Pelaporan Biaya Kualitas Kualitas Produk

16 8. Fitness for Use Kecocokan penggunaan Fitness for use adalah kecocokan dari sebuah produk menjalankan fungsi-fungsi sebagaimana yang diiklankan Hansen dan Mowen, 2009: 269-271.

E. Mutu Produk

Mutu produk bukan suatu yang serba kebetulan occur by accident. Untuk mencapai mutu suatu produk, perusahaan harus membuat perencanaan, melaksanakan, dan mengawasinya secara total. Kita bisa memandang mutu suatu barang atau jasa dari dua sisi, yakni sisi konsumen dan sisi produsen pembuat barang dan jasa. Dari sisi konsumen definisi mutu yaitu quality is fitness for use yang bila diterjemahkan secara bebas berarti kualitas mutu produk berkaitan dengan enaknya barang tersebut digunakan. Artinya, bila suatu barang secara layak dan baik digunakan berarti barang tersebut bermutu baik. Sedangkan jika ditinjau dari sisi produsen definisi mutu yaitu suatu produk adalah keadaan fisik, fungsi, dan sifat suatu produk bersangkutan yang dapat memenuhi selera dan kebutuhan konsumen dengan memuaskan sesuai nilai uang yang telah dikeluarkan Suyadi, 2007: 4-6.

F. Pengukuran Biaya Kualitas

Dari segi, akuntansi, terdapat dua tipe pengukuran biaya kualitas, yaitu: 1. Biaya kulitas yang dapat diamati Observable Quality Cost 17 Adalah biaya-biaya yang tersedia atau dapat diperoleh dari catatan akuntansi perusahaan. 2. Biaya kualitas yang tersembunyi Hidden Quality Cost Adalah biaya kesempatan atau oportinitas yang terjadi karena kualitas yang buruk. Biaya opotunitas biasanya tidak disajikan dalam catatan akuntansi. Contohnya biaya-biaya yang tersembunyi berada dalam katagori kegagalan, kehilangan penjualan, biaya ketidakpuasan pelanggan, kehilangan pangsa pasar Hansen dan Mowen, 2000: 9.

G. Pengawasan Kualitas

Pengawasan kualitas adalah alat bagi manajemen untuk memperbaiki kualitas produk bila diperlukan, mempertahankan kualitas produk yang sudah tinggi dan mengurangi jumlah produk yang rusak.

H. Standar Kualitas

Suatu perusahaan dengan program pengelolaan kualitas yang dapat berjalan dengan baik, menurut para pakar mutu kualitas biayanya tidak lebih dari 2,5 dari penjualan Hansen dan Mowen, 2009: 276. Standar 2,5 diatas mencakup biaya kualitas total. Bagaimana perusahaan dapat mengurangi biaya kualitas itu tergantung bagaimana biaya kualitas didistribusikan. Para manajer harus menentukan tingkat kualitas optimal dan menetapkan jumlah relatif yang dikeluarkan disetiap kategori. Bila kualitas kesesuaian rendah, biaya kualitas total tinggi dan sebagian besar biayanya akan terdiri dari biaya kegagalan internal dan eksternal. 18 Meskipun demikian, pada saat perusahaan semakin banyak membelanjakan pada aktivitas pencegahan dan penilaian, presentase unit cacat menjadi rendah sementara presentase unit yang tidak cacat meningkat. Hal ini menyebabkan biaya kegagalan internal dan eksternal menjadi lebih rendah. Biasanya biaya kualitas total turun drastis pada saat kualitas kesesuaian meningkat. Oleh karena itu, perusahaan dapat mengurangi biaya kualitas total dengan memfokuskan pada usaha pencegahan dan penilaian. Penghematan biaya dari pengurangan produk cacat biasanya digunakan untuk menutup penambahan biaya pencegahan dan penilaian. Bila program kualitas perusahaan menjadi lebih baik dan biaya kegagalan menurun, aktivitas pencegahan lebih efektif dibandingkan dengan penilaian. Penilaian dapat menemukan cacat sedangkan pencegahan dapat menghilangkannya.