LATAR BELAKANG MASALAH LATAR BELAKANG
6 Sebuah penelitian mengenai remaja perokok mengatakan bahwa anak-
anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak harmonis seperti tidak memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras
cenderung lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding mereka yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang harmonis Baer Corado, 1999.
Pentingnya peran orang tua dalam kehidupan remaja, tidak lepas dari peran ayah yang tahun-tahun terkahir ini mulai mendapat perhatian dalam
kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan anak. Figur ayah menjadi semakin penting dan dibutuhkan bukan sekedar karena alasan bahwa
perempuan telah memiliki kesempatan lebih luas untuk mengembangkan diri dan bekerja di luar rumah sehingga membuat waktu mengurus anak menjadi
berkurang. Akan tetapi, terlepas dari hal tersebut, peran ayah memanglah menjadi sangat penting bahkan tidak kalah pentingnya dengan peran ibu
Lamb, 1992;Dagun, 1990. Saat ini, peran ayah tidak hanya sekedar berfokus pada pemenuhan
kebutuhan ekonomi saja, melainkan juga pada pengasuhan dalam keluarga, partisipasi dalam mengontrol kegiatan anak, hingga masalah yang dihadapi
oleh anak. Terdapat beberapa penemuan yang menunjukkan bahwa ayah dapat terlibat dalam pengasuhan dengan cara yang berbeda tidak hanya
sebagai teman dalam bermain atau sekedar menjadi role model bagi anak LeMonda Caberera, 2002.
Di sisi lain, perkembangan identitas remaja menjadi faktor penting dalam remaja mengambil keputusan atau memilih suatu keputusan tertentu.
7 Remaja yang mengalami krisis identitas ketika tidak berhasil menciptakan
aktivitas yang positif bagi dirinya juga bisa terjerumus ke dalam perilaku yang berisiko besar seperti merokok. Hal ini disebabkan pencarian identitas
remaja menentukan cara meninjau diri sendiri dalam pergaulan dan meninjau orang lain dalam pergaulannya Gunarsa, 1991.
Keterlibatan ayah memberikan pengaruh yang cukup besar dalam proses perkembangan individu, dimana anak yang tidak mendapatkan asuhan
dan perhatian ayah, akan membuat perkembangan anak menjadi pincang sehingga menimbulkan krisis perkembangan Dagun, 1990. Ketika seorang
remaja mengalami krisis perkembangan semakin memungkinkan remaja untuk mengambil tindakan yang kurang tepat bahkan berisiko bagi dirinya
termasuk perilaku yang menyimpang Yusuf, 2006. Allen Daly 2007 mengemukakan bahwa konsep keterlibatan ayah
lebih dari sekedar melakukan interaksi yang positif dengan anak-anak mereka, tetapi juga memperhatikan perkembangan anak-anak mereka, terlihat
dekat dengan nyaman, hubungan ayah dan anak yang kaya dan dapat memahami dan menerima anak-anak mereka. Keterlibatan ayah dalam
pengasuhan yang efektif dapat dilihat dalam setiap fase, yaitu ketika sang ayah berhadapan dengan anaknya, mendidik, mengasuh, serta membimbing
sesuai dengan tingkat perkembangannya. Keterlibatan ayah dalam pengasuhan remaja membawa pengaruh pada
kehidupan remaja dalam hal bergaul dan mengenal lingkungan sosialnya Lemonda dalam Syarifah, dkk, 2012. Dalam lingkungan keluarga, ayah
8 dipandang sebagai pemimpin, sehingga seharusnya peran ayah lebih banyak
dituntut dalam perkembangan anak. Namun, ayah cenderung dipandang sebagai figur yang kurang dekat dengan anak-anak karena lebih sering marah,
jarang memiliki waktu untuk ngobrol, ditakuti oleh anak serta cenderung hanya berhubungan dengan ayah umumnya jika diperlukan.
Ayah merupakan peletak dasar kemampuan intelektual, kemampuan memecahkan masalah dan hal-hal yang berkaitan dengan kognitif anak.
