Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

Bab I ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk, dan definisi operasional.

1.1 Latar Belakang Masalah

Lingkungan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Lingkungan hidup tidak hanya terdapat pada lingkungan alam saja, tetapi juga pada manusia. Manusia dalam hidup selalu berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya, seperti udara, tanah, sungai, hewan dan tumbuh- tumbuhan, sehingga manusia berhak mengelola alam sekitar untuk mencukupi kebutuhan hidupnya secara bijak dengan memperhatikan keseimbangan dan kelestariannya. Tuhan menciptakan umat manusia untuk menjaga dan melestarikan alam dan lingkungan hidup. Akan tetapi, apakah manusia sudah melakukannya? Lihatlah karena keserakahan, manusia telah merusak alam ciptaan Tuhan dengan mengeksploitasi alam secara berlebihan demi keuntungan sesaat dan kepentingan pribadi. Selain itu manusia juga telah menggunakan sumber daya secara tidak benar. Sikap manusia yang kurang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan merupakan awal dari kerusakan alam semesta ini. Kenyataan ini dapat dilihat dari banyaknya permasalahan kerusakan lingkungan yang banyak terjadi di wilayah perkotaan, antara lain polusi udara yang berasal dari asap pabrik-pabrik dan knalpot kendaraan, sedikitnya Ruang Terbuka Hijau RTH karena tumbuhan hijau dan segar musnah begitu saja dan digantikan oleh besi-besi dalam berbagai 2 bentuk. Jika alam semesta ini rusak, maka keselamatan populasi manusia tentu akan terancam. Hal ini bermakna bahwa apapun yang dilakukan oleh manusia terhadap lingkungannya, dampaknya akan kembali lagi kepada manusia, baik itu berupa keuntungan maupun kerugian Soemarwoto, 2001: 55. Soemarwoto 2001: 56-58 juga menyatakan bahwa mutu lingkungan yang baik akan membuat orang merasa nyaman hidup dalam lingkungan tersebut. Oleh karena itu, permasalahan terhadap lingkungan sudah menjadi tanggung jawab dalam diri manusia untuk berperilaku positif terhadap alam dengan memanfaatkan, memelihara dan menjaga kelestarian lingkungan alam yang ada. Sebab, Tuhan telah mempercayakan seluruh ciptaan-Nya di bumi ini kepada kita. Kepedulian terhadap lingkungan dapat dilakukan dari lingkup terkecil yaitu lingkungan keluarga, dengan banyak menanam pohon di sekitar rumah dan mengolah sampah organik dan anorganik. Selain melalui keluarga, sikap peduli lingkungan bisa dilakukan di sekolah. Sekolah merupakan salah satu jalur pendidikan formal yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana pembentukan sikap dan kepedulian terhadap lingkungan secara efektif. Proses pembelajaran di sekolah hendaknya tidak hanya membina peserta didik agar memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang positif terhadap lingkungan, tetapi juga bertanggung jawab untuk memelihara keseimbangan dan penggunaan lingkungan tersebut dalam berbagai aspek kehidupan. Ilmu Pengetahuan Alam IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang mempelajari fenomena alam sekitar. Adanya pembelajaran IPA disekolah dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Salah satu materi yang diajarkan 3 dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar adalah cara memelihara dan melestarikan alam di lingkungan sekitar. Guru senantiasa mempermudah dalam menyampaian materi kepada siswa yaitu dengan menggunakan bahan ajar. Materi dalam bahan ajar dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Bahan ajar tidak hanya memuat materi saja tetapi harus memenuhi kebutuhan belajar siswa dan mampu mengembangkan pendidikan karakter siswa. Modul biasanya dijadikan pedoman bagi siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Modul yang dicetak biasanya hanya terdiri dari materi dan soal-soal latihan saja, sehingga proses kegiatan pengalaman langsung yang dilakukan siswa hanya sedikit, bahkan ada yang tidak ada sama sekali. Pendidikan karakter wajib diterapkan disekolah-sekolah untuk membentuk karakter generasi penerus bangsa supaya memiliki karakter yang baik, salah satunya karakter peduli lingkungan. Hal serupa peneliti temukan ketika melaksanakan Program Pengalaman Lapangan PPL dari bulan Juli 2016 sampai Oktober 2016 di SD N Jetis 1 Yogyakarta. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang sudah dilakukan diketahui bahwa SD N Jetis 1 Yogyakarta dalam proses belajar mengajar, guru dan siswa sudah difasilitasi bahan ajar berupa buku paket dari pemerintah dan modul sebagai penujang pembelajaran. Akan tetapi, guru dan siswa dalam proses pembelajaran hanya menggunakan buku paket saja, hal ini membuat siswa menjadi kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran karena buku tersebut hanya berisikan materi-materi pembelajaran saja. Guru menggunakan modul apabila materi yang terdapat dalam buku paket pembelajaran sudah habis. Modul pembelajaran yang digunakan guru dan siswa juga kurang memasukan pendidikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 lingkungan di dalamnya. Guru kelas III A dalam proses pembelajaran sudah mengupayakan pendidikan lingkungan, namun pelaksanaanya masih belum mendalam. Siswa kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta masih belum memiliki sikap sadar dan peduli akan lingkungan khususnya terhadap keberadaan tumbuhan yang ada disekitar, hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa tumbuhan di sekolah ini layu, mati, dan rusak karena kekurangan air, bahkan banyak tanaman dalam pot menjadi rusak karena dijadikan sebagai tempat sampah dan terkena bola yang dimainkan oleh siswa pada saat jam istirahat ataupun pulang sekolah. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti terdorong untuk mengembangkan modul pembelajaran IPA menggunakan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR. Paradigma Pedagogi Reflektif PPR merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menerapkan proses refleksi dalam setiap pengalaman belajar siswa. Penggunaan modul pembelajaran IPA “Tumbuhan Di Sekitarku” untuk siswa kelas III A membantu siswa memahami dan mengamati secara langsung tumbuhan yang terdapat di lingkungan sekitarnya, bukan hanya berpikir secara abstrak. Penggunaan modul pembelajaran IPA menggunakan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR ini diharapkan mampu memiliki pengaruh bagi siswa yaitu membuat siswa merasa nyaman, dan senang belajar, membantu siswa untuk mengembangkan rasa kepercaya diri, berguna dan relevan bagi siswa, menimbulkan rasa ketertarikan dam memberikan pencerahan bagi siswa, mempertimbangkan gaya belajar serta sikap afektif siswa, memaksimalkan kemampuan otak kiri dan kanan siswa pada siswa sehingga dapat membangun konsep pembelajarannya secara mandiri dalam terwujudnya feedback setelah pembelajaran dilakukan. 5

