6
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Udang Windu
Udang adalah jenis hewan yang hidup di perairan, khususnya sungai, laut atau danau. Udang dapat ditemukan di hampir semua genangan air yang
berukuran besar baik air tawar, air payau maupun air asin pada kedalaman yang bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan.
Udang biasa dijadikan makanan laut seafood Suyanto dan Takarina, 2009. Udang windu Penaeus monodon Fab. merupakan salah satu komoditas
perikanan unggulan di Indonesia, dalam upaya menghasilkan devisa negara dari ekspor nonmigas Lamadi, 2009. Seiring dengan maraknya ekspor udang beku ke
beberapa negara seperti Jepang, Taiwan, dan Amerika Serikat, maka limbah yang dihasilkan akan bertambah pula. Limbah udang berasal dari kulit, kepala dan
ekornya. Kulit udang windu mengandung protein 25-40, kitin 15-20 dan
kalsium karbonat 45-50. Kitosan merupakan biopolimer yang diperoleh dari deasetilasi kitin. Akhir-akhir ini kitosan banyak dimanfaatkan dalam beragam
industri dengan alasan limbah industri makanan laut begitu besar dan perlu untuk diolah menjadi sesuatu yang berguna selain itu karena sifat-sifat kitosan yang tidak
beracun dan biodegradable Suhardi, 1992.
7
Menurut Agung 2007, dalam dunia internasional, udang windu Peneaus monodon
dikenal dengan nama black tiger, tiger shrimp atau tiger prawn. Adapun udang windu diklasifikasikan sebagai berikut :
Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Malacostraca
Ordo : Decapoda
Famili : Penaeidae
Genus : Peneaus
Spesies : Peneaus monodon Fabricus
Ditinjau dari morfologinya, tubuh udang windu Peneaus monodon terbagi menjadi dua bagian, yakni bagian kepala yang menyatu dengan bagian dada
kepala-dada disebut cephalothorax dan bagian perut abdomen yang terdapat ekor dibagian belakangnya. Semua bagian badan beserta anggota-anggotanya
terdiri dari ruas-ruas segmen. Seluruh tubuh tertutup oleh kerangka luar yang disebut eksoskeleton, yang terbuat dari zat chitin Suyanto, dan Mujiman, 2001.
B. Kitin dan Kitosan