Target Costing TINJAUAN PUSTAKA

2. Prinsip utama Target Costing Witjaksono 2006 menyatakan proses penerapan target costing menganut prinsip-prinsip sebagai berikut: a. Harga menentukan biaya Price Led Costing Persaingan yang semakin ketat dan kompetitif membuat penetapan harga jual produk bukan hal gampang. Harga jual kerap ditentukan oleh pasar, sehingga harga pasar market price digunakan untuk menentukan target biaya dengan formula berikut : Target Cost = Target price – target profit b. Fokus pada pelanggan Kehendak atau kebutuhan pelanggan akan kualitas, biaya dan fungsi functionality secara simultan terdapat dalam produk dan dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan berkenaan dengan desain dan perhitungan harga pokok produk. Bagi pelanggan manfaat atas fitur dan fungsi yang ditawarkan oleh produk harus lebih besar dari biaya perolehannya alias harga jual dari sisi pandang pengusaha. c. Fokus pada desain produk dan desain proses Pengendalian biaya ditekankan pada tahapan desain produk dan tahapan desain proses produksi. Dengan demikian setiap perubahan atau rekayasa harus dilakukan sebelum proses produksi, dengan tujuan menekan biaya dan mengurangi waktu “ time to market ” terutama bagi produk baru. 3. Karakteristik target costing Menurut Supriyono 2002, karakteristik target costing adalah sebagai berikut : a. Target costing diterapkan dalam tahap pengembangan dan perencanaan hal ini berbeda dari sistem pengendalian biaya standar yang diterapkan dalam tahap produksi. b. Target costing bukan merupakan metode untuk pengendalian biaya dalam pemikiran tradisional, namun salah satu tujuannya adalah untuk mengurangi biaya. c. Dalam proses penentuan target costing, banyak metode ilmu manajemen yang digunakan, sebab tujuan manajerial penentuan target costing meliputi teknik pengembangan dan perancangan produk. d. Kerjasama banyak departemen diperlukan dalam melaksanakan target costing . e. Target Costing disesuaikan dengan produk yang akan di produksi. 4. Alat Target Costing Menurut Kaplan dan Atkinson 1998 alat utama yang digunakan dalam perancangan target costing adalah value engineering, functional analysis, dan reenginering . a. Value engineering Pendekatan ini untuk mengevaluasi desain produk dalam memenuhi permintaan. Hal tersebut digunakan untuk mencari alternatif yang lebih baik dalam meningkatkan nilai suatu produk. Value engineering melihat semua elemen yang ada di dalam produk, seperti bahan mentah, proses manufaktur, tenaga kerja, dan peralatan atau mesin yang digunakan. Cara yang digunakan value engineering untuk mencapai target costing: 1 Mengidentifikasi peningkatan desain produk atau bahkan produk baru yang dapat mencapai fungsinya dengan cara yang berbeda. 2 Mengidentifikasi fungsi-sungsi yang dapat meningkatkan biaya dan kelengkapan produk b. Functional analysis Dengan fokus pada analisis produk, maka tim desain akan membandingkan komponen yang mempunyai fungsi yang sama dengan komponen dari produk lain. Tim desain kemudian membandingkan produk tersebut dalam mencapai fungsinya dan mencari alternatif yang terbaik. Alternatif tersebut diurutkan berdasarkan tingkatan dan jika dimungkinkan, maka akan diambil elemen yang terbaik dari setiap alternatif tersebut. c. Reengineering Reengineering adalah sebuah aktivitas pendesainan kembali rancangan yang telah ada. Reengineering merupakan aktivitas pendesainan kembali suatu rancangan atau keberadaan proses dan itu diarahkan oleh keinginan untuk memperbaiki biaya produk dan kualitas produk tersebut. Target cost akan mempertimbangkan produk dan proses desain secara bersama-sama selama biaya dan kualitas produk.

