Lidah Buaya Aloe vera L.

20 Kitosan dapat menyembuhkan luka dan lapisan dari kitosan merupakan zat pembawa yang stabil dalam preparasi faktor pertumbuhan fibroblast umum pada obat lepas lambat yang sudah dicoba pada tikus yang memiliki gen diabetes Mizuno, Yamamura, Yano, Osada, Saeki, Takimoto, 2003.

C. Lidah Buaya Aloe vera L.

1. Sejarah Aloe vera L. Lidah buaya Aloe vera L. merupakan tanaman asli Afrika, yang memiliki ciri fisik daun berdaging tebal, sisi daun berduri, panjang mengecil pada ujungnya, berwarna hijau, dan daging daun berlendir. Pada awalnya lidah buaya sebagai tanaman hias yang ditanam di pekarangan rumah. Lidah buaya tumbuh subur di daerah yang berhawa panas dan terbuka dengan kondisi tanah yang gembur dan kaya bahan organik. Pembudidayaan lidah buaya tergolong sangat mudah dan tidak memerlukan biaya dan perawatan yang besar. Hal ini akan mendorong dan pertimbangan untuk menjadikan lidah buaya sebagai bahan baku makanan Sudarto, 1997. Lidah buaya Aloe vera L. pertama kali masuk ke Indonesia sekitar abad ke-17 dibawa oleh petani keturunan Cina. Tanaman ini dijadikan sebagai tanaman hias yang ditanam sembarang di pekarangan rumah dan digunakan sebagai bahan kosmetik yaitu untuk penyubur rambut. Baru pada dekade 1990- an, tanaman ini dilirik menjadi bahan baku untuk industri makanan dan minuman yang berkhasiat menyehatkan Furnawanthi, 2002. Di Indonesia, lidah buaya Aloe vera L. sudah lama ditanam oleh penduduk sebagai tanaman obat keluarga sekaligus tanaman hias karena 21 bentuknya yang tergolong sangat unik. Penanaman secara khusus dan besarbesaran belum umum dilakukan, kecuali di beberapa tempat yang telah terdapat pengolahan lidah buaya Aloe vera L. tersebut. Namun dengan semakin meluasnya penggunaan lidah buaya Aloe vera L. dan meningkatnya permintaan sebagai bahan baku industri, maka lidah buaya dapat dijadikan sebagai lahan bisnis baru serta dapat dijadikan sebagai tanaman agroindustri Sudarto, 1997. 2. Klasifikasi dan morfologi Aloe vera L. Klasifikasi Lidah buaya : Kerajaan : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Anak kelas : Lilidae Bangsa : Liliales Suku : Liliaceae Marga : Aloe Spesies :Aloe vera L. Backer dan Bakhuizen, 1968 Tanaman lidah buaya dapat tumbuh di daerah kering, seperti Afrika, Asia dan Amerika. Hal ini disebabkan bagian stomata daun lidah buaya dapat tertutup rapat pada musim kemarau karena untuk menghindari hilangnya air daun. Lidah buaya juga dapat tumbuh di daerah yang beriklim dingin. Lidah buaya termasuk tanaman yang efisien dalam penggunaan air, karena dari segi fisiologi tumbuhan, tanaman ini termasuk tanaman yang tahan kekeringan Furnawanthi, 2002. Lidah buaya dapat tumbuh di daerah dataran rendah sampai daerah pegunungan. Daya adaptasinya tinggi sehingga tempat tumbuhnya menyebar 22 keseluruh dunia mulai daerah tropika sampai ke daerah sub tropika. Tanah yang dikehendaki lidah buaya adalah tanah subur, kaya bahan organik dan gembur. Kesuburan tanah pada lapisan olah sedalam 30 cm sangat diperlukan, karena akarnya yang pendek tanaman ini tumbuh baik di daerah bertanah gambut yang pHnya rendah Furnawanthi, 2002. 3. Kandungan Aloe vera L. Menurut Henry 1979, unsur utama dari cairan lidah buaya adalah aloin, emodin, resin, gum dan unsur lainnya seperti minyak atsiri. Dari segi kandungan nutrisi, gel atau lendir daun lidah buaya mengandung beberapa mineral seperti Zn, K, Fe dan vitamin seperti vitamin A. Menurut Departemen Kesehatan R.I 1992, lidah buaya memiliki kadar air lebih dari 99. Kandungan gizi lidah buaya berupa protein, kalsium, lemak, fosfor, besi, vitamin A, vitamin B, vitamin C, abu, dan serat. Dalam 100 gram lidah buaya setidaknya dapat memberikan energi sebesar 4 kal seperti yang tertera pada tabel III. Disisi lain Hamman 2008, menuliskan berbagai kandungan- kandungan yang terdapat dalam Aloe vera. Ia menjelaskan lebih spesifik komponen-komponen yang terdapat dalam tanaman lidah buaya menurut klasifikasinya. Ia mengklasifikasikan kandungan lidah buaya menjadi 10 kelas seperti yang tertera dalam tabel IV. 23 Tabel III. Kandungan gizi dalam 100g lidah buaya Zat Gizi Kandungan 