a. Ciri-ciri demografi, seperti jenis kelamin, umur dan lain-lain. b. Struktur sosial, seperti tingkatan pendidikan, pekerjaan, kesukuan.
c. Pengetahuan tentang manfaat pelayanan kesehatan, seperti keyakinan bahwa pelayanan kesehatan dapat menolong proses penyembuhan penyakit.
Ibu harus mendapat informasi yangg adekuat sebelum persalinan untuk memastikan pemahamannya tenang berbagai perubahan yang akan terjadi akibat
persalinan. Informasi ini juga diperlukan untuk memberikan kesempatan kepada ibu untuk menentukan pilihannya sendiri berdasarkan pada data yang benar dan tanpa
bias. Pengalaman fisik, psikologis, dan emosional yang kompleks pesalinan akan memengaruhi setiapwanita dengan cara yang berbeda, dan bidan harus memiliki
pengetahuan yang baik dan juga berbagai pengalaman yang berbeda untukmemstikan bahwa ibu memiliki kontrol terhadap kelahiran bayinya. Dalam persalinan, ibu harus
dianjurkan untuk mempercayai nalurinya sendiri, mendengarkan tubuhnya sendiri, dan mengungkapkan perasaannya untuk mendapatkan bantuan dan dukungan yang
mereka butuhkan Fraser, 2009.
1. Umur
Umur merupakan salah satu sifat karakteristik tentang orang yang sangat utama. Umur adalah jumlah tahun hidup seseorang sejak lahir sampai ulang tahun
yang terakhir dihitung berdasarkan tahun. Umur mempunyai hubungan dengan tingkat keterpaparan, serta sifat resistensi Siagian, 1995. Untuk menentukan risiko
kehamilan, bila usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, risiko kehamilan tinggi. Semakin bertambah umur seseorang semakin banyak pula pengetahuan yang
Universitas Sumatera Utara
didapat. Umur dalam hubungannya dengan pemanfaatan Jampersal berperan sebagai faktor intrinsik.
Umur berkaitan dengan pengalaman. Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain. Pengalaman yang diperoleh
dapat meningkatkan pengetahuan seseorang. Semakin tua umur seseorang maka pengalamannya akan semakin banyak begitu juga dengan pengetahuannya akan
semakin meningkat. Dengan melihat dan mendengar informasi yang berkaitan dengan Jampersal baik yang diperoleh dari media elektronik, media cetak maupun dari orang
lain dapat meningkatkan pengetahuan. Semakin banyak pengalaman seseorang dengan melihat dan mendengar informasi mengenai Jampersal maka pengetahuan
tentang Jampersal semakin baik. Perbedaan pengalaman terhadap masalah kesehatanpenyakit dan pengambilan keputusan dipengaruhi oleh umur individu
tersebut.Semakin tua umur seseorang semakin meningkat pula kedewasaan teknisnya, demikian pula psikologisnya serta menunjukkan kematangan jiwa.Usia yang semakin
meningkat akan meningkat pula pengetahuannya serta kemampuannya dalam mengambil keputusan, berpikir rasional, mengendalikan emosi dan bertoleransi
terhadap pandangan orang lain sehingga berpengaruh terhadap sikapnya Siagian, 1995.
2. Pendidikan
Menurut Siagian 1995 mengatakan bahwa latar belakang pendidikan memengaruhi pengetahuan seseorang. Faktor pendidikan adalah salah satu hal yang
sangat besar pengaruhnya terhadap peningkatan pengetahuan. Semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
pendidikan seseorang maka semakin mudah menerima informasi khususnya mengenai Jampersal sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki,
sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan. Pendidikan diperlukan untuk
mendapatkan informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup Laksmono, 2009.
Pendidikan dapat memengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk siap berperan serta dalam
pembangunan kesehatan. Pendidikan yang bermutu dapat meningkatkan kematangan seseorang dan
merupakan faktor penting dalam penyerapan informasi, peningkatan wawasan dan cara berpikir yang selanjutnya akan memberikan dampak terhadap pengetahuan,
sikap dan perilaku yang akan menentukan seseorang dalam mengambil keputusan atas tanggung jawabnya terhadap kesehatannya.
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan pengetahuan dan persepsi seseorang terhadap pentingnya sesuatu hal, termasuk pentingnya
pemanfaatan Jampersal. Tingkat pendidikan merupakan faktor yang berpengaruh secara tidak langsung terhadap pemanfaatan Jampersal. Namun bisa dijelaskan secara
sederhana bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin banyak pula informasi yang bisa didapatkan mengenai jampersal. Sehingga secara otomatis
semakin banyak pula pengetahuannya mengenai langkah-langkah dalam
Universitas Sumatera Utara
memanfaatkan jampersal. Makin rendah pendidikan ibu, resiko gangguan kesehatan ibu dan bayi makin tinggi Depkes, 1996.
Responden yang berpendidikan tamat SD cenderung menggunakan jampersal dalam persalinan dibandingkan responden yang berpedidikan SMP dan SMA. Hal ini
kemungkinan dikarenakan ibu yang berpedidikan SMP dan SMA merasa lebih tahu akan kondisi tubuhnya dalam persalinan.
Herdiana 2005 mengungkapkan adanya hubungan langsung antara tingkat pendidikan ibu dan tingkat kesehatan keluarganya, karena taraf pendidikan
mempengaruhi ibu dalam mengambil sikap dan keputusan. Ibu yang berpendidikan rendah lebih bergantung pada orang lain dalam mengambil keputusan. Di samping itu
sering ditemukan bahwa persepsi masyarakat dengan pendidikan rendah tentang masalah kesehatan tidak selalu sama dengan provider, hal ini hanyalah faktor daya
serap informasi. Sedangkan menurut Barus 1999, bahwa pendidikan ibu merupakan salah satu kelompok determinan konstektual jauh penyebab kematian ibu. Wanita
yang berpendidikan lebih tinggi cenderung lebih memperhatikan kesehatan dirinya, yang memungkinkan wanita lebih aktif dalam menentukan sikap dan lebih mandiri
dalam memutuskan hal yang terbaik bagi dirinya. Hubungan antara pendidikan dengan pola pikir, persepsi dan perilaku
masyarakat memang sangat signifikan, dalam arti bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin rasional dalam pengambilan berbagai keputusan.
Peningkatan tingkat pendidikan akan menghasilkan tingkat kelahiran yang rendah
Universitas Sumatera Utara
karena pendidikan akan mempengaruhi persepsi negatif terhadap nilai anak dan akan menekan adanya keluarga besar.
3. Pekerjaan