56
3. Responden 3
a. Peran ayah bagi Responden Responden memandang ayahnya memiliki peran sebagai pemenuh
kebutuhan finansial keluarga.
Kalo untuk kebutuhan finansial Vf sama siapa? Sama papa.
Vf1:390-392
Selain itu, responden juga mengatakan bahwa ayahnya merupakan figur yang mengajarkan responden untuk mampu mengatasi rasa takut
terhadap sesuatu. Aku tuh sukanya sama papa gini,ngajarin kalo kamu tuh
harus berani gitu loh. Dulu kan aku nggak suka sama rumput, nggak mau injak rumput. Nah tapi kan ikut papa
ke hutan, awalnya kan digendong papa terus. Trus papa ngomong, kalo kamu kayak gini terus papa kan capek, trus
ya kasian, trus yaudah aku turun. Vf1:346-356
b. Frekuensi kehadiran ayah Semenjak orangtua responden bercerai, responden semakin jarang
bertemu dengan ayahnya karena terpisah tempat tinggal. Namun, responden menjadi sering berkomunikasi dengan ayahnya melalui
media komunikasi :
Sejak kapan udah nggak tinggal serumah? Kalau nggak
serumah itu udah sejak pindah ke dili itu udah ngga, kelas 3. Itu papa bolak balik karna ada studi. Kalau sekarang?
Kalo skarang papa udah di Dili, ke sini kalao liburan. Vf1:197-205
57 c. Relasi dengan Ayah
Sejak kecil, responden memiliki hubungan yang kurang baik dengan ayahnya dikarenakan gaya pengasuhan ayah yang dipandang
otoriter dan menekan sehingga menimbulkan sikap yang memerontak dari responden. Berikut merupakan pernyataan responden terkait hal
tersebut: Tapi kalau papa itu malah ketat banget, kamu nggak boleh
ini..ini..jadi kadang ih diatur-atur terus. Aku dan adik- adik itu anak-anak yang suka berontak. Vf1:240-244
Dia itu kepala keluarga ya kepala keluarga, Cuma kadang gini loh, dia itu terlau neken keluarganya, jadi
keluarganya nggak bisa percaya sama dia. Mau terbuka sama dia tuh nggak dan dia orangnya juga keras jadi
pada takut kayak adekku itu mereka tuh anter papa kalao pas bayarin, kalau untuk yang lain itu mereka nggak
berani. Vf1:322-334
Semenjak SMA, responden menjadi semakin dekat dengan ayahnya karena sikap ayah yang mulai terbuka pada responden. Hal
ini terlihat dari pernyataan responden sebagai berikut :
Gimana ceritanya Vf deket sama papa? Kan papa udah beda kota. Aku tuh mulai deket sama papa sejak papa
cerita sama aku pas SMA. Selama ini Aku liatnya papa tuh orangnya tegas, papa kan orangnya gede, tinggi. Tapi
waktu itu aku tuh liat papa tuh nangis, sampe aku tuh ih ya ampun aku jahat banget sama papa. Nggak pernah
yang namanya peluk papa, ya disitu baru peluk papa. Vf1:245-258
d. Awal mula perilaku merokok Responden memulai perilaku merokok sejak kelas 3 SD ketika
ia melihat ibunya sedang merokok dan lalu meminta ibunya untuk ikut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58 merokok. Responden mulai aktif merokok saat kelas 5 SD karena
melihat teman-teman lain yang juga merokok. Berikut merupakan pernyataan responden terkait hal tersebut :
Mama aku kan ngerokok. Trus aku tuh mau nyobain rokok tuh SD kelas 3. Mama lagi ngerokok, trus nanya “ma, enak po? Aku
mau nyoba” Trus ya itu mama bilangnya coba, tapi ya itu kan sekedar nyoba, masih batuk lah apalah. Trus nggak ngerokok
sampe SD kelas 5, ketemu temen-temen itu, mulai coba-coba lagi. Nah mulai dari situ nggak lepas
Responden menerima teguran yang keras dari ayahnya ketika ketahuan merokok. Hal ini terlihat dari pernyataan responden seperti
berikut : Jadi dulu pas mau masuk SMP hari pertama, trus papa
tuh bilang papa habis rokok, trus aku bilang beli aja, trus papa kehabisan uang , trus aku bilang yaudah di lemariku
ada rokok, trus malah dimarahin, loh orang nenek kemarin bilang nggak apa-apa, trus kata papa itu kan
nenekmu, papa nggak mau kamu ngerokok. Mama juga nggak apa-apa kok aku ngerokok. Papa bilang ya mereka
nggak tau. Jadi aku sejak itu nggak mau ngomong sama apa lagi.
Namun, semenjak relasi responden dengan ayahnya semakin dekat, ayahnya tidak lagi memarahi dan cenderung membiarkan
responden ketika ia merokok. Berikut merupakan pernyataan responden terkait hal tersebut :
Papa mama tahu kan Vf ngerokok? Tau Nggak marah?
