4.5 Model Regresi Logistik Berganda
Dalam analisis regresi logistik ganda diperoleh nilai Percentage Correct sebesar 74,3 yang artinya variabel pendidikan, pengetahaun, sumber informasi dan
kondisi ibu bersalin bisa menjelaskan pengaruhnya terhadap pemanfaatan jampersal sebesar 74,3, sedangkan sisanya sebesar 25,7 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
diluar penelitian. Model persamaan regresi logistik berganda yang dapat memprediksi
pendidikan dan pengetahuan yang memengaruhi pemanfaatan jampersal di Desa bandar Khalifah Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan, adalah sebagai berikut:
� = 1
1 + �
−�+�
1
�
1
+ �
2
�
2
+ ….+ �
�
�
�
196 ,
2 268
, 1
649 ,
1 153
, 1
226 ,
2
4 3
2 1
1 1
X X
X X
e p
+ +
+ +
− −
+ =
Keterangan:
P : Probabilitas pemanfaatan jampersal
X
1
: Pendidikan, koefisien regresi 1,153 X
2
: Pengetahuan, koefisien regresi 1,649 X
3
: Sumber Informasi, koefisien regresi 1,268 X
4
: Kondisi ibu bersalin, koefisien regresi 2,196 a
: Konstanta -2,226 Persamaan di atas menyatakan bahwa responden yang pendidikannya rendah
tamat SD, SLTP, berpengetahuan kurang, sumber informasi kurang dan kondisi ibu
Universitas Sumatera Utara
bersalin operasi memiliki probabilitas sebesar 98,27 untuk tidak memanfaatkan jampersal. Sedangkan untuk pendidikan responden yang tinggi tamat SLTA,
Diploma III dan Sarjana, berpengetahuan baik, sumber informasi baik dan kondisi ibu bersalin normal memiliki probabilitas sebesar 9,74 untuk tidak memanfaatkan
jampersal.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Pengaruh Pendidikan terhadap Pemanfaatan Jaminan Persalinan di Desa
Bandar Khalifah Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan
Berdasarkan hasil penelitian ini, tingkat pendidikan ibu bersalin paling banyak pada pendidikan tinggi tamat SLTA, Diploma III dan sarjana sebesar 70,6, dan
paling sedikit pada pendidikan rendah tamat SD, SLTP sebesar 29,4. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Tombi 2010 di Kelurahan Sindulang I
tentang pemanfaatan Puskesmas Tuminting yaitu karakteristik tingkat pendidikan terakhir, responden yang paling banyak memanfaatkan puskesmas adalah responden
yang memiliki tingkat pendidikan rendah yaitu sebanyak 97 responden 59,9. Tingkat pendidikan memengaruhi kemampuan seseorang untuk memahami dan
melakukan tindakanketerampilan apa yang diajarkan atau dilatih. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin baik dalam pemahaman, kemampuan,
keterampilan, dan ketelitian. Menurut Nursalam 2008 dengan pendidikan yang tinggi maka seseorang
akan mudah untuk menerima informasi baik dari orang lain maupun dari media informasi lainnya, sebaliknya tingkat pendidikan yang rendah akan menghambat
perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai baru yang diperkenalkan. Jadi, dengan pendidikan seseorang dapat mengembangkan sikap positif yang ada di dalam
dirinya melalui proses pembelajaran.
Universitas Sumatera Utara