antara skor total dengan skor masing-masing pertanyaan ditunjukkan dengan taraf signifikasi lebih kecil dari 0.05, maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut menpunyai validitas Sumarsono, 2004 : 31..

3.4.2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali, 2009 : 45. Perhitungan keandalan butir dalam penelitian ini menggunakan fasilitas yang diberikan oleh SPSS untuk mengukur reliabilitas dengan Uji Statistik Cronbach Alpha . Ukuran untuk menentukan reliabilitas adalah Ghozali, 2002 : 133: 1. Jika nilai alpha 0,6 maka pertanyaan reliabel 2. Jika nilai alpha 0,6 maka pertanyaan tidak reliabel26. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.4.3. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya adalah metode Kolmogorov Smirnov Sumarsono, 2004 : 40. Dasar analisis yang digunakan yaitu nilai signifikansi atau nilai probabilitasnya Asymp sig 2-tailed 5, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah berdistribusi normal Sumarsono, 2004 :43.

3.4.4. Asumsi Klasik

Algifari 2000: 83 menyatakan bahwa model regresi yang diperoleh dari metode kuadrat terkecil biasa ordinary least SquaresOLS merupakan model regresi yang menghasilkan estimator linear tidak bias yang terbaik best linear unbias estimatorBLUE. Kondisi ini akan terjadi jika dipenuhi beberapa asumsi, yang disebut dengan asumsi klasik.

3.4.5. Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan pada periode t-1 sebelumnya, jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain atau time series Ghozali, 2006: 99. Dalam pengujian ini , Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. uji autokorelasi tidak dilakukan karena data yang digunakan bukan data series Gujarati, 1999 : 201.

3.4.6. Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas . Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen Ghozali, 2006: 95. Salah satu cara untuk mengetahui adanya multikolinieritas adalah dengan melihat nilai VIF Variance Inflation Factor. Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai VIF Variance Inflation Factor dari 10, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas Ghozali, 2006: 57-59.

3.4.7. Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heterokedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heterokedastisitas Ghozali, 2009: 125. Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Sig 2-tailed 0.05, maka hal ini berarti dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas dari Heterokedastisitas

3.5. Teknik Analisis

Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda yang digunakan adalah sebagai berikut : Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + e Keterangan : Y = Perencanaan Keuangan Pribadi X 1 = Gender X 2 = Kepribadian α = Konstanta β 1-2 = Koefisien regresi e = Standart Error 3.6 Uji Hipotesis 3.6.1 Uji Kesesuaian Model Regresi Linier Berganda Uji F