Kualitas Gambar Pada CT Scan

Gambar bisa direkam dan selanjutnya disimpan dalam beberapa format data. Biasanya dalam bentuk film sinar-X karena memiliki rentang gray scale yang lebar dibanding film biasa. Gambar CT dapat disimpan dalam pita magnetik dan cakram magnetik. Pada penyimpanan optik, data yang terekam dibaca oleh sinar laser Seeram, 2001. Menurut Berland 1987, pengaturan WL dan WW CT scan secara umum adalah sebagai berikut : 1. Wide windows 400 – 2000 HU digunakan pada pemeriksaan jaringan yang memiliki perbedaan atenuasi gambar yang tinggi. Sebagai contoh, scanning tubuh yang biasanya digunakan adalah 350 – 600 HU yang meliputi nilai atenuasi lemak, cairan dan otot. Paru-paru dan tulang menggunakan 1000 – 2000 HU yang termasuk didalamnya terdapat udara dan pembuluh darah pada paru-paru, cortex dan sumsum tulang. 2. Narrow windows 50 – 350 HU digunakan untuk mengetahui jaringan dengan struktur perbedaan nilai densitas. Sebagai contoh, otak dapat ditunjukkan dengan mengatur 80 -150 HU untuk mengetahui perbedaan nilai keabu-abuan. Gambaran hati dengan mengatur 100 – 250 HU untuk melihat metastase. Pengaruh dari pengaturan wide dan narrow windows. 3. Tingkatan pengaturan harus dicari nilai tengah yang dekat dengan nilai atenuasi jaringan. Sebagai contoh, atenuasi scanning tubuh dapat diatur pada level – 60 HU karena lemak memiliki nilai atenuasi –60 sampai –100 HU, nilai atenuasi otot dan organ tubuh yang lain adalah 60 – 150 HU dengan kontras intra vena. Paru-paru menunjukkan –600 HU sampai –750 HU.

2.8 Kualitas Gambar Pada CT Scan

Citra image adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu obyek atau benda kamus Waber.Citra dikelompokkan menjadi dua yaitu citra tampak dan citra tak tampak. Citra tampak misalnya foto, lukisan dan apa yang Nampak di monitor atau televise. Sedangakn citra tak tampak misalnya gambar atau file citra digital. Untuk dapat dilihat oleh manusia, citra tak tampak ini harus diubah menjadi citra tampak misalnya dengan menampilkannya di monitor, dicetak dimedia kertas dan lain-lain. Dari jenis citra tersebut hanya citra digtal yang dapat diolah oleh computer. Jenis citra lain jika ingin diolah dalam computer harus diubah dalam bentuk citra digital. Misalnya organ thorax yang dipindai dengan CT Scan. Kegiatan untuk mengubah informasi citra fisik non digital menjadi digital disebut sebagai pencitraan atau imaging. Balza, 2005 Citra CT Scan adalah tampilan digital dari crossectional tubuh dan berupa matriks yang terdiri dari pixel-pixel Greenfield, 1984 atau tersusun dari nilai pixel yang berlainan Bushong, 1987 . Komponen yang mempengaruhi kualitas gambar CT- Scan adalah spatial resolution, kontras resolution, noise dan artefak Seram, 2001. a. Spatial resolusi Resolusi Spatial adalah kemampuan untuk dapat membedakan obyek yang berukuran kecil dengan densitas yang berbeda pada latar belakang yang sama. Dipengaruhi oleh factor geometri, rekontruksi alogaritma, ukuran matriks, magnifikasi, dan FOV. Seeram,2001 . Resolusi spasial atau High Contras Resolusi adalah kemampuan untuk dapat membedakan objek yang berukuran kecil dengan densitas yang berbeda. Menurut Seeram 2001 dan Bushberg 2003 resolusi spasial dipengaruhi oleh : faktor geometri, rekonstruksi algoritmafilter kernel, ukuran matriks, pembesaran gambar magnifikasi, Focal Spot, Detektor. b. Kontras resolusi Menurut Seeram 2001 dan Bushberg 2003 kontras resolusi adalah kemampuan untuk membedakan atau menampakan obyek-obyek dengan perbedaan densitas yang sangat kecil dan dipengaruhi oleh faktor eksposi, slice thicknees, FOV dan filter kernel rekonstruksi algorithma. c. Noise Menurut Seeram 2001 noise adalah fluktuasi standar deviasi nilai CT number pada jaringan atau materi yang homogen. Noise tergantung pada beberapa faktor antara lain : mAs, scan time, kVp, tebal irisan, ukuran objek dan algoritma Menurut Seeram 2001 noise adalah fluktuasi standar deviasi nilai CT Number pada jaringan atau materi yang homogen. Sebagai contoh adalah air memiliki CT Number 0, semakin tinggi standar deviasi nilai CT Number pada pengukuran titik-titik air berarti noisenya tinggi. Noise ini akan mempengaruhi kontras resolusi, semakin tinggi noise maka kontras resolusi akan menurun Bushberg,2003.Menurut Reddinger 1998 faktor yang menyebabkan noise adalah : 1. Faktor eksposi : mAs, kV, semakin besar faktor eksposi akan menurunkan noise.Salah satu parameter yang mempengaruhi CT number adalah pemilihan tegangan tabung sinar-XkV Qamhiyeh, 2007. Pengaturan tegangan sinar-X menentukan jumlah energi foton sinar-X. CT number akan mengalami kenaikan seiring dengan penurunan tegangan tabung sinar-X. Hal ini akan berpengaruh pada image quality dan level of noise Qamhiyeh, 2007. Penelitian menggunakan variasi kV dianggap perlu semenjak kalibrasi air dan udara pada pesawat CT Scan Somatom Emotion terpelihara dengan cara mengubah tegangan tabung sinar-X. Estimasi tegangan tabung yang memiliki energi tinggi dan memiliki efektifitas energi adalah 80 kV, 110 kV dan 130 Kv. 2. Ukuran pixel, dipengaruhi oleh Field of viewFOV dan ukuran matriks. Semakin besar ukuran pixel, noise semakin berkurang, akan tetapi resolusi spatial menurun. 3. Slice thickness, semakin besar slice thickness noise akan berkurang. 4. Algoritma, penambahan prosedur algoritma sesuai kebutuhan dapat meningkatkan image noise, peningkatan image noise dapat menurunkan resolusi kontras. Keterangan: a. Jika ukuran pixel semakin lebar, maka noise dalam resolusi spasial akan semakin menurun. b. Jika slice thickness semakin meningkat, maka noise dan resolusi spasial akan semakin menurun. c. Jika energi kV meningkat, maka dosis radiasi yang diterima meningkat tapi noise semakin menurun. d. Artefak Secara umum Artefak adalah kesalahan dalam gambar adanya sesuatu dalam gambar yang tidak ada hubungannya dengan obyek yang diperiksa. Dalam CT Scan artefak didefinisikan sebagai pertentangan perbedaan antara rekonstruksi CT Number dalam gambar dengan koefisien atenuasi yang sesungguhnya dari obyek yang diperiksa Seeram,2001.