Fungsi Biaya Kualitas TINJAUAN PUSTAKA

13 2. Pandangan Cacat Nol Biaya kegagalan timbul hanya jika produk tidak sesuai dengan spesifikasi dan terdapat perbandingan terbalik optimal antara biaya kegagalan dan biaya pengendalian. Model cacat nol zero defects model menyatakan keunggulan biaya akan diperoleh dengan mengurangi unit cacat hingga nol. Perusahaan-perusahaan yang menghasilkan semakin sedikit produk cacat akan menjadi lebih kompetitif relatif terhadap perusahaan yang meneruskan penggunaan model AQL tradisional. Setiap pandangan menawarkan kepada para manajer masukan pandangan tentang bagaimana biaya kualitas sebaiknya dikelola. Gambar II Grafik Biaya Kualitas Kontemporer Sumber: Hansen dan Mowen 2009 100 Biaya Total Biaya Kualitas Biaya Kegagalan Biaya Pengendalian Persentase Produk Cacat 14

C. Pelaporan Biaya Kualitas

Pelaporan biaya kualitas memiliki arti penting bagi perusahaan yang menaruh perhatian serius terhadap perbaikan dan pengendalian biaya kualitas. Pencatatan biaya kualitas aktual secara terperinci berdasarkan kategorinya dapat memberikan dua masukan pandangan penting. Pertama, catatan tersebut mengungkapkan besarnya biaya kualitas dalam setiap kategori yang memungkinkan para manajer menilai dampak keuangannya. Kedua, catatan tersebut menunjukkkan distribusi biaya kualitas menurut kategori yang memungkinkan para manajer menilai kepentingan relatif dari setiap kategori Hansen dan Mowen, 2009: 276. Menurut Hansen dan Mowen 2009: 286, tujuan pelaporan biaya kualitas yaitu untuk memperbaiki dan mempermudah perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan manajerial.

D. Kualitas Produk

Kualitas adalah derajat atau tingkat kesempurnaan, dalam pengertian ini kualitas adalah pengukuran relatif dari kebaikan. Atau dapat di simpulkan bahwa kualitas sebenarnya adalah kepuasan pelanggan Hansen dan Mowen, 2009: 269, kualitas adalah yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Menurut Hansen dan Mowen 2009: 269-271, produk atau jasa yang berkualitas memenuhi atau melebihi harapan pelanggan yang mengacu pada 8 delapan dimensi berikut ini: 1. Performance Kinerja 15 Performance barang mengacu pada konsistensi dan seberapa baik fungsi-fungsi sebuah produk. 2. Aesthetics Estetika Berhubungan dengan penampilan wujud produk misalnya, gaya dan keindahan serta penampilan fasilitas, peralatan, pegawai, dan materi komunikasi yang berkaitan dengan jasa. 3. Serviceability Kemudahan perawatan dan perbaikan Berkaitan dengan tingkat kemudahan merawat dan memperbaiki produk. 4. Features Fitur Karekteristik produk yang berbeda dari produk-produk sejenis yang fungsinya sama. 5. Reliability Keandalan Probabilitas produk atau jasa menjalankan fungsi seperti yang dimaksudkan dalam jangka waktu tertentu. 6. Durability Tahan lama Durability berkaitan dengan jangka waktu produk dapat berfungsi. 7. Quality of conformance Kualitas kesesuaian Conformance yaitu ukuran mengenai apakah sebuah produk telah memenuhi spesifikasinya atau tidak. 16 8. Fitness for Use Kecocokan penggunaan Fitness for use adalah kecocokan dari sebuah produk menjalankan fungsi-fungsi sebagaimana yang diiklankan Hansen dan Mowen, 2009: 269-271.

E. Mutu Produk

Mutu produk bukan suatu yang serba kebetulan occur by accident. Untuk mencapai mutu suatu produk, perusahaan harus membuat perencanaan, melaksanakan, dan mengawasinya secara total. Kita bisa memandang mutu suatu barang atau jasa dari dua sisi, yakni sisi konsumen dan sisi produsen pembuat barang dan jasa. Dari sisi konsumen definisi mutu yaitu quality is fitness for use yang bila diterjemahkan secara bebas berarti kualitas mutu produk berkaitan dengan enaknya barang tersebut digunakan. Artinya, bila suatu barang secara layak dan baik digunakan berarti barang tersebut bermutu baik. Sedangkan jika ditinjau dari sisi produsen definisi mutu yaitu suatu produk adalah keadaan fisik, fungsi, dan sifat suatu produk bersangkutan yang dapat memenuhi selera dan kebutuhan konsumen dengan memuaskan sesuai nilai uang yang telah dikeluarkan Suyadi, 2007: 4-6.

F. Pengukuran Biaya Kualitas

Dari segi, akuntansi, terdapat dua tipe pengukuran biaya kualitas, yaitu: 1. Biaya kulitas yang dapat diamati Observable Quality Cost