100g Bahan Energi Kal 4,00 Protein g 0,10 Lemak g 0,20 Serat g 0,30 Abu g 0,10 Kalsium mg 85,00 Fosfor mg 186,00 Besi mg 0,80 Vitamin C mg 3,48 Vitamin A IU 4,59 Vitamin B mg 0,01 Kadar air g 99,20 Depkes RI, 1992 Tabel IV. Kandungan-kandungan yang terdapat pada Aloe vera Kelas Komponen Antraquinon Aloe-emodin, aloetic-acid, anthranol, aloin A dan B, isobarbaloin, emodin, ester dari cinnamic acid Carbohydrates Pure mannan, acetylated mannan, acetylated glucomannan, glucogalactomannan, galactan, galactogalacturan, arabinogalactan, galactoglucoarabinomannan, substansi pectic, xylan, selulosa Chromones 8-C-glucosyl- 2’-O-cinnamoyl-7-O-methylaloediol A, 8-C- glucosyl-S-aloesol, 8-C-glucosyl-7-O-methyl-S-aloesol, 8- C-glucosyl-7-O-methylaloediol, 8-C-glucosyl-7-O- methylaloediol, 8-C-glucosyl-noreugenin, isoaloeresin D, isorabaichromone, neoaloesin A Enzymes Alkaline phospatase, amylase, carboxypeptidase, catalase, cyclooxidase, cyclooxygenase, lipase, oxidase, phosphoenolpyruvate carboxylase, superoxide dismutase Inorganic compounds Calcium, chlorine, chromium, copper, iron, magnesium, manganase, potasium, phosphorus, sodium, zinc Miscellaneous including organic compounds and lipid Arachidonic acid, -linolenic acid, steroid campestrol, cholesterol, -sitosterol, trigliserida, triterpenoid, glibberillin, lignins, potassium sorbate, salicylic acid, uric acid Asam amino essensial dan non- essensial Alanine, arginine, aspartic acid, glutamic acid, glycine, histidine, hydroxyproline, isoleucine, leucine, lysine, methionine, phenylalanine, proline, threonine, tyrosine, valine Proteins Lectins, substansi mirip lectin Sakarida Mannosa, glucosa, L-rhamnose, aldopentose Vitamin B1, B2, B6, C, -karoten, choline, folic acid, α-tocopherol Hamman, 2008 24 Lidah buaya mengandung saponin yang mempunyai kemampuan membunuh kuman, serta senyawa antrakuinon dan kuinon sebagai antibiotik dan penghilang rasa sakit. Lidah buaya juga merangsang pertumbuhan sel baru dalam kulit. Dalam gel lidah buaya terkandung lignin yang mampu menembus dan meresap ke dalam kulit, sehingga sel akan menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan tubuh. Adapun manfaat lain dari lidah buaya adalah untuk mengobati cacingan, susah buang air besar, sembelit, penyubur rambut, luka bakar atau tersiram air panas, jerawat, noda hitam, batuk, diabetes, radang tenggorokan, menurunkan kolesterol Sudarto, 1997. Disisi lain Hamman 2008, menuliskan berbagai kandungan- kandungan yang terdapat dalam Aloe vera. Ia menjelaskan lebih spesifik komponen-komponen yang terdapat dalam tanaman lidah buaya menurut klasifikasinya. Ia mengklasifikasikan kandungan lidah buaya menjadi 10 kelas seperti yang tertera dalam tabel IV. 4. Manfaat Aloe vera L. Khasiat dan penggunaan Aloe vera L. sangat bervariasi yaitu sebagai laksatif, biogenik stimulator yang mempercepat proses reepitalisasi jaringan, penyubur rambut, antibakteri, antiviral, dan antifungi, arthritis dan rematik, tukak lambung dan gangguan pencernaan, hepatoprotektor, menurunkan kadar lemak dalam darah dan imunomodulator Marshall, 1990; Sidik, 1996; Fit, 1983. Tamanan lidah buaya juga memiliki efek terapetik pada kanker, AIDS, asma, diabetes dan berbagai penyakit kulit seperti herpes simplex, luka terbakar 25 dan terluka. Penggunaan secara lokal ekstrak daun dapat berefek anestetika, membunuh mikroba, meningkatkan mikrosirkulasi dan untuk menyembuhkan chronic skinulcer Ebadi, 2001. Lidah buaya tidak menyebabkan keracunan pada manusia maupun hewan, sehingga sebagai bahan industri lidah buaya dapat diolah menjadi produk makanan dalam bentuk serbuk, gel, jus dan ekstrak. Cairan yang keluar dari potongan lidah buaya tadi bila diuapkan menjadi bentuk setengah padat, dapat digunakan sebagai alat pencuci perut atau obat pencahar Suryowidodo, 1998. Gel lidah buaya juga memperlihatkan aktivitas anti penuaan karena mampu menghambat proses penipisan kulit dan menahan kehilangan serat elastin serta menaikkan kandungan kolagen dermis yang larut air. Lidah buaya terbukti dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes Okyar, Can, Akev, Baktir, Sutlupinar , 2001.