Nggak tahu kenapa, belakangan ini papa cuek banget gitu loh sama apa yang aku lakuin dan nggak marah tuh, ya
sama. Mungkin dia mikirnya udah kuliah, udah besar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59 Berikut ini merupakan skema ringkasan dari tema-tema penjelasan di atas pada responden 3 :
Gambar 4.3 Skema Responden 3
Relasi Ayah dan Ibu
1. Sering bertengkar jika pergi bersama
2. Telah berpisah tempat tinggal sejak
Peran Ayah
1. Memenuhi kebutuhan finansial 2. Figur yang mengajari untuk mengatasi rasa takut.
3. Ayah otoriter, sering memarahi, cenderung keras
Relasi dengan Ayah
1. Responden menjadi semakin tertutup ketika ayahnya mengetahui bahwa ia merokok.
2. Menjadi semakin dekat semenjak ayah terbuka dan tidak terlalu mengekang.
Frekuensi Kehadiran
1. Jarang bertemu 2. Sering berkomunikasi melalui media
komunikasi
Lingkungan Teman
- Sejak SD bergaul dengan perokok dan peminum alkohol
Remaja Perempuan Perokok Keterlibatan Ayah
60
Tabel 4.6 Kesimpulan Analisis Tiga Responden
Tema Responden 1
Responden 2 Responden 3
Peran Ayah
1. Memenuhi kebutuhan finansial. 2. Mengajarkan untuk bersosialisasi
dengan orang lain. 1. Memenuhi kebutuhan finansial.
1. Memenuhi kebutuhan finansial 2. Figur yang mengajari untuk
mengatasi rasa takut.
Frekuensi Kehadiran
1. Jarang bertemu . 2. Hanya berkomunikasi jika
dianggap perlu atau penting. 3. Ayah jarang hadir untuk
membantu 1. Jarang bertemu.
2. Jarang berkomunikasi. 3. Hanya menanyakan ketika
responden menangis. 1. Jarang bertemu.
2. Sering berkomunikasi melalui media komunikasi.
Relasi dengan ayah
1. Tertutup satu sama lain. 2. Takut ditolak ayah.
3. Responden tidak patuh pada ayah. 4. Ayah dipandang sebagai figur
yang tidak dapat memahami responden.
1. Tertutup satu sama lain. 2. Ayah acuh.
3. Tidak berinteraksi intim sekalipun bersama.
4. Figur yang ditakuti di rumah. 1. Ayah otoriter, sering memarahi,
cenderung keras. 2. Responden menjadi semakin
tertutup ketika ayahnya mengetahui bahwa ia merokok.
3. Menjadi semakin dekat semenjak ayah terbuka dan tidak terlalu
mengekang.
Relasi ayah dan ibu
1. Tertutup satu sama lain jika ada masalah.
- Ibu tertutup pada ayah. - Sering bertengkar dalam
menyelesaikan masalah. 1. Sering bertengkar jika pergi
bersama. 2. Telah berpisah tempat tinggal
sejak responden masih kecil.
Lingkungan teman
1. Sejak kecil hingga remaja bergaul dengan lingkungan perokok dan
orang-orang yang jauh lebih dewasa.
1. Sejak SMA hingga remaja bergaul dengan lingkungan perokok
peminum minuman alkohol. 1. Sejak SD bergaul dengan perokok
dan peminum alkohol.
61
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat gambaran keterlibatan ayah yang beragam dari setiap responden. Keterlibatan ayah dapat dilihat dari tiga
aspek yakni peran ayah, frekuensi kehadiran ayah, dan relasi dengan ayah. Aspek lain yang muncul yaitu relasi ayah dengan ibu dan lingkungan
pertemanan. Secara umum, remaja perempuan perokok memandang ayah mereka memiliki keterlibatan yang rendah dalam pengasuhan. Hal tersebut
digambarkan melalui tema-tema yang muncul dalam wawancara yakni peran ayah yang minim, frekuensi kehadiran ayah yang rendah, dan relasi dengan
ayah yang dipandang tidak akrab. Aspek-aspek lain juga muncul sebagai faktor pendukung yakni lingkungan teman dan relasi antara ayah dan ibu.
Dari ketiga aspek keterlibatan ayah, responden dalam penelitian ini cenderung menilai keterlibatan ayah dari frekuensi kehadiran. Kemudian
frekuensi tersebut mempengaruhi relasi responden dengan ayah. Di samping itu, pandangan responden mengenai peran ayah juga ikut mempengaruhi
relasi responden dengan ayah. Upaya untuk menjalankan peran ayah yang paling banyak muncul dan
menetap dari ketiga responden adalah sebagai pendukung kebutuhan finansial keluarga, dimana ayah lah yang memastikan kebutuhan keluarga terpenuhi
termasuk kebutuhan responden. Hal ini sejalan dengan pernyataan Hidayati, dkk 2011 yang menyatakan tugas ayah di dalam keluarga adalah sebagai
pencari nafkah, sementara ibu mendidik anak. Ayah berperan sebagai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI