Pertenakan Transportasi Geologi dan Geografis Desa Tambakmekar

mendengar kata sisingaan. Selain sebagai budaya yang menjadi ciri khas Subang, upacara adat sisingaan juga telah menjadi simbol kesenian yang ada di daerah Subang.

3.1.3.1 Sejarah Sisingaan

Bermula pada masa penjajahan Belanda dan Inggris menguasai perkebunan yang di sebut perkebunan PT Land, kehidupan masyarakat Subang mengalami berbagai kesulitan, seperti yang dikemukakan Dr. R. Broesma dalam bukunya yang berjudul De Pamanoekan and Tjiasem Landen 1912mengetakan bahwa: “Rakyat Subang pada waktu itu hanya punya waktu dua hari dalam seminggu untuk mencari nafkah hidup” Sumbara, 2009 : 9. Adanya situasi seperti itu menimbulkan pemberontakan dari masyarakat untuk melawan penjajahan dan penguasa-penguasa tuantanah tersebut. Bersamaan dengan pemberontakan fisik, muncul juga perlawanan secara tertutup yang di wujudkan melalui ekspansi simbol. Yaitu dengan lahirnya kesenian sisingaan. Hal ini di kemukakan oleh beberapa orang yang menulis karya ilmiah mengenai sisingaan. Adapun makna simbolis yang terkandung di dalam unsur-unsur kesenian sisingaan tersebut antara lain : 1. Wujud bangun singa dilambangkan sebagai dua kekuasaan yang menguasai rakyat Subang, yaitu Inggris dan Belanda karena singa sebagai lambang Negara Inggris dan Belanda. 2. Bunyi musik melambangkan sebagai tuntutan upaya keras dan perih kehidupan masyarakat Subang. 3. Pengusung singa yang melakukan tarian secara seragam, melambangkan keadaan masyarakat Subang yang sedang mendapat tekanan didalam kehidupannya, akan tetapi harus bersatu untuk melepas tekanan-tekanan tersebut. 4. Anak sunat yang didudukan di atas patung sinnga, dimaksudkan mengelu-elukan anak cucu yang akan melanjutkan kehidupan masyarakat Subang, dan sekaligus mengandung unsur pesan agar generasi penerus dapat membebaskan tekanan-teknan akibat penjajahan, serta untuk mengusirnya atau mendudukinya Haryana, 1998 : 27. Perlawanan secara tertutup terhadap penjajahan, selanjutnya dijadikan ajang komunikasi guna mengatur barisan persatuan untuk mengadakan pemberontakan. Untungnya pihak musuh malah menyambut baik kesenian sisingaan. Para penjajah Inggris dan Belanda merasa bahwa rakyat justru semakin menghargai kedudukannya di Indonesia. Apalagi asumsi dari para penjajah Inggris dan Belanda, bahwa wujud singa merupakan lambang dari Negara Inggris dan Belanda.

Dokumen yang terkait

Komunikasi Nonverbal Dalam Pagelaran Seni Tari Kecak di Kebudayaan Bali (Studi Etnografi Komunikasi Mengenai Makna Komunikasi Nonverbal Para Penari Kecak Dalam Pagelaran Seni Tari Kecak di Kawasan Wisata Denpasar Bali)

7 119 103

Makna Komunikasi Non Verbal Dalam Upacara Adat Melasti (Studi Deskriptif Mengenai Makna Komunikasi Non Verbal Dalam Upacara Adat Melasti Di Desa Padang Sambian Denpasar Bali Dalam Rangka Menyambut Hari Raya Nyepi 2015)

6 30 69

Aktivitas Komunikasi Dalam Upacara Adat Nujuh Bulanan Di Kota Bandung (Studi Etnografi Komunikasi Mengenai Aktivitas Komunikasi Dalam Upacara Adat Nujuh Bulanan Di Kota Bandung)

2 23 79

Aktivitas Komunikasi dalam Upacara Pernikahan Adat Batak Toba (Studi Etnografi Komunikasi Mengenai Aktivitas Komunikasi Dalam Upacara Pernikahan Adat Batak Toba di Kota Bandung)

5 44 112

Aktivitas Komunikasi Upacara Adat Labuh Saji (Studi Etnografi Komunikasi Mengenai Aktivitas Komunikasi Dalam Upacara Adat Labuh Saji di Pantai Pelabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi)

3 27 88

Makna Komunikasi Nonverbal Dalam Kesenian Debus Di Kebudayaan Banten (Studi Etnografi Makna Komunikasi Nonverbal Dalam Kesenian Debus Di Desa Petir Kabupaten Serang Banten)

1 27 1

Komunikasi Nonverbal Dalam Pagelaran Seni Tari Kecak di Kebudayaan Bali (Studi Etnografi Komunikasi Mengenai Makna Komunikasi Nonverbal Para Penari Kecak Dalam Pagelaran Seni Tari Kecak di Kawasan Wisata Denpasar Bali)

0 5 1

Aktivitas Komunikasi Dalam Upacara Adata Moponika (studi Etnografi Komunikasi Mengenai Aktivitas Komunikasi Dalam Upacara Adat Moponika Di KOta Gorontalo)

0 37 82

Aktivitas Komunikasi Upacara Adat Babarita (studi etnografi komunitas mengenai aktivitas komunikasi dalam upacara adat babarit Di Desa Sagarahiang Kabupaten Kuningan)

7 65 99

Aktivitas Komunikasi Dalam Upacara Adat Pernikahan Batak Karo (Studi Etnografi Komunikasi Mengenai Aktivitas Komunikasi Dalam Upacara Adat Pernikahan Batak Karo di Kota Bandung)

7 36 104