D. Sediaan Gel

Dokumen yang terkait

Uji Efek Ekstrak Etanol Biji Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Aloksan

5 51 113

Studi Pembuatan Kitosan Dari Kulit Udang (Penaeus Monodon)

7 124 63

Pemanfaatan Kitosan Dari Kulit Udang (Penaeus Monodon) Dan Cangkang Belangkas (Tachypleus Gigas), Untuk Menurunkan Kadar Ni, Cr Limbah Cair Industri Pelapisan Logam

0 54 141

PENGARUH PEMBERIAN GEL EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe Vera Linn) TERHADAP KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT IIA PADA TIKUS PUTIH STRAIN WISTAR (Rattus Norvegicus)

4 35 20

FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera (L.) Webb) DENGAN GELLING AGENT KITOSAN FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera (L.) Webb) DENGAN GELLING AGENT KITOSAN DAN UJI EFEK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR.

0 1 15

Pengaruh pemberian sediaan gel penyembuh luka pada tikus jantan galur wistar dengan kombinasi zat aktif kitosan dari limbah kulit udang windu (Peneaus monodon) dan ekstrak kulit manggis.

1 9 133

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri acetobacter xylinum dari limbah ketela pohon (Manihot utilissima Pohl.) dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan.

1 1 136

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri Acetobacter xylinum dari limbah air cucian beras dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan.

0 2 133

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri acetobacter xylinum dari limbah ketela pohon (Manihot utilissima Pohl.) dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan

0 0 134

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri Acetobacter xylinum dari limbah air cucian beras dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan - USD Repository

0 0 131