appearence.  Bulatan  transulen  bisa  berukuran  besar  diameter  1-10  cm  yang berupa  kista-kista  transulen  dan  kadang-kadang  berisi  cairan  air  fluid  level
akibat peradangan sekunder Rasad, 2005: 110.menurut Neseth. R, 2000 bahwa indikasi pemeriksaan pda umumnya untuk thorax atau dada yaitu : Tumor, massa,
Aneurisma, Lesi pada hillus atau mediastinal,Pembedahan aorta. Trauma  dada  atau
trauma  thorax
adalah  abnormalitas  rangka  dada  yang disebabkan oleh benturan pada dinding dada  yang mengenai tulang rangka dada,
pleura  paru-paru,  diafragma  ataupun  isi  mediastinal  baik  oleh  benda  tajam maupun tumpul yang dapat menyebabkan gangguan system pernafasan.
2.12.3 Anatomi Fisiologi
Kerangka  rongga  thorax,  merincing  pada  bagain  atas  torak  dan  berbentuk kerucut, terdiri dari sternum, 12 vertebra, 10 pasang iga yang terakhir di anterior
dalam  segmen  tulang  rawan,  dan  2  pasang  iga  yang  melayang.  Kartilago  dari enam  iga  pertama  memisahkan  artikulaso  dari  sternum;  katilago  ketujuh  sampai
sepuluh  berfungsi  membentuk  kostal-kostal  sebelum  menyambung  pada  tepi bawah  sternum.  Perluasan  rongga  pleura  di  atas  klavikula  dan  atas  organ  dalam
abdomen penting untuk dievaluasi pada luka tusuk.
Muskulus-muskulus  pektoralis  mayor  dan  minor  merupakan  muskulus utama dinding anterior thorax. Muskulus latisimus dorsi, trapezius, rhomboideus,
dan muskulus gelang bahu lainnya membentuk palisan muskulus posterior dinding toraks. Tepi bawah muskulus pektoralis mayor membentuk lipatanplika aksilaris
anterior,  lengkungan  dan  muskulus  latisimus  dorsi  dan  teres  mayor  membentuk
lipatanplika aksilaris posterior.
Pleura  adalah  membrane  aktif  serosa  dengan  jaringan  pembuluh  arah  dan limfatik.  Di  sana  selalu  ada  pergerakan  cairan,  fagositosis  debris,menambal
kebocoran  udara  dan  kapier.  pleura  viseralis  menutup  paru  dan  sifatnya  tidak sensitive.  pleura  berlanjut  sampai  ke  hilus  dan  mediastinum  bersama  pleura
parietali,  yang  melapisi  dinding  dalam  toraks  dan  diafragma.  Kebalikan  dengan pleura  viseralis,  pleura  parietalis  mendapatkan  persarafan  dari  ujung  saraf
nerveending;  ketika  terjadi  penyakit  atau  cedera,  mak  timbul  nyeri.  Pleura parietalis  memiliki  ujung  saraf  untuk  nyeri;  hanya  bila  penyaki-penyakit
menyebar ke pleura ini  maka akan timbul. Pleura sedikit  melebih  tepi paru pada tiap  arah  dan  sepenuhnya  terisi  dengan  ekspansi  paru-paru  normal;  hanya  ruang
potensial  yang  masih  ada.  Pleura  parietalis  hampir  semua  merupakan  lapisan dalam,  diikuti  oleh  tiga  lapis  muskulus-muskulus  yang  mengangkat  iga  selama
respirasi tenangnormal. Vena, arteri nervus dari tiap rongga interkostal berada di belakang tepi bawah iga. Karena jarum torakosentetis atau klein  yang digunakan
untuk masuk ke pleura harus dipasang melewati bagian atas iga yang lebih bawah dari sela iga  yang dipilih.Bagian  muskular  perifer berasal  dari bagian bawah iga
keenam  dan  kartilagokosta,  dari  vertebra  lumbalis,  dan  dari  lengkung lumbokostal;  bagian  muskular  melengkung  membentuk  tendo  sentral.  Nervis
frenikus  mempersarafi  motorik,  interkostal  bahwa  mempersarafi  sensorik. Diafragma  yang  naik  setinggi  putung  susu,  turut  berperan  sekitar  75  dari
ventilasi paru-paru selama respirasi biasatenang.
36 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 TEMPAT PENELITIAN