Bahkan ayahlah yang memegang peran lebih banyak dalam menjaga dan melindungi anak dari berbagai perilaku berisiko ketika menghadapi dunia
luar. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Gottman dan DeClaire 1997 yang mengatakan bahwa peran ayah dalam kehidupan remaja dapat memperluas
wawasan mereka, terutama dalam mengenal dunia sosial. Hal tersebut seharusnya memungkinkan remaja lebih mampu mengidentifikasi, melihat
kemungkinan-kemungkinan yang dapat dialaminya ketika ia mengambil sebuah keputusan saat menghadapi dunia luar termasuk memilah manakah
pilihan yang merugikan dan yang menguntungkan. Grimm-Wassil dalam Thomas, 2008 berpendapat bahwa ayah
mempunyai pengaruh dalam beberapa area khusus pada perkembangan anak, yaitu memberikan pandangan yang lebih luas untuk mengenalkan dunia luar
melalui pekerjaan mereka dan memberikan aturan yang disiplin dalam menjalani tiap tahap perkembangan anak. Hart 2002 juga mengungkapkan
bahwa ayah merupakan pelindung dari resiko atau bahaya dan memiliki peran untuk memantau serta menegakkan aturan disiplin yang tidak selalu dapat
9 dipenuhi oleh ibu. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
ayah mempunyai karakteristik perilaku yang khas. Studi-studi yang dilakukan oleh Day Lamb dalam Santrock, 2007
menyatakan bahwa terjadi perubahan yang sangat besar pada keterlibatan peran dalam keluarga di Amerika Serikat. Ayah dipandang sebagai figur yang
bertanggung jawab atas pengajaran moral pada saat itu. Menjelang tahun 1970, pengaruh ayah sebagai orang tua aktif dan penyayang mulai muncul.
Mereka tidak hanya bertanggung jawab untuk mendisiplinkan dan mengontrol anak, tetapi juga melibatkan diri secara aktif dalam pengasuhan.
Sebuah studi juga dilakukan oleh Mezulis, Hyde Clark dalam Santrock, 2007 menyatakan bahwa peran keterlibatan ayah sangat
berpengaruh dan penting terutama ketika ibu mengalami depresi. Dalam keluarga yang mengalami kondisi seperti ini, keterlibatan ayah yang aktif
dikaitkan dengan resiko yang lebih rendah terhadap munculnya masalah perilaku anak ketika beranjak ke tahap perkembangan selanjutnya.
Penelitian lain juga dilakukan oleh Sarkadi dkk. 2007 tentang peran keterlibatan ayah pada perkembangan anak yang dilakukan pada 24 orang
ayah yang memiliki anak berusia bayi. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa 22 anak memperoleh pengaruh yang positif meskipun belum diketahui
bentuk keterlibatan yang seperti apa yang diberikan dan dapat memberi dampak lebih. Dampak positif yang diterima dapat mengurangi masalah
perilaku pada anak laki-laki dan masalah psikologis pada perempuan. Tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10 hanya itu, tetapi dapat juga mengurangi kenakalan dan perilaku yang
merugikan pada keluarga dengan status sosial ekonomi yang rendah. Remaja yang merokok dipandang sebagai salah satu cara mereka
untuk menunjukkan otonomi, mengurangi stres, atau mengatur suasana hati menjadi lebih baik Weiss, dkk., 2005. Merokok sering dianggap sebagai
salah satu pelampiasan yang bisa didapatkan di saat mereka mengalami situasi yang menimbulkan kecemasan. Pernyataan ini juga didukung
oleh Klinke Meeker dalam Aritonang, 1997 yang menyatakan bahwa motif para perokok adalah relaksasi. Dengan merokok dapat mengurangi
ketegangan, memudahkan berkonsentrasi dan juga dapat menimbulkan pengalaman yang menyenangkan.
Di samping itu,faktor eksternal lain juga ikut mendukung seperti tekanan dari teman-teman sebaya remaja apalagi ketika remaja kurang
mendapatkan kebutuhannya dari keluarga Oskamp, dkk dalam Smet, 1994. Menurut penelitian, keterlibatan ayah dalam kehidupan remaja memiliki
korelasi yang positif dengan kepuasan hidup remaja dan rendahnya pengalaman depresi Dubowits, dkk, 2001. Penelitian lain dari Susanto
2013 mengemukakan bahwa keterlibatan ayah yang positif dapat membentuk kekuatan dan ikatan emosional, interaksi yang hangat dan penuh
kasih sayang pada remaja. Ayah juga memiliki peran yang penting dalam kehidupan remaja
khususnya terkait sebagai pelindung dari perilaku berisiko Hart, 2002. Semakin besar perhatian ayah dalam pengasuh pada anak, semakin mungkin
11 ayah mengetahui lebih banyak tentang teman-teman anak maka semakin
besar pula dampaknya terhadap kehidupan remaja ketika berhadapan dengan pilihan yang berisiko. Meski sang ibu juga memiliki kemampuan untuk
melakukan hal yang sama, namun ketika sang ayah yang memberi nasihat akan berdampak dua kali lipat bkkbn.go.id.
Dari beberapa penelitian di atas dapat disimpulkan bawa terdapat kontribusi keterlibatan ayah yang cukup besar dalam pengasuhan anak
khususnya ketika anak berada di tahap perkembangan tertentu yang membutuhkan kontrol lebih. Di sisi lain, perilaku merokok pada remaja
perempuan semakin banyak terlihat dimana perilaku tersebut memiliki dampak negatif yang jauh lebih berbahaya sehingga peneliti tertarik untuk
melihat bagaimana keterlibatan ayah dalam pengasuhan menurut remaja perempuan perokok.