Jenis Penelitian Variabel Penelitian Definisi Operasional

40

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian dengan judul “Pengaruh Pemberian Gel Kitosan dari Kulit Udang Windu Peneaus monodon dengan Penambahan Ekstrak Aloe vera sebagai Penyembuh Luka pada Tikus Galur Wistar Jantan” merupakan jenis penelitian yang bersifat eksperimental murni sederhana dengan rancangan acak lengkap pola searah.

B. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu variable utama dan variable pengacau. 1. Variabel utama : Variabel utama dalam penelitian ini meliputi a. Variabel bebas : Kombinasi konsentrasi ekstrak Aloe vera dengan kitosan 2 dalam gel. b. Variabel tergantung : 1 Kemampuan gel kitosan dengan ekstrak Aloe vera dalam penyembuhan luka tikus jantan galur Wistar yang diamati secara kualitatif dan kuantitatif. 2 Kualitas dari gel kitosan yang terbuat dari kulit udang dan ekstrak Aloe vera . 2. Variabel pengacau : Variabel pengacau dalam penelitian ini meliputi : a. Variabel pengacau terkendali : tempat pengambilan limbah udang yang digunakan, tempat pengambilan Aloe vera, usia kematangan Aloe vera , subjek hewan uji, umur subjek hewan uji, jenis kelamin hewan uji, berat subjek hewan uji. b. Variabel pengacau tidak terkendali : suhu, kelembapan, cuaca, cahaya matahari, kondisi patologis dan fisiologis tikus.

C. Definisi Operasional

1. Kitosan yang diperoleh dari kulit udang windu adalah polisakarida alami yang terdiri dari kopolimer glukosamin dan N – asetilglukosamin, dan dapat diperoleh dari deasetilasi kitin 2. Lidah buaya Aloe vera yang didapat dari merupakan salah satu tanaman yang banyak dimanfaatkan untuk berbagai macam industri, diantaranya industri kesehatan, kosmetik atau kecantikan, makanan, dan sebagainya. 3. Gel adalah sediaan setengah padat yang terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel organik dan anorganik. Gel segera mencair jika berkontak dengan kulit dan membentuk satu lapisan. Absorpsi pada kulit lebih baik daripada krim. Gel juga baik dipakai pada lesi dikulit yang berambut. 4. Luka adalah bagian kulit yang jaringannya sobek dan terbuka karena adanya pengaruh dari luar, baik tekanan, goresan, dan lain-lain. Luka dalam penelitian ini merupakan luka full thickness yang berarti luka yang diperoleh dengan proses pengambilan penuh pada bagian kulit mulai dari epidermis sampai area dermis dengan cara menyobek area kulit menggunakan punch biopsy steril diameter sekitar 0,5 cm pada bagian punggung dorsal dari hewan uji yang digunakan. 5. Penyembuhan luka merupakan suatu proses penggantian jaringan yang matirusak dengan jaringan baru dan sehat oleh tubuh dengan jalan regenerasi. 6. Parameter penyembuhan luka merupakan tolak ukur dari tingkat penyembuhan luka yang meliputi parameter kuantitatif berupa diameter dan luas permukaan luka, serta parameter kualitatif berupa timbulnya keropeng, dan tingkat kemerahan luka yang diamati pada hari pertama dan ketujuh sehingga menentukan tingkat efektivitas suatu sediaan. 7. Lama pemberian adalah lama pemberian gel anti luka pada luka terbuka tikus dari hari pertama sampai hari ke tujuh. 8. Keropeng adalah proses pembekuan darah yang berupa jalinan fibrin dan trombosit pada proses pembekuan darah yang telah selesai yang ditunjukan dengan adanya kerak kering yang berwarna kecoklatan pada daerah luka. 9. Kemampuan gel adalah kemampuan gel kitosan dan ekstrak Aloe vera dalam meningkatkan regenerasi sel kulit pada tingkat poliferasi. 10. Kualitas gel yang acceptable adalah gel dengan range pH 6,5-7,5, viskositas 2000-4000 cps, homogen, dan ukuran partikel zat aktif kecil sehingga tidak terasa pada saat aplikasi.

D. Alat dan Bahan

Dokumen yang terkait

Uji Efek Ekstrak Etanol Biji Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Aloksan

5 51 113

Studi Pembuatan Kitosan Dari Kulit Udang (Penaeus Monodon)

7 124 63

Pemanfaatan Kitosan Dari Kulit Udang (Penaeus Monodon) Dan Cangkang Belangkas (Tachypleus Gigas), Untuk Menurunkan Kadar Ni, Cr Limbah Cair Industri Pelapisan Logam

0 54 141

PENGARUH PEMBERIAN GEL EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe Vera Linn) TERHADAP KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT IIA PADA TIKUS PUTIH STRAIN WISTAR (Rattus Norvegicus)

4 35 20

FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera (L.) Webb) DENGAN GELLING AGENT KITOSAN FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera (L.) Webb) DENGAN GELLING AGENT KITOSAN DAN UJI EFEK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR.

0 1 15

Pengaruh pemberian sediaan gel penyembuh luka pada tikus jantan galur wistar dengan kombinasi zat aktif kitosan dari limbah kulit udang windu (Peneaus monodon) dan ekstrak kulit manggis.

1 9 133

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri acetobacter xylinum dari limbah ketela pohon (Manihot utilissima Pohl.) dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan.

1 1 136

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri Acetobacter xylinum dari limbah air cucian beras dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan.

0 2 133

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri acetobacter xylinum dari limbah ketela pohon (Manihot utilissima Pohl.) dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan

0 0 134

Pengaruh pemberian sediaan biomaterial selulosa bakteri Acetobacter xylinum dari limbah air cucian beras dengan penambahan kitosan sebagai material penutup luka pada tikus galur wistar jantan - USD Repository

0 0 131