1.2 Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengembangan modul pelajaran IPA kelas III berbasis paradigma pedagogi reflektif di SD Kanisius Kalasan.

1 1 104

Pengembangan modul cintai lingkungan sekitarmu menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas III B SD Negeri Petinggen Yogyakarta.

1 4 135

Pengembangan modul IPA ``Ayo Cinta Lingkungan`` untuk siswa kelas III SDN Babarsari Yogyakarta menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif.

0 0 2

Pengembangan modul pembelajaran IPA "Tumbuhan di Sekitarku" menggunakan pendekatan paradigma pedagogi refketif untuk siswa kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta.

0 2 112

Pengembangan perangkat pembelajaran dan modul materi pelestarian sumber daya alam berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IV A SD Negeri Jetis 1 Yogyakarta.

0 3 168

Pengembangan modul cintai lingkungan sekitarmu menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas III B SD Negeri Petinggen Yogyakarta

0 1 133

Pengembangan modul IPA ``Ayo Cinta Lingkungan`` untuk siswa kelas III SDN Babarsari Yogyakarta menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif

1 1 129

Pengembangan modul pelajaran IPA kelas III berbasis paradigma pedagogi reflektif di SD Kanisius Kalasan

1 2 102

Pengembangan perangkat dan modul pembelajaran menghemat energi listrik berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas III A SDN Petinggen Yogyakarta

0 1 159

Pengembangan perangkat pembelajaran dan modul materi pelestarian sumber daya alam berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IV A SD Negeri Jetis 1 Yogyakarta

0 9 166