Langkah kedua dalam menyusun anggaran keuangan pribadi adalah pengumpulan data keuangan. Anggaran merupakan proyeksi pendapatan dan pengeluaran pribadi
untuk masa depan. Informasi dari catatan keuangan, baik catatan kekayaan maupun catatan arus kas, merupakan informasi awal yang berguna untuk menyusun anggaran.
Kebutuhan akan pengeluaran masa depan dan alokasi dana untuk tujuan keuangan keluarga juga harus dimasukkan dalam perhitungan. Dan yang penting menyiapkan
dana darurat. 3. Penyusunan anggaran
Anggaran merupakan hasil pengumpulan dana dan perangkuman semua ekspektasi pemasukan dan pengeluaran setiap bulannya selama satu tahun kedalam
bentuk tabel. Ditengah tabel terdapat ekspektasi pengeluaran bulanan yang diperoleh dari catatan arus kas.
4. Analisis anggaran Setelah disusun, anggaran harus dianalisis dengan cermat. Alur kas yang terjadi
baik surplus maupun defisit harus dikaji dengan baik. 5. Pelaksanaan anggaran
Pelaksanaan anggaran merupakan implementasi anggaran dengan megikuti tahapan-tahapan sebelumnya tersebut.
6. Peninjauan ulang dana pengendalian pelaksaan anggaran Langkah akhir dari proses penyusunan anggaran adalah meninjau ulang dan
mengendalikan atau mengawasi pelaksanaan anggaran.Sembel et all, 2003.
2.2.3. Gender
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Maraknya isu-isu seputar gender yang berkembang dalam organisasi, mengakibatkan istilah gender banyak mendapat perhatian masyarakat, setiap individu
dalam proses perkembangan mengelami belajar berperan sesuai dengan jenis kelaminnya sex masing-masing. Sebelum meneliti terlebih dahulu kita perlu
membedakan konsep gender dengan kata sex jenis kelamin, pengertian jenis kelamin merupakan pensifatan atau pembagian dua jensi kelamin manusia yang
ditentukan secara biologis yang melekat pada jensi kelamin tertentu.. Fakih,2007:7 Berikut pembagian jenis kelamin berdasarkan peran menurut Bem Sex
Inventory Nrangwesty,1995. peran jenis kelamin secara umum terbagi menjadi empat kelompok yaitu maskulin, feminin, androgini, dan undifferentiated.
a. Peran Maskulin Menunjukkan pada tingkat dimana seseorang memenuhi harapan sosial
tentang bagaimana seharusnya berprilaku atau berpenampilan, dari pendapat di atas maka tanpa dikaitkan dengan jenis seks individu dapat dikatakan bahwa peran seks
maskulin menunjukkan pada tingkat dimana seseorang memiliki karakteristik yang memenuhi harapan sosial tentang karakteristik pria.
Peran seks maskulin diantaranya agresif, independen dan kompetitif, logis, dan rasional, suka berpetualangan atau mencari pengalan baru, mudah mengambil
keputusan, percaya diri, asertif, berorientasi pada tujuan dan pengembangan diri, berani mengambil risiko, dominan, berani mengambil sikap, penuh inisiatif, percaya
diri sendiri, sportif dan suka menganalisa, cepat mengambil keputusan, berdikari,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
suka melakukan segala sesuatu tanpa bantuan orang lain, bersifat maskulin, suka bersaing untuk mencapai cita-cita tinggi dan suka memimpin.
b. Peran Feminin Peran seks feminin menunjukkan pada tingkat dimana seseorang memenuhi
harapan sosial tentang bagaimana seharusnya wanita berprilaku tau berpenampilan, berbagai literatur menyebutkan beberapa karakteristik peran seks feminin berikut ini,
yaitu: emosional, sensitif, ekspresif, memahami perasaan orang lain, melindungi, kooperatif, hangat, simpatik, lembut, penyayang, suka menolong, menyenangkan
orang lain, mudah terpengaruh dan suka manja atau kekanak-kanakan. c. Peran Androgini
Terdapat sejumlah pandangan secara teoritis maupun hasil dari berbagai penelitian mengenai peran seks androgen, menurut Block Nrangwesty, 1995
menyatakan bahwa androgini yaitu suatu proses adaptasi dalam menghadapi tuntutan masing-masing dimensi. individu dengan peran seks androgini mampu meleburkan
karakteristik feminin dan maskulin, orientasi instrumental dan ekspresif. Individu androgini adalah orang yang memiliki temperamen feminin dan
maskulin dalam kadar yang tinggi sehingga bebas dan dleksibel untuk menampilkan aktivitas dan ketrampilan sesuai tuntutan keadaan bagi sejunlah kapabilitas dan
sensitivitas yang unik. individu androgen dapat menjadi asertif ketika dibutuhkan dan juga mampu bersikap hangat dan eksprsesif bila situasi menuntut demikian.
Peran seks androgini meliputi karakteristik maskulin sekaligus karakteristik feminin, yaitu: mempertahankan keyakinan sendiri, mandiri, tegas, berkepribadian
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
teguh, suka memaksakan kehendak sendiri pada orang lain, memiliki kemampuan untuk memimpin, berani mengambil resiko, dominan, berani mengambil sikap, penuh
inisiatif, percaya diri, sportif dan suka bersaing, peka terhadap kebutuhan orang lain, penug pengertian, penyayang, suka menghiburorang lain yang berduka, hangat dalam
pergaulan, senang pada anak-anakm lemah lembut, suka mengalah, suka dirayu, setia, berbicara secara lemah lembut, mudah terpengaruh keadaan orang lain, manja atau
kekanak-kanakan dan tidak suka berbicara kasar. d. Peran Undifferentiated
Peran undifferentiated atau tidak terbedakan menunjukkan pada karakteristik yang tidak termasuk dalam peran seks maskulin, feminin atau androgen dimana
individu memiliki skor feminin maupn maskulin di bawah rata-rata. maka dapat disimpulkan bahwa peran seks undifferentiated berkaitan dengan keberadaan
karakteristik feminin dan maskulin bersama-sama dalam nilai rendah pada satu individu laki-laki maupun perempuan.
Konsep gender menurut fakih 2007:8 yaitu sifat yang melekat pada kaum perempuan maupun laki-laki yang dikonstruksikan secara sosial maupun kultural.
Ciri dari sifat itu sendiri dapat dipertukarkan dengan kata lain ada pria yang mempunyai sifat seperti wanita, demikian sebaliknya.
Perubahan ciri dari sifat itu dapat terjadi dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat lain, bahkan dari kelas ke kelas, sedangkan jenis kelamin biologis sex
akan tetap atau tidak berubah.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa gender adalah ciri-ciri anatomis dan fisiologis yang membedakan antara pria dan wanita, dengan membawa
sifat, nilai dan peran yang berbeda pula diantara keduanya sehingga mempengaruhi tiap individu dalam berpenampilan, berpikir, berprilaku maupun bereperasaan. .
2.2.4. Kepribadian