57 Di dalam Paradigma Pedagogi Reflektif PPR terdapat lima siklus yang
saling berkaitan satu sama lain, yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi. Kelima siklus dalam Paradigma Pedagogi Reflektif PPR tersebut sudah
dijalankan di dalam implementasi hari pertama dan hari kedua. Melalui tanya jawab, siswa diajak untuk memahami konteks mereka mengenai pengetahuan
yang dimiliki siswa, kemudia konteks tersebut digali kembali melalui pengalaman, kegiatan pengamatan, percobaan, dan diskusi kelompok. Pengalam
siswa, kemudian digali kembali dalam kegiatan refleksi pada implementasi hari pertama dan kedua. Melalui kegiatan refleksi, diharapkan siswa kelas III A dapat
memiliki pandangan baru untuk melaksanakan aksi yang berkaitan dengan kepedulian lingkungan. Evaluasi merupakan siklus terakhir dari Paradigma
Pedagogi Reflektif PPR. Evaluasi diberikan dengan mengerjakan lembar evaluasi yang adal dalam modul. Kegiatan menanam vertikultur pada hari kedua,
diharapkan dapat melatih siswa untuk belajar menjaga dan merawat tanaman yang mereka tanam.
4.1.4 Evaluasi
Kegiatan evaluasi dilakukan untuk memperoleh perbaikan data selama implementasi. Hasil data selama penelitian kemudian dianalisis untuk mengetahui
kelebihan dan kelemahan dari modul pembelajaran IPA “Tumbuhan Di
S ekitarku”. Implementasi hari pertama berjalan sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Dua hari sebelum melaksanakan implementasi, peneliti dan siswa kelas III A melakukan pertemuan terlebih dahulu untuk
meminta siswa mempersiapkan beberapa alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian, seperti 2 tumbuhan dalam pot berukuran kecilsedang, kantong
58 plastik bening, dan karettali. Selain meminta siswa untuk membawa alat dan
bahan, peniliti juga membentuk siswa kedalam 6 kelompok yang beranggotakan 4-5 siswa. Pembentukan kelompok dilakukan dengan memberikan kebebasan
pada siswa untuk memilih sendiri teman kelompoknya. Pada hari penelitian, siswa diminta untuk menutup tumbuhan dalam salah satu pot menggunakan kantong
plastik bening. Partisipasi aktif siswa dalam dalam kelompok membuat kegiatan implementasi berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
Siswa sangat bersemangat dan antusias saat mengikuti setiap kegiatan pembelajaran. Berbagai pertanyaan yang diajukan peneliti dijawab oleh siswa
dengat antusias dan mereka tidak segan untuk bertanya tentang hal yang tidak dimengertinya. Waktu yang digunakan dalam kegiatan juga sudah sesuai dengan
alokasi waktu yang ditentukan. Walaupun kegiatan pembelajaran berjalan dengan lancar, namun terdapat beberapa langkah pembelajaran yang perlu dievaluasi,
antara lain langkah kegiatan no. 15 yaitu mempelajari langkah kegiatan percobaan pengamatan. Langkah tersebut perlu dilakukan sebelum kegitan demonstrasi
untuk membuat siswa lebih paham dengan langkah kegiatan yang akan dilakukan. Sedangkan untuk implementasi hari kedua di kelas III A juga berjalan
dengan lancar sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang sudah dirancang oleh peneliti. Siswa terlibat aktif untuk membawa alat dan bahan
yang dibutuhkan untuk proses implementasi, seperti bibit tanaman, botol platik, tanah, cetok, dan pewarna. Kegiatan motivasi dengan menyanyikan lagu
“Lihat Kebunku” karya Pak Kasur menambah semangat siswa dalam mengikuti
pembelajaran. Berbagai pertanyaan yang diajukan peneliti juga dijawab dengan antusias oleh siswa. Pada implementasi hari kedua juga terdapat beberapa langkah
59 yang harus dievaluasi, yaitu langkah kegiatan no. 20 tentang kegiatan siswa
menghias tempat tumbuhan. Langkah kegiatan no. 9 lebih baik dilakukan sebelum siswa melakukan kegiatan bertanam vertikultur agar siswa tidak kesulitan untuk
menghias pot tumbuhan. Evaluasi dari kegiatan implementasi menghasilkan beberapa data untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari modul yang
dikembangkan. Kelemahan kegiatan implementasi diperoleh pada saat kegiatan bertanam vertikultur. Pada kegiatan bertanam vertikultur kendala yang dialami
adalah cara membuat pot dengan botol dan memasukan tanah pada pot yang terbuat dari pralon. Kesulitan dialami ketika peneliti dan siswa melubangi botol
menggunakan paku. Siswa harus diawasi ketika membuat pot tersebut. Kesulitan tersebut merupakan kelemahan dari modul yang dikembangkan oleh peneliti.
Kelebihan modul yang dikembangkan peneliti didapat dari hasil evaluasi implementasi pada hari pertama dan kedua. Kelebihannya terlihat dari pemberian
kebebasan pada siswa untuk memilih sendiri teman kelompoknya dan kebebasan untuk berkreasi untuk menghias pot tumbuhan. Dialog dan kerjasama siswa yang
dilakukan di dalam kelompok juga terlihat pada saat proses pembelajaran. Selain itu penerapan 10 prinsip menurut Tomlinson dapat dilaksanakan dalam modul
yang dikembangkan oleh peneliti dalam penelitian kali ini.
4.1.5 Revisi