Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

3 Data biaya overhead pabrik Tabel 3 Bahan baku tidak langsung Rpxxx Listrik Rpxxx Depresiasi Peralatan Rpxxx Lain-Lain Rpxxx Total Biaya Overhead Rpxxx BOP per produk= biaya overhead pabrik Kapasitas produksi Setelah itu maka akan didapat hasil total biaya produksi per produksi per produk dengan perhitungan sebagai berikut: Biaya bahan baku per produk Rpxxx Biaya tenaga kerja langsung per produk Rpxxx Biaya overhead pabrik per produk Rpxxx Total biaya produksi per produk Rpxxx b. Functional analysis Mengevaluasi potensi-potensi penurunan biaya produksi melalui: 1 Potensi mengganti bahan baku yang digunakan 2 Potensi mengganti bahan pendukung yang digunakan 3 Potensi mengganti desain produk yang ada 4 Potensi mengurangi biaya overhead pabrik 5 Potensi apabila pembelian plat metal dilakukan dengan jangka waktu lebih singkat c. Reengineering Dari alternatif yang ada di atas, maka peneliti akan membuat perhitungan mengenai biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan apabila menggunakan alternatif tersebut. Setelah itu peneliti akan menampilkan perhitungan yang berisi alternatif terbaik. Perhitungan berisi biaya-biaya dan menggunakan tabel seperti yang ada di value engineering , namun nilai rupiah sudah diganti dengan nilai yang disesuaikan apabila menggunakan target costing. Setelah peneliti mendapatkan hasil yang diinginkan, maka peneliti akan membandingkan dengan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan apabila menggunakan metode target costing dan tidak menggunakan metode target costing. Peneliti akan membandingkan khususnya biaya produksi sebelum menggunakan target costing dan sesudah menggunakannya. Peneliti akan melakukan analisis deskriptif untuk menjabarkan perbedaan yang ada. 26

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya ATMI Surakarta

ATMI adalah sebuah sekolah teknik yang ada di Surakarta. ATMI Surakarta berdiri di bawah naungan Yayasan Karya Bakti Surakarta dengan nama ATMI Akademi Tehnik Mesin Industri. Yayasan Karya Bakti Surakarta sebagai badan hukum didirikan dengan Akta Notaris Nomor 44 Tanggal 21 Mei 1964. ATMI pada awal berdiri di bawah pimpinan Romo Chatelat. Pada tahun 1967, ATMI menerima bantuan uang dari Pemerintah Swiss serta organisasi sosial di Swiss dan Jerman untuk mengembangkan sekolah tekhnik yang berbasis industrialisasi. . Pada tahun 1968, ATMI pertama kali menerima mahasiswa baru. Mahasiswa angkatan pertama ATMI berjumlah 10 mahasiswa. ATMI mengembangkan pendidikan dengan metode dua pertiga praktek dan sepertiga teori. Pada tahun 1971, ATMI berganti kepemimpinan yaitu dibawah pimpinan Romo Casutt. Seiring dengan berjalannya waktu, kebutuhan ATMI dalam hal pembiayaan semakin mahal, sementara itu bantuan dari luar negri akan berhenti dalam waktu dekat. Oleh sebab itu, maka munculah ide untuk membuat sekolah dengan sistem berproduksi. Artinya, hasil produksi dari mahasiswa harus bisa dijual meskipun latihan-latihan dasar mahasiswa tetap harus terpenuhi. Permulaan memang yang paling sulit. Pada awalnya, dilakukan kegiatan perancangan alat- alat sederhana yang diperlukan oleh industri. Usaha tersebut membuahkan hasil, karena alat-alat ATMI diterima dengan baik oleh toko-toko dan beberapa perusahaan. Pada tahun 1974, karena efisiensi kerja belum tercapai maka didirikanlah bengkel produksi. Bengkel produksi diharapkan bisa menolong untuk menutup defisit anggaran yang ada. Bengkel produksi tersebut dilengkapi dengan mesin- mesin dan direncanakan untuk membuat produk dalam bidang sheet metal. Karyawan-karyawan dilatih oleh instruktur dari Swiss. Pada tahun 1975, kegiatan produksi sudah dimulai. Semenjak saat itu, ATMI produktif dalam memproduksi barang. Barang produksi ATMI adalah office dan workshop equipment dan juga hospital equipment . Akhirnya ATMI dapat menyerahkan pemasaran kepada Kimia Farma untuk hospital equipment. Pemasaran produk workshop dan office equipment diserahkan kepada Cahya Rukma.

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Daftar Singkatan SDT :Strategic Deployment Team Team Pelaksana Strategis HK :House Keeping Kerumahtanggaan QMR :Quality Management Representative Manajemen Mutu HRM :Human Resource Management Tata Kelola Personalia CMO :Chief Marketing Office Marketing CLO :Chief Logistic Officer Logistik CIO :Chief Information Officer Teknologi Informasi CFO :Chief Finance Officer Keuangan CEO :Chief Executive Officer Produksi MN :Maintenance Perawatan Eng :Engineering PPIC :Production Planning and Inventory Control Perencaan Produk dan Stok QC :Quality Control Kontrol Kualitas MA :Marketing ACC :Accounting Akunting FIN :Finance Keuangan FA :Fixed Asset Aset Tak Bergerak WF :Work of Fabrication Bengkel Fabrikasi MDC :Machine Development Center Pusat Pengembangan Mesin

C. Lokasi Perusahaan

ATMI terletak di Jl. Mojo no 1, Laweyan, Surakarta. ATMI juga memiliki cabang, baik perusahaan maupun pendidikannya di daerah Industri, Cikarang.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE VARIABEL COSTING Study kasus pada perusahaan UD. MITRA

3 15 20

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE VARIABLE COSTING Analisis Harga Pokok Produksi Dengan Metode Variable Costing (Studi Kasus Di Cv. Sumber Mulyo. Klaten).

0 4 17

ANALISIS PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BLANGKON DENGAN METODE FULL COSTING Analisis Penghitungan Harga Pokok Produksi Blangkon Dengan Metode Full Costing (Studi Kasus Pada UKM Kaswanto Kampung Potrojayan, Serengan, Surakarta).

1 2 16

ANALISIS PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BLANGKON DENGAN METODE FULL COSTING Analisis Penghitungan Harga Pokok Produksi Blangkon Dengan Metode Full Costing (Studi Kasus Pada UKM Kaswanto Kampung Potrojayan, Serengan, Surakarta).

0 1 17

Analisis penghitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing sebagai dasar penentuan harga jual (studi kasus di peternakan Seraphine Yogyakarta).

1 15 77

Analisis perhitungan harga pokok produksi dengan metode job order costing sebagai penentuan harga jual produk (studi kasus di CV.X).

0 5 99

Analisis penentuan harga pokok produksi dengan menggunakan metode target costing : studi kasus pada pabrik gula Madukismo.

3 19 100

Analisis penentuan harga pokok produksi dengan menggunakan metode target costing studi kasus pada pabrik gula Madukismo

0 5 98

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI SEPATU DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) (STUDI KASUS DI PT.X).

4 9 101

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENCAPAI TARGET COSTING : STUDI KASUS DI PERUSAHAAN BUANA INDAH YOGYAKARTA - Unika Repository

0 0 16