E. Penelitian Sebelumnya

Penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh Ajie 2012. Dalam penelitian ini, secara garis besar penelitian mirip dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, namun perbedaannya dalam penelitian milik saudara Adjie menggunakan juga metode Kaizen Costing dalam proses reengineering. Sementara itu peneliti disini hanya menggunakan target costing tidak menggunakan kaizen costing. Hasil penelitian ini menghasilkan beberapa alternatif yang cukup baik dan berpengaruh besar dalam perolehan laba yang diinginkan perusahaan sebesar 20 Penelitian kedua adalah penelitian dari Herdinasari 2011. Dalam penelitian ini peneliti memberikan alternatif-alternatif yang cukup baik dan berguna bagi perusahaan. Penelitian ini secara garis besar sama dengan penelitian yang akan dilakukan, karena dalam penelitian ini menggunakan target costing saja dan mengacu pada ketiga alat target costing yang ada. Penelitian ini menyatakan bahwa menggunakan metode target costing akan menghemat biaya dan menaikkan tingkat laba yang diinginkan. Penelitian yang ketiga adalah milik Harsono 2014. Penelitian ini mirip dengan penelitian yang akan dilakukan, namun ada beberapa perbedaan. Dalam penelitian ini, peneliti membuat suatu produk baru dengan bahan baku yang sama dengan produk lama dan menetapkan harga produk baru dengan metode target costing , sedangkan dalam penelitian yang akan dilaksanakan, peneliti akan menghitung biaya produk yang sudah ada dan memberikan alternatif- alternatif mengenai biaya yang paling optimal. 20

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah studi kasus, yaitu penelitian yang bermanfaat tidak secara general, namun bermanfaat bagi perusahaan yang diteliti. Studi kasus bermanfaat bagi perusahaan yang diteliti, dalam penelitian ini adalah ATMI Surakarta.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian akan dilakukan di ATMI Surakarta. 2 Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan pada Januari 2015-Februari 2015

C. Subjek dan Objek Penelitian

1 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah bagian administrasi, keuangan, dan produksi ATMI Surakarta 2 Objek Penelitian Objek penelitian adalah data-data yang diperlukan untuk menunjang penelitian. Data-data yang diperlukan antara lain data biaya bahan baku, data biaya tenaga kerja langsung, data biaya overhead pabrik, dan data-data lain seperti gambaran umum perusahaan ataupun target laba yang diinginkan perusahaan. Jenis data yang yang dibutuhkan dalam penelitian

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE VARIABEL COSTING Study kasus pada perusahaan UD. MITRA

3 15 20

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE VARIABLE COSTING Analisis Harga Pokok Produksi Dengan Metode Variable Costing (Studi Kasus Di Cv. Sumber Mulyo. Klaten).

0 4 17

ANALISIS PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BLANGKON DENGAN METODE FULL COSTING Analisis Penghitungan Harga Pokok Produksi Blangkon Dengan Metode Full Costing (Studi Kasus Pada UKM Kaswanto Kampung Potrojayan, Serengan, Surakarta).

1 2 16

ANALISIS PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BLANGKON DENGAN METODE FULL COSTING Analisis Penghitungan Harga Pokok Produksi Blangkon Dengan Metode Full Costing (Studi Kasus Pada UKM Kaswanto Kampung Potrojayan, Serengan, Surakarta).

0 1 17

Analisis penghitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing sebagai dasar penentuan harga jual (studi kasus di peternakan Seraphine Yogyakarta).

1 15 77

Analisis perhitungan harga pokok produksi dengan metode job order costing sebagai penentuan harga jual produk (studi kasus di CV.X).

0 5 99

Analisis penentuan harga pokok produksi dengan menggunakan metode target costing : studi kasus pada pabrik gula Madukismo.

3 19 100

Analisis penentuan harga pokok produksi dengan menggunakan metode target costing studi kasus pada pabrik gula Madukismo

0 5 98

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI SEPATU DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) (STUDI KASUS DI PT.X).

4 9 101

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENCAPAI TARGET COSTING : STUDI KASUS DI PERUSAHAAN BUANA INDAH YOGYAKARTA - Unika Repository

0 0 16